!HAREM TREY!

!Ace Trappola!

HAREM TREY
[Oneshoot Twisted Wonderland]
.
.
.
Genre : Fluff, Komedi
!Warning! : Typo, OOC, agak panjang, gaje
.
.
.
Summary :
tentang kharisma sang Trey Clover dalam menarik hati para Junior dan Senior Heartslabyul
.
.
.

Satu hal yang pasti bagi Trey yang tengah kelelahan setelah mengerjakan tugas bertumpuk dari Riddle, tentu saja bukan menemukan sosok bersurai oranye dengan memakai pyama tidur di depan kamarnya.

"Sssttt...Trey-Senpai, bisa aku bersembunyi di kamarmu sebentar ?,"

----Ace Trappola, anak kelas 1 dengan segala tingkah ajaibnya.

☬

Malam itu bisa saja menjadi malam yang tenang bagi seorang Trey Clover untuk beristirahat, setelah mengerjakan setumpuk laporan dari Riddle. Sebenarnya, setumpuk laporan itu tak masalah baginya. Setidaknya masih terbilang lumayan daripada yang apa dikerjakan oleh Riddle.

Namun, mengingat latihan khusus yang diberikan Vargas-sensei setiap harinya, tentu membuat tubuhnya sedikit kelelahan dan merindukan kenyamanan ranjang kamarnya.

Trey bergegas memasuki kamarnya, dan segera bersiap-siap untuk tidur. Tak lupa menyikat giginya, seperti yang biasa ia lakukan dan tentu ingatkan pada setiap siswa Heartslabyul setiap malamnya.

Tentu tidak dengan acara mengecek mulut seperti yang ia lakukan pada adiknya di rumah. Dia tentu tak ingin melakukan hal yang sama lagi, seperti yang pernah ia lakukan pada duo juniornya itu.

Fix, lama-lama Trey lebih cocok jadi dokter gigi anak-anak Heartslabyul ini mah.

Baju sekolah ditanggalkan, memperlihatkan lekuk tubuh atletis milik sang empu---Jangan bertanya Author tahu darimana:D. Jan dibayangin juga loh, ntar mimisan :D---Diganti dengan pyama hijau muda lembut. Bersiap mematikan lampu setelah mengecek jam tentunya.

Ya, seharusnya setelah itu ia bisa langsung tidur. Jika saja, ketukan keras di pintu kamar tidak membuatnya mengurungkan niat.

Trey--- masih memakai kacamata ---melirik jam di nakas. "Pukul 11 lewat 20,"

Trey menghela nafasnya, menepuk jidatnya pelan. "Ah, benar juga. Pasti itu Riddle," tebaknya, agak terkekeh. "Apa dia tidak bisa tidur lagi malam ini ?,"

Kedua kakinya kembali berjalan menuju pintu. Menemui Riddle--- sang tamu ---yang berada dibalik pintu itu.

Pintu berayun terbuka. Namun, sosok didepan kamarnya bukan orang yang dia pikirkan tadi.

Ya memang, sejak kapan juga badan Riddle meninggi menjadi 5,6 kaki ?

Ngejek ya ? Mentang-mentang situ 5,9

/g.g.g.

"Kau...Ace ? Sedang apa disin---,"

Kalimatnya belum selesai terucap, buru-buru ditahan oleh satu telunjuk yang menempel di depan bibirnya. Sementara sang empu celingak-celingukan memperhatikan sekitarnya.