Psyco |Hwang Hyunjin✔

-3-

"PR fisika lo udah dikerjain Sung?" Tanya Felix saat mereka hendak ke perpustakaan mencari buku buku latihan untuk kenaikan kelas 2 bulan lagi.

   Jisung cengengesan. "Belum Lix. Lo pasti udah kan? Contekin ok?"

   "Hmm. Kebiasaan jelek dibawa bawa. Dasar" Gumam Felix.

   "Eh Lix."  Tiba tiba Jisung berhenti. "Itu apaan?" Tunjuk Jisung.

   Felix melihat kerumunan orang di depan perpustakaan. Eh, ada bazar kah?

   "Kak Chan, lo ada disini juga?" Tanya Felix ketika melihat Chan berdiri tak jauh dari situ.

   Chan dan Woojin menoleh. "Loh, Lix? Sung? Kalian ngapain ada disini?" Chan malah nanya balik.

   "Ada apaan sih nih?" Tanya Felix lagi.

   Woojin menggeleng. "Anak kecil nggak boleh tau"

   Felix dan Jisung memandang seram ke arah Woojin.

   "Ayo dong kak. Apaan? Kan kita penasaran juga" Desak Jisung.

   Chan menghembuskan nafasnya. "Lo tau Lix? Sung? Lai Guanlin dari kelas X IPA 2 meninggal dengan keadaan kepalanya udah gak ada."

|~Psyco~|

  
   "DIA PELAKUNYA!!" Teriak ny. Lai sambil menuding wajah Hyinjin.

   Hyunjin terkekeh. "Apa anda punya bukti?"

   Polisi mengangguk. "Apa nyonya mempunyai bukti untuk memperkuat laporan anda?"

   "SAYA TIDAK ADA BUKTI, TAPI DIA PELAKUNYA!!"

   Polisi itu menatap ny. Lai iba. "Maafkan saya nyonya. Karena tidak ada bukti, maka saudara Hwang Hyunjin di bebaskan dari tuduhan."

   "DASAR KAU PSIKOPAT GILA!"  Kecam ny. Lai.

   Hyunjin tersenyum pada polisi itu. "Saya terbebas kan? Bolehkah saya keluar?" Tanya Hyunjin.

   "Silahkan saudara Hyunjin"

   Hyunjin keluar dari ruang penyelidikan, meninggalkan ibu Guanlin yang kesetanan.

   Ke delapan sahabatnya yang menunggu segera menghampiri Hyunjin.

   "Gimana Jin? Lancar kan?" Tsnya Seumin khawatir.

   "Kak Hyunjin bukan pelakunya kan?" Tanya Jeongin dengan mata sembab.

   "Nggak. Lo tenang aja."

   Semua bernafas lega. Kecuali Felix. Dia menatap tajam Hyunjin. 'Pinter banget lo drama Jin. Lo pantes dapet penghargaan bintang film'

Ra_

|~Psyco~|