Bagian Empat : Ajakan Pergi

9 1 0
                                    

Now Playing : I Know You - Craig David ft. Bastille
Happy Reading!

•••

Devan memasuki kantin bersama Geo lalu saat melihat Elvana dan Vera, Devan pun langsung menghampiri kedua perempuan tersebut.

"Hai!" sapa Devan lalu duduk di sebelah Elvana.

"Hai!" balas Vera.

Geo pun duduk di sebelah Vera lalu meminum minuman punya Vera.

"Nikmatnya!" kata Geo.

"Nikmat-nikmat pala lo!" maki Vera.

"Yailah, kenapa sih marah-marah terus."

"Itu minuman gue! Lo datang tanpa dosa langsung minum minuman gue. Gimana gue gak marah sama lo?!"

"Iya, nanti gue ganti, elah."

"Gak ada nanti! Beliin sekarang!"

Geo memasang wajah melasnya agar Vera kasihan melihat dirinya.

"Biar apa begitu? Beliin sekarang atau gue teriak lo maling!" Geo membulatkan matanya sempurna.

"Jahat lo mah sama gue. Gak asik, ah!" kata Geo lalu pergi ke tukang minuman.

"Kita jangan kayak tetangga, ya, Na? Hubungan kita harus harmonis kayak nama halte," ucap Devan.

"Itu harmoni, Devan!" kata Elvana membetulkan perkataan Devan.

"Iya, seterah Nana aja, yang penting Nana seneng." Devan tersenyum pada Elvana dan dibalas oleh Elvana.

Vera memutar bola matanya malas melihat Devan dan Elvana yang seperti anak baru puber.

Tak lama Geo datang membawakan dua jus jeruk.

"Ini jusnya, Nyonya," kata Geo menaruh jus tersebut di meja Vera.

"Makasih, Mang," balas Vera lalu tersenyum.

"Na, pulang sekolah ikut gue mau, gak?" tanya Devan.

"Ke mana?"

"Ke hatiku."

"Devan, gombal, ih!" Elvana menabok pelan dada bidang Devan.

Geo dan Vera menatap kedua temannya sangat malas. Geo akui memang Devan orangnya sangat romantis, saat mereka bolos pelajaran untuk membicarakan rencana Devan menembak Elvana, Devan melakukan banyak hal untuk Elvana senang. Sebucin itu Devan.

"Basi, Van, gombalan lo," kometar Geo.

"Bodo amat!"

"Sok uwu banget kalian!" Vera ikut berkomentar.

Vera bukannya tidak menyukai Devan dan Elvana hanya saja cara bicara Vera terkadang menyakitkan padahal Vera hanya bercanda. Elvana, Devan, dan Geo memaklumi hal itu, walaupun mereka baru kenal dengan Vera.

"Iri aja nih lo, bilang aja gak dapet perhatian, kan, dari Geo? Udeh cari yang lain aja, Ver," ucap Devan.

"Bener juga! Cariin dong, Van, buat gue. Biar bisa uwu juga kayak kalian. Sama Geo mah makan hati terus."

DeVanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang