Prolog

461 35 1
                                    

"Lo hamil, lalu?" Lelaki yang wajahnya selalu kupuja itu mengangkat sudut bibirnya memberiku senyum meremehkan.

"It is ours," kataku lirih dengan pandangan buram oleh airmata. Tanganku bergerak meremat dress kotor yang sudah kupakai sejak kemarin. Sejak keluar dari rumah orangtuaku.

Dia berjalan mendekatiku, masih dengan tatapan tajamnya yang sudah menikamku berkali-kali. Daguku disentak oleh genggamannya hingga wajahku mendongak menghadap dirinya yang penuh kuasa. "It is yours. And will never be mine. Kalau lo tidak menginginkannya, gugurkan!" Kemudian dia melepaskan daguku dengan kasar.

"Tapi dia tidak bersalah." Aku memohon pada kakinya. "Tolong..." Bersujud bersama seluruh harga diriku yang kubuang demi kehidupan kecil yang ada di perutku.

Min Yoongi tidak punya hati. Itulah yang diucapkan orang-orang padaku, namun aku yang bodoh masih jatuh padanya. Pada si iblis tidak punya hati yang kini menendangku dari kakinya. Aku meringis sambil melindungi perutku agar tidak terbentur langsung dengan lantai yang dingin. Kita harus bertahan nak, karena ibu sudah tidak punya apapun untuk menjamin kamu tetap hidup.

"Keberadaan lo aja sudah merupakan kesalahan. Jadi menyingkirlah jalang!" Yoongi dengan kasar menarik kakinya dari pelukanku. Melangkah menjauh sementara aku berusaha meraih dirinya lagi dengan sisa tenagaku. Pintu tertutup bersama dengan harapanku yang dipupus habis oleh kepergiannya.

Ruangan kembali hening hingga suara isakanku yang menyedihkan terdengar begitu jelas. Aku ingin menyalahkan diriku karena telah mencintai iblis sepertinya. Melepaskan semua yang kupunya demi bersamanya ketika dia tidak sedikit pun memberiku celah dalam hidupnya.

And the worst regret is when i never regret fallin for bastard like you.

FALL FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang