You is My Energy

8 1 0
                                    

Hope you like it ❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ruangan bernuansa putih dengan aroma obat yang khas. Rumah sakit. Disinilah ia dirawat sekarang. Wajahnya yang mungil dan menggemaskan sekarang terlihat begitu tenang dalam tidurnya. Sesak rasanya melihat ia yang selalu ceria sekarang bernafas pun harus dibantu oleh tabung oxigen. Kondisinya masih sangat lemah. Sudah hampir seminggu ia belum sadar juga pasca dilakukannya operasi pada kepalanya.
Ia sedang mengalami Koma.

Kecelakaan yang terjadi minggu lalu, mengakibatkan otak bagian belakang mengalami benturan yang sangat serius hingga mengakibatkan retakan di area tengkorak. Sedangkan untuk darah, syukur Ambulans membawanya dengan cepat sehingga dia tidak kehabisan banyak darah.

Sekarang kondisi kepalanya dibebat oleh perban hingga menutupi hampir ke dahinya. Begitu juga dengan kedua matanya yang harus ditutup oleh perban, karena matanya mengalami trauma yang cukup serius hingga harus ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan tangan kanannya harus digip, karena mengalami patah akibat dari hantaman yang cukup keras dari mobil SUV itu. Untuk tangan kirinya, syukur tidak terlalu parah hanya ada bekas parut yang cukup dalam akibat berusaha menutup badannya dari mobil itu.

Lain lagi dengan kondisi kakinya. Kata Dokter, ada retakan pada kaki bagian kanan yang diakibatkan benturan yang cukup keras pada saat terjadinya peristiwa itu. Untuk kaki kirinya, sama dengan tangan kiri hanya ada goresan-goresan entah karena benturan di aspal atau badan mobil.

Bisma. Laki-laki itu sekarang sedang memandangi Rain. Menggapai tangan kekasihnya yang sedang terbaring lemah dengan banyak alat disampingnya. Bisma sudah seminggu menjaga Rain di Rumah Sakit.

Sakit. Begitu pula yang dirasakan Bisma, melihat Rain menutup matanya begitu lama. Sungguh membuatnya hampir gila. Setiap malamnya dia selalu berdoa untuk kesadaran dan kesembuhan Rain.

Setiap malam sebelum ia tidur di samping Rain, ia selalu meminta maaf pada Rain. Dia begitu merasa tidak berguna sebagai seorang kekasih. Seharusnya dia menjaga Rain, namun apa ini. Dia malah melihat gadisnya terbaring dengan banyak alat penopang hidup seperti ini.

Bisma selalu menangis sepanjang malam memikirkan Rain, memandang wajah pucatnya, badan kurusnya. Sungguh pedih rasanya. Jika ia bisa, ingin sekali rasanya ia mengganti posisinya dengan Rain. Apapun asalkan Rain sehat dan selamat, bisa tersenyum seperti dulu lagi, apapun akan dilakukan Bisma untuk Rain.

Sejak mereka kecil Bisma selalu membantu dan menjaga Rain. Entah pada saat bermain, belajar atau makan. Dimanapun dan kapanpun Bisma dan Rain tak pernah terlepaskan dan terpisahkan. Namun karena kejadian seminggu yang lalu. Membuat Bisma dan Rain terpisah lebih jauh dari LDR beda jarak ataupun beda keyakinan.

Ini lebih berat, Beda alam~

Bisma berada di alam sadar dengan penuh luka bathin, sedangkan Rain, dia sedang berada di alam bawah sadar sekarang.

Apa kau pernah merasakannya?

Merasakan ditinggal oleh orang yang selalu ada dipikiran kalian. Orang yang selalu setia mendengarkan keluh kesah kalian setiap hari. Yang selalu setia memberikan kalian nasehat untuk hidup kalian kedepan. Orang yang selalu menghibur kalian dikala sedang merasakan beban hidup yang semakin hari semakin berat. Orang yang tak kehabisan ide untuk membuat kalian selalu tertawa dan tersenyum walaupun karena tingkahnya yang aneh. Yaps, Rain adalah perempuan yang langka bagi Bisma. Tapi walau begitu, manusia tetaplah manusia. Tentu memiliki kekurangan dan kelebihan

Walaupun Rain kadang suka mengumpat, suka cemburu, moody, ngambek tidak jelas, marah-marah tanpa sebab dan kadang sedikit gila. Ya itulah dia Rain, bagaimanapun dirinya, Bisma tetap cinta dan selalu merasa jatuh hati terhadap Rain.

Rain yang dia kenal adalah orang yang percaya diri, mandiri, sederhana, kuat walaupun suka terjatuh, optimis, tidak suka menunggu dan sangat berjiwa sosial. Sikap positif Rain kadang membuat Bisma sangat Kagum memilikinya sehingga tak jarang dia pun mengambil pengalaman-pengalaman baik Rain untuk dijadikan sebagai pelajaran hidup juga baginya. Rain begitu banyak mengajarkannya akan arti kehidupan.

Bisma maupun Rain, mereka adalah pasangan yang saling melengkapi. Bisma adalah tipe laki-laki yang tak jarang merasa tidak percaya diri, berkat Rain sekarang dia begitu merasa cukup PD akan dirinya.

Namun, sekarang keadaan sedikit berubah. Rain terbaring Koma. Tiada yang menasehatinya untuk tidak boros seminggu ini. Tidak ada yang bercerita tentang hari-harinya yang kadang sangat lucu bila Rain bercerita, Bisma suka itu. Cara Rain menyampaikan setiap kejadian dan ekspresinya membuat Bisma kadang tak berhenti-henti untuk tertawa.

Sekarang jangankan untuk tertawa, untuk tersenyum saja rasanya seperti ujian matematika. Sangat sulit. Belum lagi lingkar dan kantung matanya yang semakin menghitam, kentara sekali dia tidak mendapat sedikit waktu untuk tidur.

Kepalanya begitu berat. Bisma tidak sakit fisik namun akibat Rainnya, dia mengalami sakit bathin yang amat sakit.

Kapan Rainnya akan sadar?

Berapa lamakah dia harus menunggu?

Tak ada kata bosan untuk Bisma memandang wajah Rain, mengelus lembut tangan kirinya dan menggenggamnya erat sambil membawanya menyentuh pelipisnya.
Dipejamkannya matanya dan berusaha merangkai hari-hari indah mereka dalam sebuah film yang terputar di dalam pikiran Bisma. Kembali air matanya jatuh tanpa permisi.

 Kembali air matanya jatuh tanpa permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuk tuk tuk....

Suara pintu diketuk.

"Masuk." Jawab Bisma, sambil buru-buru menghapus jejak air mata dari pipinya.

Pintu terbuka. Kemudian menampilkan seorang wanita muda yang sebaya dengan Bisma, memakai pakaian casual. Kemudian disusul datangnya seorang laki-laki dengan setelan jaket hitam, celana hitam bergaris-garis putih dan sepatu hitam putih tak lupa masker hitam diwajahnya.

Bisma tak menggubris kedatangan kedua tamunya itu, maksudku tamu Rain.

"Bagaimana kondisinya?" Tanya laki-laki itu dengan suara yang amat lemah.

.
.
.
.
.
.
Mereka siapa ya ?

Loh gimana-gimana? Ada yang nanyain kah?

Loh kok? Lah kok? Rain?

😂-Din✨

Maaci dah baca guys🌺

At The Crossroads|| On Going Perdana!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang