RS || CHAPTER 2

12 2 0
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA🗣

        
              🌻SELAMAT MEMBACA🌻

Tiba tiba.......
"Deev,,,,Deev,,,"  Nath terkejut langsung beranjak dari tempat duduknya. Bukunya diletakan begitu saja dibangku dan ia berlari kearah seseorang yang baru saja turun dari kereta.Mata Nath berkeliaran menyapu satu persatu orang yang baru turun dari kereta.Ia tetap celingukan diantara desak desakan orang orang yang hendak turun dan  akan naik kereta.

Matanya menatap seseorang yang mengenakan jaket biru dan dipunggungnya terpasang ransel yang membuatnya terlihat merasa berat.Nath ingin berlari menghampirinya ,namun  lagi lagi ia harus terhimpit dengan penumpang yang berebut naik kereta,hingga membuatnya kehilangan  orang yang ingin dihampirinya.

Setelah beberapa kali mencoba akhirnya ia berhasil keluar dari desak desakan penumpang,namun sayangnya orang yang ingin dihampirinya sudah tak terlihat lagi.Nath berlari mencarinya,hingga krluar stasiun.Ia tak peduli dengan badannya yang sudah basah.Nath  tetap mencarinya ditengah guyuran hujan deras  yang masih belum menunjukan tanda tanda akan berenti.

"Deev,,,Deev"Nath kembali memanggil manggil nama Deev ditengah ratusan orang yang keluar masuk stasiun.Ia kembali menangis,setelah beberapa saat berlari mengejarnya.Nath membungkuk,sambil mengatur nafasnya yang terengah engah.Tanpa melihatnya Nath langsung memeluknya dengan erat,tak peduli dengan badannya yang basah kuyup.

"Aku tau Deev kamu pasti akan kembali" ucap Nath dengan lembut kepada laki laki yang dalam pelukannya.

Laki laki itu segera melepaskan  Nath ,ia hanya diam tanpa bicara sedikitpun.

"Aaahk ,maafkan aku ,aku salah mengenali orang,aku minta maaf" ucap Nath dengan gugup ketika melihat orang yang baru saja ia peluk  baru saja bukan Deev kekasihnya melainkan orang lain.

Laki laki itu hanya tersenyum tipis dan pergi meninggalkan Nath yang sedang menahan malu,karena dirinya begitu ceroboh salah mengenali orang.Nath masih mendekapkan kedua tangan didepan dadanya karena kedinginan,sambil terus memandangi laki laki itu yang semakin menjauh tak telihat lagi.

"Ah ,mengapa aku begitu bodoh" ucap Nath berkali kali dalam hati.Menyalahkan dirinya yang terlalu berambisi untuk bertemu dengan Deev,sampai ia salah mengenali orang.

Aku  jatuh tertidur setelah ketawa dan menangis,mangapa?sudah beberapa hari aku seperti ini. Aku seperti gila ingin berjumpa denganmu. Aku seperti tergila gila merindukanmu.Ingin berhenti dan lupakan. Aku sangat lelah.Karena aku begitu lelah.Air mata menyelimuti mataku.

Nath mencoba menyeka air matanya berkali kali,setelah sekian lama ia menangis.Ia kembali melangkah kerumahnya,dibawah guyuran air hujan yang semakin deras seperti rindu yang mengguyur dalam hatinya.

"Nath,kamu kemanakan payungmu?mengapa bajumu basah kuyup?" ucap mamanya yang sedari tadi mengkhawatirkann putri kesayanganya.

Tanpa diberi komando Nim pun berlari kecil menghampiri mereka membawa handuk untuk nonanya.

"Kamu cepatlah mandi,dan keringkan badanmu,mama sudah terlambat kekantor karena menunggumu kembali nak" ucap mamanya.

Tanpa bicara sepatah katapun Nath langsung menerima handuk,dan menjalankan perintah mamanya.

***
Sam meletakan tas punggungnya yang terasa berat,ketika tempat yang ditujunya sudah ada dihadapan. Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah diberi oleh bosnya. Hujan sepertinya sudah bosan turun,namun tetap  masih menyisihkan sedikit anak mereka,dan hawa dingin masih menyelubungi setiap sudut tempat itu.

Sam mulai berjalan jalan menjalahi setiap lorong tempat baru,untuk sedikit berkenalan dengannya,bersama rekan kerja baru yang ia kenal beberapa menit yang lalu.Dengan lihai teman barunya itu menyebutkan nama satu persatu setiap tempat, dan ruangan yang ada didalamnya.

"Ini ada beberapa  kursi tunggu,biasanya digunakan untuk para  penjemput penumpang, atau menunggu kereta mereka berangkat" ucap temannya

Sam hanya mengangguk kecil tanda ia mengerti. Sepasang mata Sam yang coklat menangkap sesuatu diatas kursi tunggu  yang tak jauh dimana ia berdiri, Sam mendekatinya. Ia menemukan sebuah buku kecil yang mulai lusuh,dan sebuah payung berwarna merah muda bersandar kedinginan diatas bangku panjang.

"Oh ini mungkin milik pengunjung yang tertinggal " gumam Sam

Ia menunjukan temuannya itu kepada teman yang berjalan menghampirinya.

"Kurasa bukan" ucap siteman yang bernama Faldo sembari ia menarik sebungkus rokok dan menyulut salah satunya.

"Maksudmu?" ucap Sam yang terlihat heran.

Matahari mulai ditelan senja,dan malam sudah siap menggantikan siang, yang tak cukup cerah hari ini.Sam duduk disebelah temannya,sambil terus memandangi buku kecil temuannya.Ia seakan mengerti kegelisahan orang yang kehilangan  kedua benda itu.

"Mudah saja menemukan siapa pemilik buku dan payung itu.Pasti perempuan itu miliknya" ucap Faldo sambil tertawa kecil,layaknya dia benar benar ahli  dalam melacak.

Sam masih digeluti rasa semakin penasaran yang menyebar dalam setiap sel darahnya.

"Bisa kau ceritakan padaku Faldo?bukankah aku akan menggantikan posisi kerjamu,jadi berilah aku kesempatan untuk  mengetahui semuanya, semua hal yang terjadi disini" ucap Sam

Faldo pun tertawa lebar,setelah mendengar  ia sepertinya berhasil mrmbuat sam penasaran.

TBC
***

Jangan lupa baca, comment dan vote nya satu vote dari kalian berharga bagi ceritaku🌻
Dan jangan lua follow ig ku
@itsdeviiii_
@callmedeviii

Rainfall StationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang