Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini___ ."
Renjun memandang namja tampan dengan mata clurit itu dengan tak percaya , mulutnya menganga .
"Tolong ya , berikan pada Jaemin ."
Sedetik kemudian , Renjun pasang muka masam . Dia kecewa , dengan apa yang didengarnya barusan , terdiam memandang sepucuk surat di tangannya .
"Aku kira untukku ." batinnya sedih .
"Jangan lupa ya ?" Jeno , namja itu menepuk pundak sempit Renjun dan berlalu sambil bersiul gembira masuk ke dalam kelas .
"Oh , oke ."
"Huft ....sial ."
Gerutunya dalam hati lalu masuk ke kelas , menuju ke bangkunya . Haechan yang sedang menyalin peer pun sedikit terkejut melihat raut wajah Renjun yang masam .
"Ada apa ?, pagi -pagi sudah jelek ."
"Jeno menitipkan surat cinta untuk Jaemin ." Renjun mempoutkan bibirnya .
"Ya baguslah , setidaknya pada jam istirahat kelas ini jadi sepi , tidak dipenuhi betina -betina haus belaian penggemar si pangeran clurit itu ."
"I-iya juga sih ."
"Kok iya nya kelihatan tidak ikhlas gitu ?"
"Iyaa--- , tu udah ."
Haechan terkikik geli , karena baru kali ini Renjun terlihat ngambek tapi lucu . Biasanya sih Renjun selalu ceria dan berisik , walau lebih berisik dirinya .
.
Selama mapel olah raga , Renjun tidak konsentrasi , sampai -sampai kepalanya terkena lemparan bola basket berkali -kali .
"Oii , Sung , kalo lempar lihat -lihat dung ."
"Loh , bang , biasanya abang kan bisa nangkep ."
"Ehh kamu bocil nyolot -nyolot ye ."
"Gak berani bang , maaf kalo gitu ."
"Asdfghjkl ."
"Masih pagi , Renjun udah nge-gas kan !?" ---- Haechan .
Haechan dan Jeno yang memperhatikan pertengkaran unpaedah itu cuma bisa saling pandang sambil mengendikan bahu .
Di kantin juga ... Renjun sama Jisung rebutan bakwan .
"Eh bocil , aku yang pertama kali lihat tu bakwan yaa ."
"Lah bang , tapi kan udah aku gigit ni ."
"Emang kamu yee , dari pagi bikin aku spaneng mulu , sengaja yee !?"
