-2-

29 9 0
                                    

   "Dasar anak pembunuh" ejek para siswa. Mereka juga mendorong tubuh Hyunjin.

   Ini sudah hari ketiga mereka melakukannya. Dan Hyunjin tak pernah cerita apapun ke sahabatnya.

   Felix yang melihat itu bergegas menghampiri Hyunjin. "Woi. Main kroyokan? Sini lawan gue kalau bisa" kecam Felix emosi.

   "Aduh gawat. Dia kan jago taekwondo" gumam siswa itu. "Ayo cabut" ucapnya pada teman-teman satu geng nya.

   "Jin, lo nggak ngapa-ngapa kan? Kenapa lo nggak pernah cerita kalau lo kayak gini? Kita bisa bantu, Jin" Felix meninggikan suarannya marah.

   Hyunjin yang baru bangun terkekeh pelan. "Percuma Lix. Cuma buang waktu"

   "Apa maksud lo? Lo ngeremehin kita semua?!"

   "Mereka bilang gue bakat jadi psiko kan? Gue jabanin Lix. Gue jabanin!"

   Felix menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Nggak Jin. Lo nggak boleh ngelakuin itu" Felix berusaha meyakinkan Hyunjin.

   "Minggir lo. Gue mau lewat" Hyunjin hendak menerobos Felix, tapi Felix menghalanginya.

   "Mau kemana lo?"

   "Sebaikknya lo minggir Lix. Sebelum gue jadiin lo target pertama gue" Hyunjin menabrak Felix dengan kasar.

   "Oh, ya. Lo, Lee Felix. Kalau sampai lo nyebarin apa yang gue katain tadi, jangan harap lo dan ketujuh temen lo itu selamat" ucap Hyunjin sebelum pergi.

   Felix memandang Hyunjin dari belakang. Tidak ada lagi yang bisa dilakukannya selain berjaga-jaga. Hyunjin bukan orang yang ia kenali lagi. Dia seakan orang lain.

|~Psyco~|

Psyco |Hwang Hyunjin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang