2. Pertemuan Keluarga

116 11 13
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca🎇🎇

HAPPY READING

Hari ini pun tiba, hari dimana pertemuan dua keluarga tepatnya acara lamaran Rayya dan Alan dan akan dilanjutkan untuk membicarakan soal rencana pernikahan mereka, Mama Maya terlihat sedang menyiapkan segala kebutuhan untuk acara lamaran kali ini, memang tamunya tidak banyak hanya keluarga inti dari Alan saja yang akan bertandang ke rumah Rayya.

Tapi Rayya sungguh heran entah mengapa sang mama begitu bersemangat dan sibuk untuk menyiapkan segala tetek bengek perlengkapannya.

Mungkin karena ini yang pertama dan lagi pula Rayya adalah anak perempuan satu satunya sehingga sang mama begitu mempersiapkan semua ini dengan matang.

Kata sang mama keluarga Alan akan datang malam ini, saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam maka dari itu Rayya segera bersiap siap tidak lupa dia juga memoles wajahnya dengan make up natural dia juga menggunakan lipstik merah yang terlihat kontras dengan warna kulitnya.

Setelah selesai memoles wajahnya Rayya menata rambutnya dengan indah ia kemudian mengenakan sepasang anting mutiara untuk mempercantik tampilannya.

Rayya segera turun ke bawah karena sepertinya tamu yang ditunggu tunggu telah tiba.

"Ahh ini dia akhirnya turun juga." Maya kemudian menghampiri sang putri dan mengajaknya bergabung bersama dengan yang lain.

" ini Rayya?, sudah besar ya cantik sekali," kata tante Ratna mama Alan.

" Makasih tante." Rayya menjawab dengan senyuman manis yang tersungging di bibirnya.

Raya kemudian duduk disebelah sang mama, mata Rayya memandang ke seberang sofa tempatnya duduk disana terlihat seorang pria dewasa dengan batita perempuan yang tengah duduk di pangkuannya.

Tidak salah lagi ini pasti mas Alan duda dengan satu anak yang akan dijodohkan dengannya.

Mas Alan ini mempunyai perawakan tingi, tubuh atletis dengan warna kulit kuning langsat dan jangan lupakan wajahnya yang tampan dan juga alisnya yang tebal menambah kesan cool dan berwibawa pada dirinya.

Rayya sempat terpaku menatap wajah tampan Alan untuk beberapa saat, tak bisa dipungkiri Alan memang memiliki wajah yang tampan seperti bule tak heran jika banyak wanita diluaran sana yang begitu menggilainya.

"Langsung saja tidak usah berlama lama, kedatangan kami ke sini bertujuan untuk melamar Rayya untuk menjadi istri putra kami Alan sekaligus juga untuk menjadi ibu sambung bagi cucu kami Nasya, Bagaimana apakah nak Rayya bersedia menerima lamaran dari kami?" Ucap om Rian.

"Bagaiman Rayya apakah kamu bersedia?" Mama maya bertanya sekali lagi kepada Rayya.

Rayya menolehkan kepala ke arah sang mama untuk meminta restu, Maya menganggukkan kepala sebagai kode  bahwa dia sangat setuju apabila Rayya menerima lamaran ini.

" Bismillah saya terima lamaran Mas Alan dan saya juga bersedia untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung untuk Nasya." Rayya menatap dalam pada mata Alan.

" Alhamdulillah," Ucap mereka berbarengan.

" Pernikahan kalian akan dilaksanakan dua minggu dari sekarang," kata Baskoro pada Alan dan Rayya.

"Apa tidak terlalu cepat om?" Alan berkata pada Baskoro dengan tenang.

"Tidak nak lebih cepat lebih baik,"

RAYALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang