Prolog

86 7 2
                                    

In the end, memories are all you keep.
LINGGA01

Wajah cantik, kulit putih, bibir kecil berwarna merah alami, mata yang cukup bulat berwarna cokelat dan rambut hitam yang dicepol tinggi menjadi ciri khas seorang Ilana Orlee Kalandra.

Ilana adalah gadis yang berusia 14 tahun dan kini anak gadis itu tengah berdiri di depan gerbang sekolah sembari menunggu sang kakak untuk datang menjemputnya.

Ian Haigar Kalandra, lelaki berusia 16 tahun yang sudah menginjak kelas 10 SMA itu berada di yayasan yang sama dengan SMP Ilana jadi Ilana tidak perlu menunggu apalagi mencari Ian kemana-mana, toh mereka satu sekolah hanya bedanya Ilana SMP dan Ian SMA selain itu gedung sekolah mereka berbeda namun tak terlalu jauh.

Ilana yang sejak kecil memang sudah cantik itu selalu menjadi pusat perhatian dan banyak sekali teman-temannya yang menyapa gadis itu ketika berpapasan dengannya didepan gerbang,

Ilana senang memiliki banyak teman.

Gadis itu melihat jam tangan pink yang melingkar di pergelangan tangannya kemudian menatap ke dalam sekolah dimana tanda-tanda bahwa Ian keluar belum juga ada padahal beberapa murid SMA terlihat sudah pulang.

Ilana yang tidak sabar pun segera kembali masuk ke dalam sekolah dan berniat pergi ke gedung SMA untuk mencari Ian yang membuatnya menunggu lama,

"Bang Ian nggak mungkin piket." Gumam Ilana menyadari sang kakak adalah anak yang pemalas jadi tidak mungkin Ian tidak keluar tepat waktu karena alasan piket.

Ilana terus berjalan tanpa sadar kalau dari depannya sudah ada beberapa gerombolan anak lelaki dengan seragam putih abu-abu tengah berjalan ke arahnya.

"Gue nggak tertarik gabung sama mereka." Suara itu membuat Ilana berhenti dan sontak menatap gerombolan lelaki yang baru saja melewatinya itu,

Ian disana. Berada di tengah gerombolan itu dan sang kakak tidak melihat Ilana.

"Bukannya kita cuma mau gabung untuk menambah temen?"

"Jangan aneh-aneh, mereka itu bahaya."

"Tapi nggak ada salahnya kan?"

"Salah, lu nggak mikir gimana nasib lo kalau ketahuan main sama anak gak bener kayak mereka?"

Mereka terus berbincang entah mengenai apa namun yang pasti Ian semakin jauh dari Ilana yang kini sudah berdiri dan menatap kesal punggung tegap Ian.

Satu

Dua

Tiga

"BANG IAN HAIGAR KALANDRA!"

Berhasil.

Bukan cuma Ian yang menoleh tapi beberapa orang disitu sontak menatap seorang gadis dengan seragam putih biru itu sambil tersenyum gemas.

Siapa yang tidak gemas melihat wajah merah Ilana pertanda kesal?

"Lana, kamu ngapain disini?" Setelah menormalkan raut wajah terkejutnya Ian segera menghampiri Ilana dan meraih tangan kecil sang adik, "Kan biasa nunggu di depan gerbang."

"Abang lama, Ilana lapar!" Lana tidak peduli tatapan tertarik dari teman-teman Ian untuknya yang jelas sekarang Ilana ingin pulang.

"Ayo pulang, mau ngapain lagi?" Tanya Ilana sebal,

Ian terkekeh geli kemudian anak itu menaruh tangannya dipundak Ilana sembari menatap ke lima temannya, "Gue balik dulu, si cantik udah mau mati kelaperan."

LINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang