Langit biru masih seperti yang dulu
Senja tetap memikat kalbu
Pergi yang tak kunjung kembali
Menorehkan sisa kenanganDi dalam lubuk hatiku
Ku duduk sembari termangu
Mengartikan segores warna kelabu
Di langit yang tak membiruMenginjakkan kaki pada dimensinya
Bersimpuh takzim hingga akhirnya
Ada luka kubaca dari bola matanya
Menetes air mata dengan senyum paksa