ILBD 3 : Berdebat?

1.6K 128 34
                                    

Hai, gak nyangka kalian apresiasi sampai kayak gitu jadi semangat. hehe.

jangan lupa vote dan komen yaa

0o0

Appartment Iqbaal
18.34

Iqbaal  menatap seorang gadis yang terlelap di pelukannya di dalam kamarnya. Aktifitas di ruang tamu Iqbaal tadi hanya sebatas dari saling kecup tidak jauh seperti apa yang ada di dalam pikiran kalian.  Setelah hal itu terjadi mereka saling berbicara tentang banyak hal sampai akhirnya Salsha tertidur dan di bawa ke kamar Iqbaal. Iqbaal setia mengusap kepala dan sesekali mengecup puncak kepala Salsha.

"Aku janji bakal jagain kamu Sha.. gak akan aku sakitin kamu lagi.. aku janji." Lirih Iqbaal. Mengecup berkali-kali tanpa henti.

"Dan apa yang udah ada di tamgan aku.. Aku pastiin kalau gak akan pernah bisa di genggam orang lain." Lanjuut Iqbaal. Kemudian dia mulai mengganggu tidur Salsha.

"sayang.. bangun udah malem loh bobo terus.." Ucap Iqbaal membangunkan Salsha pelan.

"Hmm.." Sahut Salsha.

Iqbaal tertawa pelan. "Baby.. Wake up sayang.. Gak pulang.." Ucap Iqbaal lagi.

Mendengar hal itu membuat Salsha membuka mata seketika.  Dia tersadar bahwa ini di apartment Iqbaal. Lalu dia menatap Iqbaal dengan mata sayunya.

"Kok kamu baru bangunin aku sih iqbaal.."

"Ibay.. No Iqbaal."

"Apa sih.. Baal--"

Cup

Iqbaal mengecup Bibir Salsha membuat Salsha melotot.

"Iqb---"

Cup...

"Ibay Sayang.. kamu panggil aku Iqbaal aku cium kamu terus.."

Salsha menyerah. "Fine.. Ibay.. Kamu kenapa gak bangunin aku.." Ulang Salsha. Membuat Iqbaal tetsenyum puas.

"Kamu nyenyak banget.. By makanya aku biarin kamu tidur... dulu.."

Salsha berdeham lalu melirik jam dinding di kamar Iqbaal. Lalu meraih tas miliknya yang ada di nakas sebelahnya. Salsha meraih ponselnya .  Dan benar saja ada banyak pesan masuk, dari teman-temannya dan juga orang tuanya yang pamit untuk menyelesaikam pekerjaan di luar kota. Membuat Salsha menghela nafasnya pelan. Padahal dia ingin mengantarkan Bundanya dan ayahnya ke Bandara. Ternyata dia terdampar di apartemen Iqbaal.

"Kenapa Sayang??" Tanya Iqbaal mendekat kearah Salsha dan kembali memeluk Salsha erat.

"Bunda sama Ayah ke luar kota.. Padahal kangen banget sama Bunda. tapi dia udah berangkat sejak tiga jam lalu."

Iqbaal tersenyum mengusap pipi Salsha. "Gak apa-apa.. besok kan bisa jemput pas bunda pulang.."

Salsha mengangguk pelan, Lalu meletakkan tangannya diatas tangan Iqbaal yang melingkar di perutnya itu. "Kamu free??" Tanya Salsha.

Iqbaal mengangguk. "Iya..hari ini cuma di rumpi aja.." Ucap Iqbaal yang menyandarkan kepalanya di bahu Salsha. Salsha mengangguk dan kemudian kondisi hening Iqbaal dengan pemikirannya begitupun Salsha yang dengan pemikirannya sendiri. Sesekali Iqbaal menghela nafasnya panjang membuat Salsha menoleh dan mengecup pelipis Iqbaal.

Ich Liebe Dich New Versions (IQSHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang