Part 1

76 11 18
                                    

Ketika kamu menginginkan dia, padahal kamu tau kalau itu tidak bisa,
Apa yang kamu lakukan?
Mencoba atau berhenti?

Ting!!!

Satu notif membuat mata Daffa bergerak cepat ke arah Tinska.
"Eh dia bales!" Teriak Tinska heboh.

Reiza Garzah membalas
Reiza: tadi cuman iseng doang, karena ada Daffa:v

"Yaahhh, dia liat karna ada kamu katanya." Ujar Tinska.
Daffa hanya tertawa melihat tingkah Tinska.
"Mba, aku pulang dulu ya, besok lagi. "Daffa beranjak dari duduknya.
"Oh, iya oke. " Ujar Tinska.

Jingga langit sudah berubah warna menjadi biru gelap dengan bulan dan bintang yang menambah keindahan malam.

Tinska tidak berniat untuk membalas chat dari Ageng. Dia tidak mau dibilang sok care dan lain sebagainya.
Besok, SMA Estiv Utama masih menjalankan UTS, mereka dibagi per-sesi akibat komputer yang kurang memadai.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Namun Tinska masih berkutat dengan buku B. Indonesia-nya.
Mungkin bagi sebagian orang pelajaran ini sangatlah mudah, namun jika kita lihat pada realitanya? Dalam tulisan, ketikan, bahkan pengucapan masih banyak yang salah.

"Udah, besok sesi berapa?" Tanya Emeline -mama Tinska-.
"Sesi pertama, " Jawab Tinska masih berkutat dengan LKS-nya.
"Tidurlah, lanjut besok. " Suruh Emeline.

Tinska segera loncat ke atas kasurnya. Tempat ternyaman, dan segera pergi ke alam mimpi.

"Tinska!! Bangun...!" Teriak Emeline.
"Kamu belum belajar, belum mandi, belum sarapan! Liat tuh, sudah jam 06.15! " Tambahnya.
"Iya-iya, bentar lagi" Jawab Tinska dan menarik kembali selimutnya.
"Tinska! Jangan bikin malu!" Geram Emeline.

Ya beginilah rasanya menjadi anak guru. Tidak bebas.
Tinska menyadari tanggung jawab itu.
Dia segera beranjak dan mengambil handuk, lalu masuk kamar mandi tanpa merapikan tempat tidurnya.

Pukul 07.00, Tinska sudah berada di parkiran sekolah.
Dia segera ke kantin untuk sarapan dan bertemu gengnya.

"Anjirrr, baru datang woi!" Teriak Maria ketika melihat Tinska.
"Bikin malu ae lo pantat wajan" Ucap Azza, sambil menggeleng tak percaya.
"Sekolah punya bapak dia gengs" Tambah Reva.
"Pemecah rekor lo setelah Boy" Ujar Putri sambil tepuk tangan.
"Emang gada otak" Ejek Ica sambil tertawa keras.
"Gue ngantuk banget, asli ga boong" Tinska segera mengambil ancang-ancang.
"Sepuluh menit sebelum mulai bangunin gue ya" Setelah mengucapkan itu, Tinska sudah menuju alam mimpinya.

Geng Killer, terdiri dari 9 perempuan dan 2 laki-laki.
• Tinska, jomblo akut, mentel, dan sok kecantikan. Itulah julukannya.
• Nur Aini Putri, Tim netral dengan otak omesnya.
• Azzahra Haliza, memiliki julukan Mak gambuang atau ikan buntal. Friendly, smart and calm.
• Nyimas Yulia, cantik, tinggi, body goals dan tentunya incaran kaum Adam.
• Denisa, atau sering disapa Ica, hidung mancung, suara indah, dan sifat yang teramat tidak bisa ditinggalkan, Fuckgirl.
• Enjhel Tyara, kalem, cantik, polos, baik. Mungkin dia yang paling waras di antara geng killer.
• Hildayana, sering dipanggil Apek, dia yang nabok ga pakek perasaan, memiliki syaraf yang sering tersendat, alias lola.
•Reva, sapaan khususnya adalah Boy. Selalu buang angin, tak kenal tempat, memiliki kegilaan yang di atas rata-rata. Namun, dibalik itu, banyak pula yang menyukai Reva.
• Maria, memiliki badan yang berisi, friendly, dan tentunya selalu menggangu orang, walaupun begitu, dia termasuk anak favorit guru.

Imanku dan ImanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang