'lis, lu ga ada niatan balik ke Korea?'
Pertanyaan dari rose terus terngiang di benak Lisa. Karib nya itu bilang bahwa secepatnya ia akan terbang ke Korea dan menetap disana dalam waktu yang ga ditentukan.
"Hoi ngelamun aje lu. Makin cantik tau ga."
Lisa tergelak. Ia ngeliat seorang cowo udah duduk disampingnya entah sejak kapan.
"Iye gua cantik, udah dari lahir. Mata lu aje yang belekan." Jawab Lisa santai. "Sejak kapan sih lu disini? Kayak tuyul aje."
"Dimana ada Lisa, disitu ada Ten."
Lisa memutar bola mata. Ten adalah pria yang selalu ada di sisi Lisa sejak ia pindah ke Thailand. Sebenarnya ketika Lisa kecil, ia udah temenan sama Ten. Ga heran karna orang tua mereka emang berteman juga.
Malah Lisa dijodoh-jodohkan sama Ten oleh kedua orang tua mereka.
Tapi Lisa ga merespon:)
"Ten,"
Lelaki itu menatap Lisa,
"Ape?""Gua keknya mau ke Korea deh."
Ten mendelik.
"Kalo lu ke Korea, toko kue lu gimana.""Lu kan ada."
"Ga ah, gua ikut lu aja ke Korea."
Lisa menghela napas.
"Ngekorin gua Mulu lu, dasar manja."Ten tersenyum. Kalo kata cewek-cewek sih cakep.
"Ga takut plesbek lu?"Lisa menatap Ten, ucapan Ten emang ada benernya.
"Iya sih, gua pasti akan liat kenangan lama gua disana."Ten meraih tangan Lisa dan menggenggam nya. Mata mereka bertemu.
"Gua udah bilang, bahwa gua akan selalu ada di sisi lu. Gua akan berusaha bikin lu lupain si toilet jongkok dan membuat lu suka sama gua."Lisa diam. Ia emang butuh orang seperti Ten. Ia butuh seseorang yang membuatnya lupa dengan Jungkook. Tapi nyatanya, setelah 6 tahun Ten berada di sisi Lisa, ga sedikit pun Ten bisa bikin Lisa move on dari masa lalunya.
Ten hanya membuat Lisa kuat menjalani semua ini.
"Makasi Ten, gua harap lu berhasil."
"LISA! TEN!" Panggil mami Lisa dari arah dapur.
Lisa dan Ten segera bangkit dan menuju sumber suara.
"Iya mih..."
"Iya Tan..."
Mereka tiba di meja makan dan melihat udah banyak makanan terhidang disana.
"Ayuk makan malam."
🏫🏫🏫
Jisoo tengah berkemas untuk menghadiri seminar dan talk show di Seoul. Sejak 6 tahun lalu Jisoo emang ga lagi menetap di ibukota, ia tinggal di Busan bersama Jennie. Yah walopun saudarinya itu lebih sering ke luar negeri.
Jisoo baru sering ke Seoul setelah ia lulus kuliah. Profesinya sebagai seorang motivator terkenal mengharuskannya untuk menghadiri berbagai seminar di Korea.
Semakin Jisoo dewasa, Jisoo memahami bahwa sakit harus di biasakan. Ia harus terbiasa dengan kenangannya di Seoul supaya ga menjadi trauma baginya.
Drrttt...
Ddrrttt...Jisoo yang barusan selesai memoles lipstik langsung meraih ponselnya. Ia melihat nama Suho ganteng 🐍 disana. Yang mana Suho sendiri yang memberi nama di ponsel Jisoo.
"Halo?"
"Aku udah di depan Jis. Kamu udah selesai?"
"Udah kok, aku segera kesana."
Yap, hari ini Jisoo mengikuti acara seminar dan talk show bersama Suho. Hal tersebut karena profesi Suho ga jauh dari Jisoo. Pria dengan rasio wajah sempurna itu adalah seorang love life coach yang telah menjadi panutan untuk para pejuang cinta.
Jisoo membuka pagar rumahnya dan melihat Suho yang bersandar pada sisi mobil Ferarri nya. Cowok yang berusia satu tahun lebih tua dari Jisoo itu tersenyum manis yang membuat Jisoo membalas senyum itu.
Siapapun yang melihat mereka tidak akan menyangkal bahwa mereka adalah pasangan yang serasi. Namun ekspetasi orang-orang berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa Jisoo dan Suho hanya teman.
Setelah masuk ke dalam mobil, mereka pun melaju ke ibukota.
-
-
-"Baik silahkan buat yang pengen nanya seputar materi saya dan Jisoo," ucap Suho didepan banyak peserta seminar. "Kami akan membuka sesi tanya jawab."
Jisoo memilih duduk di kursi yang disediakan, setelah lama berbincang mengenai materi yang ia sampaikan barusan.
Beberapa pertanyaan terlontar dari para peserta seminar. Jisoo dan Suho saling menjawab hingga mereka memutuskan untuk mengakhiri acara seminar tersebut.
"Kami membuka satu pertanyaan lagi, apa masih ada dari teman-teman yang ingin bertanya?" Tanya Suho membuat peserta kembali heboh ingin bertanya.
Jisoo tersenyum ngeliat bahwa masih banyak yang mengangkat tangan. Tapi waktu 4 jam berlalu cepat dan mereka harus segera mengakhiri seminar.
"Oke yang di pojok deh, dari tadi saya liat mau nanya." Ucap Suho menunjuk seorang cowok di pojok belakang.
"Iya kamu mas.. yang dipojok." Ucap Suho setengah tertawa.
Mas-mas tersebut diberikan mic sama panitia dan mulai berbicara.
"Selamat siang mbak Jisoo, mas Suho."
Deg!
Jisoo tertegun. Suara itu...
"Saya Kim seokjin, 24 tahun. Saat ini saya berprofesi sebagai dokter kecantikan...."
🏫🏫🏫
Maap pendek 🙏🏻🙏🏻
See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SKULL (Blackbangtan)
FanfictionCOMPLETED 🔞 _____________ FOLLOW DULU SEBELUM BACA _____________________________ Matanya mau gue colok? - Jennie Apasi? Sini gue tonjok! - Jisoo Pengen gue gorok ama gunting kuku? - Rose Anjing!!! - Lisa Hanya cerita receh yang bertema schoo...