23.Langit Biru

24 9 1
                                    

Langit biru masih seperti yang dulu
Senja tetap memikat kalbu
Pergi yang tak kunjung kembali
Menorehkan sisa kenangan

Di dalam lubuk hatiku
Ku duduk sembari termangu
Mengartikan segores warna kelabu
Di langit yang tak membiru

Menginjakkan kaki pada dimensinya
Bersimpuh takzim hingga akhirnya
Ada luka kubaca dari bola matanya
Menetes air mata dengan senyum paksa

My PoemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang