chapter 8

414 47 0
                                    

🍭🍭🍭


Ting..tong...

Jung hyeri yang masih pulas tertidur padahal saat ini sudah jam 10 malam pun terbangun karena mendengar usara bell apartemennya berbunyi, wanita itu mengernyit bingung, siapa yang beranu datang ke apartemennya pagi-pagi? Ia juga sudah bilang kepada managernya kalau hari ini ia ingin beristirahat karena semalam ia harus begadang merancang produk barunya.

Drtt...drtt...

Lee jihoon is calling...

"MWOO?!!" pekik hyeri. Ia pun langsung mengangkat panggilan itu.

"yeoboseyo ?"

"ah hyeri aku sudah di depan apartemen mu? Apa kau sedang keluar?"

"ah, MWO?! kau sekarang- ah chakkaman jihoon-aa"

Hyeri langsung mematikan panggilam dari jihoon dan langsung lari keluar kamar untuk membuka pintu.

"jihoon, jiseok" hyeri terkejut melihat ada jiseok juga yang datang.
"maaf membuat kalian menunggu, ayo masuk" kata hyeri. Padahal tadi hyeri belum sempat mengumpulkan nyawa nya dan ya, jantungnya langsung berdebar melihat jihoon menelponnya.

"hyeri-ya, maafkan aku karena datang mendadak, dan menganggu tidur mu, aku lupa mengabari mu semalam" kata jihoon.

"gwenchana. Lagi pula aku sudah bangun dari tadi"
'astaga hyeri, kenapa kau bodoh sekali sih' gumam hyeri merutuki dirinya sendiri.

"immo jiseok sangat rindu dengan immo" ujar jiseok

"benarkah? Immo juga merindukan jiseok" balas hyeri lalu memeluk anak itu lalu mencium kepala nya.
"oh ya, jihoon kau ingin kopi?"

"ah tidak usah repot-repot hyeri-a, lagi pula tadi aku sudah minum kopi di rumah" kata jihoon tak enak

"ah tak apa, aku akan buatkan, dan jiseok immo akan buatkan susu cokelat? Bagaimana?"

"jiseok mau, gomawo immo" katanya tersenyum manis.

Disela-sela membuat kopi untuk jihoon, hyeri memikirkan tentang berita yang di rilis dispatch beberapa hari lalu setelah mereka makan siang bersama, hyeri berpikir apakah ia harus memberitaukan kepada jihoon? Sepertinya harus, karena ia juga tak enak kepada jihoon jika sampai wajahnya terekspos oleh media.

"ini kopi nya jihoon, dan ini susu cokelat untuk jiseok"

"gomawo immo"
"gomawo hyeri" jawabnya mereka bersamaan.

"hyeri-a, sebenarnya tujuan ku ke sini, aku ingin mengajak mu ke everland, jiseok dari kemarin meminta ku mengajak mu ikut ke everland, jadi ya, emm apa kau bisa? Jika tidak pun tak apa?" mendengar ucapan jihoon lagi-lagi membuat wanita itu memikirkan bagaimana jika mereka tertangkap dispacth lagi? Apalagi ada jiseok, situasi akan lebih bahaya.
"hyeri, kau tak bisa?" tanya jihoon membuyarkan lamunan hyeri.

"a-aniya jihoon-aa, aku bisa, hanya saja, emm, kau ingatkan kemarin kita makan siang bersama?" jihoon mengangguk
"saat itu juga media dispacth memergoki kita sedang makan siang, dan kita dirumorkan berkencan, tapi untungnya wajah tidak tersorot. Sebenarnya aku tidak masalah dengan berita itu, tapi aku sangat tak enak denganmu jika wajah mu tersorot pastinya media media akan mengejar mu untuk di wawancarai" jelas hyeri panjang lebar.

Fallin' With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang