Happy Reading~
Bisma dan Rain berjalan santai bersama sembari saling menceritakan hal-hal yang mereka alami selama hampir seminggu tidak bertemu. Mereka berdua mungkin tidak seperti pasangan kebanyakan, yang menghabiskan waktu mereka hanya untuk saling bertukar pesan disetiap jam, menit ataupun detiknya.
Bisma dan Rain sudah memiliki komitmen sebelumnya, bahwa tak masalah jika hanya mendapat 2 atau 3 kali kabar dalam seharinya. Karena dengan kabar itupun sudah cukup untuk mengetahui bahwa belahan hatinya masih bernafas dibumi ini. Dan lagipun Bisma dan Rain sendiri lebih suka mereka fokus ke hobi atau kegiatan mereka masing-masing asalkan mereka tetap ingat kewajiban-kewajiban yang harus mereka emban sebagai seorang siswa ataupun sebagai seorang anak.
*****^*****
Setelah mungkin setengah jam mereka jalan-jalan bersama, Rain merasa kakinya kelelahan hingga membuatnya hampir terhuyung kedepan mengenai sebuah beton yang biasa digunakan untuk duduk di taman itu. Syukur ada Bisma yang sigap menarik tangan Rain, membuatnya berbalik hingga kedekapannya, memeluknya dengan jantung yang berdebar-debar amat cepat.
Jika dia terlambat sedikit saja menarik tangan Rain tadi, entahlah bagaimana nasib Rain. Mungkin kepalamya sudah terbentur di benda keras itu.
Disisi lain, Rain juga merasakan hal yang sama. Jantungnya berdebar-debar 2x lebih cepat. Cukup lama dia berada direngkuhan Bi. Namun dia segera tersadar setelah Bi menepuk-nepuk pundaknya dengan lembut dan berkata.
"Kamu gapapa, Rain. Ada aku disini. Jangan takut. Jangan jatuh lagi kumohon." Kata Bisma dengan lembut dan nada yang menunjukkan kekhawatirannya dengan Rain.
Rain hanya bisa menganggukan kepalanya dan merengkuh Bisma-nya. Tak lama, Rain pun perlahan mulai melepaskan pelukan mereka. Dia menatap Bi cukup lama, karena Bi takut hal tadi terjadi lagi, mengingat kaki Rain sudah cukup kelelahan, dia pun segera membantu Rain untuk duduk.
Kemudian, mengusap-usap kening si gadis yang begitu manis itu. Entah apa yang membawanya kembali merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Rain, ketakutannya Bisma soal perpisahan, seolah-olah menghantui pikirannya sejenak.
Cukup lama bergulat dengan pikirannya hingga sebuah tangan lembut menyentuh wajahnya, membuat dirinya tersadar dan kemudian berusaha tersenyum tulus ke seseorang yang menyentuh wajahnya itu.
"Kamu mikirin apa hm? Kok kaya ketakutan gitu?" tanya Rain dengan lembut, namun menuntut.
.
.
.
.
Wushh wush~~~~angin tiba-tiba datang menerpa rambut mereka berdua.
.
.
.
.
"Mau cerita?" Tanya Rain lagi, karena Bisma lama tak menjawab pertanyaannya.Yang ditanya hanya memberikan ekspresi kosong, kemudian tersadar dan tersenyum sangat lembut. Bisma takut kalau Rain ikut berpikiran yang tidak-tidak tentangnya. Dia pun menjawab.
"Aku gapapa kok, cuman tadi inget sama Tobi aja." Jawab Bisma, berbohong.
"Ihhh BISMAAA!!! Kamu mau jalan sama aku, atau sama Tobi sih?" Kata Rain dengan suara yang cukup kencang dan ngegass. Power full guys~
Mendengar teriakan keras itu dari Rain membuat Bisma percaya bahwa Tuan Putrinya baik-baik saja. Dia pun tertawa dan mengacak-acak lembut rambut Rain yang panjang itu, padahal jika ini bukan tempat umum Bisma sangat ingin mencium Rain saking gemasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The Crossroads|| On Going Perdana!
Novela Juvenil15+ . . Jangan lupa Follow dan Add ke Library ya💕✨ ~~~0~~~ Airin biasa dipanggil Rain, adalah gadis sederhana yang periang. Ia memiliki seorang kekasih bernama Bisma yang sangat tampan, humoris, romantis dan penyayang...