Chapter VII

2.5K 56 0
                                    

     Pertemanan mereka sedikit kacau setelah Bella mengungkapkan perasaan kepada Bryan , ya menurut Bryan ini adalah jalan terbaik karena Bryan tak ingin melukai perasaan Ramadhan yang sudah lama menyimpan perasaan kepada Bella.

"Ko Bella sekarang gapernah kumpul si" ucap Rey menayakan keadaan Bella.

"Apa Bella sakit kali ya"

"Lu kenapa si Yan gamau nerima dia kan dia juga cantik"

"Ya memang dia cantik , dia juga sayang gua. Satu satunya alasan gua gamau nerima dia karena lu tau sendiri Ramadhan punya perasaan kedia" Bryan mencoba menjelaskan kepada Rey.

"Tapikan Yan"

"Udah , terkadang jatuh cinta itu harus perlu yang namanya resiko "

"Jika seseorang tidak ingin mendapatkan resiko , jangan pernah berani bermain dengan perasaan"ujar Bryan.

Sudah hampir satu minggu mereka tidak pernah mendapatkan kabar Bella , Ramadhan pun sudah tiga hari ini tidak terlihat.

Sore itu Bryan bergegas menuju sekolah Novi , karena sudah seminggu dia tidak mendapatkan kabar tentang Novi.

Tampaknya Bryan sudah mulai ada rasa kepada Novi , namun Bryan tidak mempunyai nomor whatsapp dikarenakan lupa meminta.

Sesampainya di sekolah tersebut bertemulah Bryan dengan Dita.

"Permisi" ucap bryan berniat menanyakan Dita

"Kenal Dita ga ya"

"Ya gua Dita sendiri kenapa?"

"Gua Bryan"

"Ya , gua tau lu sedikit"

"Boleh tau , Novi sekarang gimana ya keadaanya"ucap Bryan menanyakan Novi.

"Novi baik , tadi jemput sama pacarnya" ucap Dita.

"Boleh minta whatsappnya ga?" ujar Bryan meminta kepada Dita.

"Oh boleh...ni " ucap Dita sambil memberikan nomer kepada Bryan.

Setelah mendapatkan kontak Novi , Bryan berniat untuk berchatting dengan Novi. Tapi tidak dengan hari ini mungkin esok atau lusa.

Akhirnya Bryan pulang kerumah , setelah sesampainya dirumah dia membersihkan badan dan beristirahat.

"Apa gua chat sekarang aja ya"gumam dalam hati Bryan.

Setelah berfikir begitu lama akhirnya Bryan pun mengambil handphonenya dan berniat untuk mengobrol dengan Novi via whatsapp.

"Hai Novi" pesan singkat Bryan kepada Novi.

"Tllliiiinnggg"suara notifikasi handphone Novi.

"Ha siapa ini?, malem malem ada notif whatsapp"gumam Novi.

Setelah dilihat ternyata bunyi notifikasi tersebut adalah whatsapp dari bryan.

"Ha , Bryan ya?ko bisa tau nomer aku si , dari siapa?pasti dari Dita ya!" Gumamnya dalam hati.

"Heheiya , ko tau si"

"Soalnya , tadi Dita bilang sama aku"

"Iya tadi minta whatsapp lu , buat mastiin keadaan lu waktu kecelakaan beberapa minggu yang lalu"

"Hehe aku gapapako , btw makasih ya udah mau nolongin aku"

"Nolongin apa?"

"Dua hari yang lalu , aku dikasih tau sama temen kamu katanya yang nolongin aku kerumah sakit itu kamu"

"Lu tau dari siapa" Bryan cukup binggung.

"Gatau aku namanya , dia cuman bilang aja kalo yang nolongin itu kamu"

"Oh , iya sama sama. Tadi kamu pulang sama pacarmu kata Dita?"

"Heheiya , aku udah balik lagi sama mantanku "

"Oh yaudah "

Setelah mengakhiri chattingan tersebut tiba tiba dada bryan begitu sesak melihat isi chat tersebut.

Entah apa yang di rasakan , sepertinya Bryan patah hati melihat kenyataan yang telah terjadi.

Cinta memang datang tanpa di jemput , cinta juga bisa datang seketika tapi cinta juga bisa pergi tanpa mengetahui bahwa diri kita siap atau belum siap.

Bryan pun berusaha untuk melupakan perasaannya dan akhirnya Bryan tertidur.

Tak lama terdengar suara handphone berbunyi , seperti ada yang menelponnya. Oh ternyata Bella menelpon Bryan.

"Halo Bell ada apa malem malem gini nelpon gua?" ucap Bryan.

"Ramadhan kecelakaan Yan , sekarang gua dirumah sakit" ucap Bella.

"Gua otw sekarang " dengan nada tergesa-gesa.

Bryan pun beranjak pergi bangun meninggalkan tempat tidur , tak lupa ia mengambil kunci mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit Bryan binggung kenapa ramadhan bisa kecelakaan seperti itu.

"Ramadhan , kenapa ;ell" ujar Bryan panik

"Tadi aku mau ketemuan sama Ramadhan , katanya mau membahas tentang pertemanan kita. Katanya massa cuman gara gara perasaan, kita hancur begini"

"Terus gimana"

"Pas aku mau nyebrang tiba tiba ramadhan ngedorong aku , ternyata ada mobil rem blong mau nabrak aku. Ramadhan niatnya mau nolong aku eh ternyata dia yang kena tabrakan itu" mengucapkan kepada Bryan sambil menangis.

Bella pun memeluk bryan dengan erat karena merasa bersalah dengan Ramadhan.

"Sekarang lu taukan siapa yang rela ngorbanin nyawa demi lu"

"Iya aku tau , aku nyesel sekarang"

"Tunggu apalagi , nanti kalo dia udah sadar. Kamu samperin dia bilang sama dia kalo kamu mau nemenin dia"

"Iya nanti aku bilang kok"

"Nanti ketika lu udah sama dia , gua mohon jangan pernah ngomong tentang gua lagi kedia"

"Emang kenapa?"

"Lu sebagai perempuan harus bisa juga jaga perasaan cowo , gua mohon bgt sama lu jaga perasaan dia"

"Iya aku janji sama kamu bakal jaga perasaan dia".

Mereka pun menunggu keadaan Ramadhan tak lupa Bella memberi kabar kepada Rey untuk datang ke rumah sakit.

LIAR (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang