Part 3

13 2 0
                                    


Seperti dugaan temannya Haikal yang baru saja sampai di Hotel yang diadakan lomba tersebut badan Haikal menjadi panas sejak mereka di perjalanan.

"langsung tidur aja kal gak usah ikut ngumpul" ujar Ezra yang berusaha meyakinkan haikal untuk tidak mengikuti perkumpulan itu karna Ezra tau temannya ini keras kepala.

"engga santai aja sih"

"batu bener ini anak! Nanti kita bawain bye bye fever"

"gua bukan anak kecil... lagian besok kita latihan buat lusa kan" ujar Haikal yang berusaha untuk tetap meyakinkan kedua temannya itu bahwa Haikal kuat.

"gak diem di kamar kaga lu!"ujar Ezra yang mendorong haikal ke tempat tidur dan mereka pergi meninggalkan Haikal di kamar. Yang Haikal khawatirkan adalah ia tak yakin dengan kedua temannya itu akan mendengarkan poinpoin yang disampaikan oleh panitia.

"elah gua di tinggal lagi " gumam Haikal

"paling ngumpul di ballroom kan "lanjutnya dan pergi meninggalkan kamarnya

Ketika berjalan yang ia rasakan adalah pusing ya sangat pusing ia berjalan seperti orang mabuk dengan memijat keningnya itu.

Layla yang ingin pergi menuju ball room itu karna tertinggal oleh temannya ada sesuatu yang harus dia ambil yaitu jurnalnya ketika melihat seseorang yang sedang berjalan seperti orang mabuk dan masih menggunakan almamater

"allahu... ih itu orang mabuk apa peserta yah?" gumam Layla

Tiba tiba pria itu terjatuh ke lantai karna tak kuat menahan pusingnya layla yang ingin menghampirinya tapi karna takut dengan orang itu yang berpikir berkali kali

"aih di samperin apa engga?ih kalo orang jahat gimana?"

Tapi atas keberanian Layla ia menghampiri pria itu dan melihat wajahnya

"dipegang dosa ih gimana atuh"ujar Layla

Layla yang masih bimbang itu tak tahu harus melakukan apa sedangkan jika ia pergi ke ball room entah apa yang terjadi dengan pria ini. Layla yang meyentuh kening pria ini karna terpaksa ia melakukan ini.

"aih panas banget"ujar Layla

Layla berusaha membangunkan pria itu dengan menguncang badannya alhasil pria itu bangun dan berusaha untuk berdiri

"b-bisa anterin gua ke ballroom?"ujarnya dengan nada lemas serta wajah yang pucat.

"eh tapi badan lu panas "

"bodo amat lah yang penting anterin gua kesana" ujar Pria itu tetapi ia merasa pusing yang sangat kuat dan tak kuat untuk menahan badannya dan bersandar si dinding

"heh lu ya kamar lu dimana?"tanya layla

"elah ke ballroom gc!"

"bawel lu ya!"

"cepet kamar lu!" Ujar Layla yang masih pada pendiriannya untuk menghantarkan Pria ini dengan menuntunya pelan pelan

"ya...ya 605"

"kita selantai kan yaudah "

Layla menghantarkan pria itu ke depan kamarnya

"kartunya?"

"d-di saku gua" ujar Pria itu

"sorry kalo gua lancang "ujar Layla yang merogoh saku pria itu yang berada di almetnya. Layla yang pergi menghantarkan pria ini kedalam kamarnya dan membantunya untuk duduk di kasur tersebut.

"thanks"ujar Pria itu

"sama sama gua mau balik ya"

Belum sempat Haikal menannyakan nama Layla tetapi Layla sudah pergi dari hadapannya tak ada yang lain dipikirkan oleh Haikal tentang apa pun kecuali tentang perlombaannya ini . layla yang memutuskan untuk kembali ke kamar dari pada harus menuju ballroom karna dia berpikir bahwa sebentar lagi akan selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HaikalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang