Bagian Satu : Awalan yang manis.

22 4 2
                                    

Now playing : Good For You – Selena Gomez ft.  ft. A$AP Rocky

Happy Reading!

•••

Suara bel menandakan jam istirahat terdengar nyaring di telinga para penghuni sekolah. Banyak yang sudah berlalu lalang untuk menuju tempat tujuan mereka. Dan hampir setengah dari sekolah ini lebih memilih kantin sebagai tempat tujuan menghabiskan waktu istirahat. Tak terkecuali Elvana dan Vera. 

“Hmm... Kantinnya penuh ...,” lirih Vera. 

“Kita yang terlambat atau orang-orang ini yang gercep?” tanya Elvana heran. 

“Mungkin ....”

“Yuk, Ver! Kita pergi.”

“Kemana?”

“Meratapi nasib atas insiden kantin yang sudah full ini” 

“Hahaha.... Bisa aja Lo.”

Keduanya pun tertawa di tengah ricuhnya kantin. Mereka tak peduli akan beberapa pasang mata yang menatap ke arah dua gadis itu. 

“Geo, liat deh ke arah sana,” perintah Devan kepada Geo sambil menunjuk kedua perempuan yang sedang tertawa di pintu kantin.

“Napa mereka?” tanya Geo sambil menyantap bakso. 

“Kenapa mereka?” tanya Geo sambil menyantap bakso. 

“Cantik.”

Geo langsung menatap kedua perempuan yang ditunjuk oleh Devan. 

“Pacarin yuk!”

Devan menoleh ke arah Geo dengan tak percaya. 

“Emang lo kenal sama mereka?” tanya Devan. 

“Enggak. Ya, kita deketin aja.”

“Pepatah pernah mengatakan tak kenal maka tak sayang," lanjut Geo lalu menatap Devan. 

“Berarti kalau gue sayang lo boleh dong.” Geo langsung menatap Devan dengan kesal. 

“Gue masih normal!”

“Ya lo bilang kan tak kenal maka tak sayang. Nah, gue udah kenal sama lo, berarti kemungkinan besar kita bisa sayang-sayangan,” ucap Devan dengan lugu. 

“Najis! Gue masih normal sialan!” kata Geo lalu pergi meninggalkan Devan. 

Devan menatap kepergian Geo dengan bingung. Apa yang dirinya katakan salah? Lalu ia mengikuti Geo.

“Hai,” sapa Geo kepada kedua perempuan di hadapannya. 

Elvana dan Vera menoleh ke arah Geo. 

“Kenalin gue Geo,” kata Geo dengan senyumnya sambil memperkenalkan diri. 

“Hai! Vera,” balas Vera lalu tersenyum. 

“Nana, ngapain?” tanya Devan pada Elvana. 

“Berdiri. Lo gak liat nih gue lagi berdiri,” ucap Elvana dengan kesal. 

Devan langsung menarik tangan Elvana untuk duduk di meja kantin pojok. 

Vera dan Geo hanya diam menatap Devan dan Elvana pergi lalu mengikutinya. 

“Mau pesen apa?” tanya Devan setelah duduk di meja yang tadi di tempatinya. 

“Bakso aja.”

Devan mengangguk lalu pergi ke tukang penjual bakso dan memesan bakso untuk Elvana. 

“Lo kenal dia?” tanya Vera lalu duduk di sebelah Elvana dan Geo duduk di depan Vera. 

DeVanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang