Changbin berjalan memasuki gedung tempat mereka melakukan wawancara, mengekori Chan yang berjalan tepat didepannya. Tangannya masih sibuk membalas pesan dengan manager hyung yang sudah berangkat lebih dulu bersama member lain. Ia dan Chan berangkat sendiri karena mereka bangun terakhir, dan manager hyung meminta member Stray Kids lain untuk berangkat tanpa mereka berdua agar proses pemotretan individu lebih cepat selesai.
Saking asyiknya bermain ponsel, Changbin tidak menyadari ada seorang laki-laki bertubuh tinggi yang melihatnya dengan senyum miring sebelum akhirnya masuk ke dalam lift.
.
.
.
***
.
.
.
Usai melakukan pemotretan untuk wawancara, akhirnya semua member Stray Kids duduk di deretan kursi yang sudah disediakan untuk melakukan wawanara. Wawancara hari itu berjalan lancar dan menyenangkan, sampai akhirnya sebuah pertanyaan membuat Changbin seolah kehilangan senyumnya yang berusaha ia tampilkan sejak tadi.
"Bagaimana dengan masa sekolah kalian? Apakah kalian termasuk siswa populer saat sekolah? Kecuali I.N-ssi, saya yakin kau sangat populer saat ini."
Pertanyaan dari sang reporter hanya disambut senyum malu oleh Jeongin yang digoda habis-habisan oleh kakak-kakaknya. Namun dibalik itu, tak ada seorang pun yang tahu bahwa salah seorang diantara mereka tengah menyunggingkan senyum palsu nan canggung sejak pertanyaan tersebut dilontarkan.
"Ah tidak juga. Di kelasku ada beberapa murid yang sama-sama menjadi idol, dan kami berteman baik." jawab Jeongin.
"Kalau saya, karena sering berpindah-pindah sekolah sejak kecil, jadi saya bukan termasuk siswa yang populer. Namun prestasi akademik saya bisa dibilang cukup bagus." Jisung menimpali.
"Hei, jangan memberikan informasi palsu tentang akademikmu, Han-ssi." Seloroh Minho yang disambut gelak tawa member lain, sementara Jisung mengerucutkan bibirnya, pura-pura kesal.
"Bagaimana denganmu, Changbin-ssi?"
Changbin membeku selama beberapa detik mendengar pertanyaan itu, sebelum kemudian berusaha untuk bersikap biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Biasa saja, lagipula tidak ada yang spesial dari masa sekolah saya dulu." hanya jawaban singkat itu yang terlontar dari bibir mungil Changbin, yang membuat suasana mendadak canggung.
Chan yang menyadari hal itu langsung mengambil tindakan dengan tertawa pelan untuk mencairkan suasana.
"Hyung, kenapa kau tertawa?" tanya Seungmin.
"Ah tidak, aku teringat kejadian saat aku dihukum disuruh membersihkan kamar mandi menggunakan sikat gigi bersama dua orang temanku karena kami ketahuan membolos sekolah." Kata Chan sambil menahan geli.
"Oh benarkah?" tanya sang reporter, yang dijawab anggukan oleh Chan.
"Wah aku tidak menyangka kalau leader kita adalah siswa yang nakal saat sekolah." Ledek Hyunjin yang disambut tawa oleh member lain, yang ikut meledek sang leader.
Chan diam-diam menepuk paha Changbin, yang dibalas tatapan bingung oleh yang lebih muda. Namun Chan tidak mengatakan apapun selain tersenyum untuk memberikan semangat.
.
.
.
***
.
.
.
"Kau tidak apa-apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Depression || S. Changbin
FanfictionSemua ketakutan yang tersimpan dengan rapi dengan tidak tahu malunya kembali muncul ke permukaan, membawa semua luka yang telah kucoba untuk tahan selama ini, memanifestasikan diri menjadi sebuah depresi yang menggerogoti secara perlahan. Sanggupka...