"Stop, Sean! Jawaban lo malah buat gue semakin sakit."
Lo pikir lo doang, Va, yang sakit?
Gue juga!
Kalo aja gue bisa mengungkapkan semuanya, gue pasti lakuin. Tapi gue nggak bisa ....
Lo nggak akan percaya. Dan lebih parahnya, lo pasti akan nyebut gue penipu.
Gue nggak mau jadi orang paling benar di sini karena gue juga salah.
"Sampai sini udah jelas. Hubungan kita nggak bisa dilanjutin. Bye, Sean."
Usai mengucapkan itu, Lova berlari masuk ke rumahnya. Gue tertawa sumbang di depan pagar. Bodoh lo Sean! Bahkan saat Lova lari, gue udah nggak bisa ngejar.
"Andai lo tau, Va. Kalo gue nggak lakuin dare sialan itu, lo nggak akan bernapas sampai sekarang. Sahabat lo itu busuk, Va."
Bener yang gue bilang, Lova pergi untuk kembali. Kembali seperti sedia kala saat kami belum saling kenal.
Dan setelah ini, gue harap gue bisa lupain Lova untuk selamanya.
:::::::::::::::::: THE END ::::::::::::::::
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Mantan! ✔
Teen FictionAku sangat membenci keadaan ini. Sean tiba-tiba muncul lagi di hidupku setelah aku mencoba pergi darinya. Lebih parahnya, sekarang mantanku itu berstatus sebagai tetangga! Aku nggak pernah membayangkan kejadian parah ini. Awalnya aku senang dapat te...