Meet Azuya

184 16 7
                                    

(Ephiphany Rooftop)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ephiphany Rooftop)

"Nggak. Lo nggak akan pergi ke sana," putus lelaki yang berdiri sambil  membuka botol vodka. Ketiga lelaki tampan lain yang duduk memutari meja ikut mengamini ucapannya dengan sepenuh hati. Sementara lelaki yang dia beri nasihat hanya diam menatap kosong pada langit malam di atas rooftop.

"Lo nggak tahu apa yang direncanakan bitch satu itu," tambah Taehyung menuai kerutan di dahi Hoseok. Tetapi lelaki senyum kuda itu diam saja, tahu bahwa dia tidak seharusnya membela Azuya karena wanita itu memang bukan wanita baik-baik.

"Gue nggak bakal kenapa-napa. Lo pikir gue anak perawan yang takut bakal diperkosa, huh?" Yoongi berdecih tidak suka. Dia paham para sahabatnya itu khawatir, tetapi Yoongi sangat ingin masalahnya segera selesai. Dia akan menemui Azuya dan memaksa wanita itu untuk menghentikan segala kegilaannya, entah dengan cara baik atau paksa sekalipun.


Seokjin meletakkan botol vodka dengan keras di meja. Lelaki yang masih kelihatan seumuran walau 5 tahun lebih tua dari Yoongi itu benar-benar kesal dengan sikap Yoongi yang sok santai. Padahal Seokjin sangat tahu bahwa Yoongi juga sedang kalut sekarang. Bocah itu hanya sedang berusaha menutupinya dari mereka.

"Dia udah giring opini publik buat benci lo, bikin stock price Min Corp terpengaruh, dan paling parah nyerang orang yang nggak bersalah sampai masuk rumah sakit. Lo pikir setelah semua itu dia bakal ketemu lo, ngasih cipika cipiki, terus udah semua selesai gitu?" tanya Seokjin dengan nada paling mengejek. Jungkook menahan tawa dengan mulut penuh kukis.

"Apapun yang dia rencanakan, gue nggak bakal terpengaruh," balas Yoongi masih teguu pada keputusannya. Dia akan menemui Azuya dan menyelesaikan semuanya. Ini bukan masalah besar, Yoongi meyakinkan dirinya sendiri.

Seokjin membuang napas kasar seraya menyibak rambutnya frustasi. Yoongi adalah orang paling keras kepala yang walau diancam dengan pistol di lehernya pun, bocah itu tidak akan merubah sesuatu yang sudah dia putuskan. "Oke, gue bakal pergi sama lo." Seokjin menyerah.

"Gue juga." Taehyung menimpali, mengangkat tangan di atas rambutnya yang menari bersama angin dingin. Kondisi rooftop Ephipany malam itu sangat tenang karena Seokjin sengaja menutup barnya. Bukan berarti tempat itu biasanya ramai, Seokjin hanya memberikan akses kesana pada teman-teman dekatnya saja.

"Kookie juga ikut," timpal Jungkook berapi-api. Dia tidak akan membiarkan wanita jalang itu bertindak jahat pada Yoongi.

Hoseok sudah akan membuka mulut, tetapi Yoongi lebih dulu angkat suara. "Gue bukan mau ke dufan guys. Nggak, kalian nggak boleh ikut," putus Yoongi. "Kita ketemuan di Breeze bukan hotel, jadi kalian tenang aja. Gue nggak bakal diperkosa," candanya dihadiahi pelototan mematikan Seokjin.

"Oke, gue kasih lo waktu dua jam buat nyelesain semua urusan sama wanita itu. Lebih dari itu, Breeze gue obrak abrik sampai kalian ketemu," kata Seokjin final. Yoongi segera mengangguk sebelum Seokjin berubah pikiran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FALL FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang