Twelve

30 2 0
                                    

Keesokan harinya, jam 7:00 am

Aku melihat begitu banyak orang-orang berkumpul di depan pintu ruang bawah tanah asrama itu karena rasa ingin tahu apa yang telah terjadi di situ. Aku juga turut melihat beberapa temanku menangis. Orang-orang ramai tadi membuka jalan untuk memberi laluan kepada orang yang keluar dari ruangan itu. Mereka membawa keluar jasadku yang sudah kaku.

Aku turut mendengar cerita-cerita yang diceritakan oleh para kakel. Dahulunya, pernah terjadi korban pembulian oleh kakel kepada salah satu teman seangkatan Brother Israfiel saat mereka masih kelas 10. Korban tersebut dipaksa membunuh diri dengan menggantungkan dirinya di ruang bawah tanah itu. Mayatnya dikubur diam-diam di lokasi rahasia yang tidak diketahui. Tidak ada yang berani melakukan laporan karena telah diancam. Sehingga sekarang pun, mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena bukti berjaya dihapus oleh alumni asrama itu. Walaupun ruangan itu sudah dikunci, namun tetap ada saja yang menjadi mangsa. Salah satu dari angkatan Brother Ozi juga sudah menjadi korban kedua karena gangguan roh sang korban pertama yang tidak tenang. Dan roh korban kedua inilah yang menyeretku untuk menjadi korban seterusnya agar rohnya bisa tenang. Bisa dibilang, setiap angkatan pasti satu jadi korban. Aku begitu kesal dengan sikap anak asrama yang egois, tidak mau memberitahu kepadaku perkara sebenar.

Kini, aku tinggal di sini, menanti akan kedatangan angkatan 8 untuk menggantikan tempatku. Aku juga ingin tenang di sana...

[C] ASRAMA (Creepy Indo Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang