Ini hanyalah cerita. Tidak ada niatan mendoakan akan kelak terjadi di dunia nyata atau semacamnya. Tolong jadi pembaca yang bijak, jangan salah mengartikan nama peran di sini.
**
Menjadi tulang punggung keluarga merupakan hal yang sulit, namun agaknya bagi pemuda 23 tahun ini hal tersebut sangatlah menyenangkan. Dia benar-benar menyukai saat melihat sang mama tersenyum hangat menatap kepulangannya, juga sang adik yang senang hati menemaninya di kamar setelah lelah seharian dia bekerja.
Ya.. seandainya seperti itu, namun nyatanya itu hanyalah angan-angan belaka.
Renjun, pemuda 23 tahun itu merupakan tulang punggung keluarga semenjak sang papa pergi meninggalkan keluarga kecilnya demi laki-laki lain. Kala itu, Renjun kecil tidak mengerti mengapa sang papa mengemasi barang-barangnya dengan ekspresi wajah yang sangat berantakan. Seperti marah, kecewa, dan sesuatu yang tidak dapat dijabarkan oleh anak berumur 10 tahun.
13 tahun yang lalu sang papa pergi meninggalkan rumah, semenjak itu pula keadaan rumah semakin mencekam. Sang mama yang sudah mendapat gelar sebagai janda sering kali pulang larut hanya sekedar untuk mabuk-mabukan dan berakhir marah-marah tidak jelas kepada Renjun dan adiknya, Chenle.
Sedari kecil-terutama Chenle yang kala itu berusia delapan tahun-seakan harus dibiasakan dengan kelakuan sang mama yang selalu marah-marah juga bermain tangan.
Renjun dan Chenle tidak nakal, namun selalu mendapat tamparan.
Renjun dan Chenle selalu mematuhi perintah sang mama, seperti misalnya membuatkan sarapan, bersih-bersih rumah dan memijat sang mama, namun tetap saja keduanya mendapat tamparan, sesekali hempasan kuat hingga membuat keduanya tersungkur-bahkan pernah, Chenle harus mendapatkan luka di kening saat dirinya terjatuh dan tidak sengaja kepalanya terantuk ujung meja yang cukup tajam, membuat luka sayatan cukup panjang dan dalam.
Renjun tidak paham mengapa kedua orang tuanya berpisah. Renjun kira, sang papa hanya akan berkunjung ke rumah nenek untuk sementara waktu, namun ternyata hari itu merupakan hari terakhir bagi Renjun berjumpa dengan sang papa. Salam perpisahan papanya hanyalah sebuah pelukan singkat serta kecupan hangat di kening. Jikalau saja Renjun tahu itu hari terakhir keduanya bertemu, Renjun pasti akan melarang keras kepergian papanya tersebut.
Luka batin dan fisik dialami keduanya-Renjun dan Chenle. Namun, seiring bertambahnya usia, Chenle yang memang sangat mudah bersosialisasi mulai terpengaruh oleh dunia luar. Chenle berubah. Jika sang mama membentaknya, maka anak itu akan balik membentak. Saat tamparan mendarat di pipi, maka tak segan-segan anak itu mendorong sang mama hingga tersungkur, bahkan umpatan-umpatan yang tak pantas kerap kali terlontar.
Chenle membela diri dari kegilaan sang mama, namun yang Renjun tahu pembelaannya itu berada di jalan yang salah. Seharusnya Chenle tidak membentak balik atau berperilaku kasar kepada mamanya, karena bagaimanapun orang itu merupakan seseorang yang telah melahirkan, yang tak sepantasnya diperlakukan seperti itu.
Renjun tahu Chenle lelah jikalau hanya terus berdiam diri menerima segala perilaku sang mama, namun tidak seharusnya pula Chenle membalas.
Chenle yang mulai membangkang kepada sang mama, rupanya membangkang juga dengan dirinya-dengan Renjun yang selalu berada di sisi anak itu.
Tepat saat Chenle memasuki sekolah menengah pertama, anak itu mulai membangkang semua orang. Tidak lagi menurut, dan menjadi seenaknya saja.
Berangkat pagi, pulang malam hari, bahkan tak jarang hingga larut malam. Penampilannya pun semakin tidak karuan, seperti bukan Chenle yang Renjun kenal.
Jika Chenle bersekolah, Renjun tentu harus mencari uang. Yang mamanya harapkan tinggal Renjun, karena dia sudah terlanjur lelah menyuruh Chenle, juga terlalu lelah hidup miskin semenjak ditinggal sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴜɴʏɪ ☑️
Short Storyᴿᵉⁿʲᵘⁿ ᵗⁱᵈᵃᵏ ᵖᵉʳⁿᵃʰ ᵗᵃʰᵘ ˢᵉᵖᵉʳᵗⁱ ᵃᵖᵃ ˢᵘᵃʳᵃ ˡᵉᵗᵘˢᵃⁿ ᵖᵉᵗᵃˢᵃⁿ ᵃᵗᵃᵘᵖᵘⁿ ˢᵘᵃʳᵃ ᵍᵉᵐᵉʳⁱᶜⁱᵏ ᵃⁱʳ ʰᵘʲᵃⁿ. ᴰⁱᵃ ᵐᵉⁿʸᵘᵏᵃⁱ ᵏᵉᵈᵘᵃ ⁱᵗᵘ⁻ᵐᵉⁿʸᵘᵏᵃⁱ ˢᵃᵃᵗ ᵏᵉᵐᵇᵃⁿᵍ ᵃᵖⁱ ᵐᵉˡᵉᵗᵘᵖ ᵈⁱ ᵘᵈᵃʳᵃ, ʲᵘᵍᵃ ᵐᵉⁿʸᵘᵏᵃⁱ ʰᵘʲᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵗᵘʳᵘⁿ ᵐᵉᵐᵇᵃˢᵃʰⁱ ᵇᵘᵐⁱ. ᴰⁱᵃ ᵃᵏᵃⁿ ˢᵉⁿᵃⁿᵍ ʰᵃᵗⁱ ᵐᵉⁿʸᵃᵏˢⁱᵏᵃⁿ ᵖᵉʳᵃʸᵃᵃⁿ...