fjórði hluti : gíraffaháls(leher jerapah)

1.3K 251 31
                                    

"Apa sungguh tidak apa-apa jika aku pergi? Bagaimana jika mereka mengancam kau, paman dan bibi?"

Setelah diskusi panjang, Kell akan tetap menetap disini. selain perusahaan dan keluarganya, Mereka tidak semudah itu kabur bukan? Banyak hal yang perlu dipersiapkan. Tujuannya adalah membantu Viskarrra kabur dari cengkraman pria itu. pria itu terlalu mengerikan untuk berdampingan dengan sosok Viskarrra yang lemah lembut.

Bahaya pasti selalu mengancam Viskarrra, dia pasti tidak dapat melawan sosok dominan tersebut. Kebebasan Viskarrra akan terenggut oleh pria itu.

"Saya beri waktu satu jam untuk berpamitan karena setelah ini kalian tidak akan bertemu dalam jangka waktu yang lama, tidak ada akses menghubungi satu sama lain karena itu bisa dilacak oleh pihak musuh, jika sudah selesai, mobil dibawah siap mengantarmu pulang!" Menatap Kell lalu berjalan keluar.

.
.
.

"Lady!!" Teriak buttler terengah-engah.

Menatap bingung buttler tersebut, "kenapa?"

Menatap cemas lady, "tuan dan nona muda menghilang!" Lapornya.

Entah bagaimana reaksi yang akan dikeluarkan nona besar dihadapannya itu, dia tak sanggup membayangkan akibat kelalaian bawahannya.

"Biarkan aku mencarinya, kalian lanjutkan pekerjaan yang tertunda!"

Sontak saja buttler tercengang melihat respon biasa dari nonanya itu, dia pikir nonanya akan marah besar. Ternyata biasa saja, seolah hal ini sudah sering terjadi.

"Baik!" Ujar buttler membungkuk hormat lalu undur diri.

Lady kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang kerja, tentu saja saat ini momo bersama mereka. Kenapa dia yakin? Karena jika tidak merecoki dirinya tentu saja monster itu membuat onar dengan kedua anaknya. Padahal dia sudah melarang monster itu untuk tidak mendekati Oseanna tetap saja moster adalah monster(Tidak punya akal).

 Padahal dia sudah melarang monster itu untuk tidak mendekati Oseanna tetap saja moster adalah monster(Tidak punya akal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketiganya sampai di paviliun kecil, memarkirkan (menyembunyikan) mini skuter miliknya.

"Wow" decak kagum seanna melihat tempat yang baru mereka datangi. Sepi? Tentu saja sepi. Karena ini bangunan paling belakang pikir keduanya.

Dari aromanya saja ini sudah dipastikan paviliun maid, berjalan mengendap-endap dengan diikuti oleh momo wujud bayi serigala.

Setiap terdengar suara langkah kaki mereka bersembunyi, terlihat para maid sibuk berlalu lalang melakukan pekerjaannya.

JOURNEY : The Von Stein Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang