Segera setelah bel berbunyi, Syabina langsung membereskan buku-bukunya dan segala miliknya ke dalam tas. Tidak seperti biasanya, ia terlihat terburu-buru dan langsung keluar kelas. Seruan Minie sahabat yang juga merangkap menjadi teman sebangkunya pun tidak dijawab membuat Minie menatap keheranan.
"Mau kemana dia?"
Syabina berjalan cepat menuju gerbang sambil sesekali melihat kearah arloji yang terpasang di lengan kirirnya. Melewati gerbang ia berbelok ke kanan menyususri jalan kemudian kembali belok kekanan pada perempatan jalan, dan berjalan terus sampai akhirnya tak lagi terlihat.
Syahrul yang melihat syabina pergi terburu-buru sempat mengejarnya sampai depan gerbang. Kemudian memilih berhenti dan memandangnya bingung, tidak ada niat untuk mengejarnya lagi. Ia pikir mungkin teman kecilnya itu ada urusan pribadi, ia akan bertanya nanti saat di rumah. Ia merogoh kantung celananya, dan mengeluarkan ponsel pintarnya. Syahrul mengetikkan pesan kepada syabina 'lo udah pulang?' kok gak nungguin gue?' dan berbalik berjalan pulang kerumahnya.
..................,,,,,,,,,,,,,,,,...............
"Arul pulang"
"Abang udah pulang? bareng sama Nana?" sahut ibunya yang terdengar dari arah dapur.
"Enggak, bun" Tangannya meraih teko yang berisi air kemudian menuangkannya kedalam gelas. Ia menegak habis air tersebut sedang matanya melirik sekitar. "Yasmin mana, bun?" Tanya Syahrul.
"Ijinnya tadi kerja kelompok ke rumahnya Dina".
"Katanya nanti jam 7 minta jemput Abang" lanjut Bundanya yang masih sibuk memasak.
"Emang tadi berangkat naik apa. Bun?"
"Naik ojol, udah sana abang mandi! Oh ya, setelah jemput Yasmin jangan lupa ke rumah Nana, ya. Ajak makan malem! Ibunya lembur lagi malem ini".
Mendengar itu membuat Syahrul memutar bola matanya malas, hal ini tidaklah asing lagi. Sejak 1 bulan lalu, 2 bulan setelah perceraian orang tua syabina, ibunya jadi lebih sering di luar rumah, bahkan di hari libur. Membuat Syabina lebih sering berada di kediaman Syahrul dari pada rumahnya sendiri. Gak betah, terlalu sepi katanya kayak kuburan.
"Hmm.." syahrul hanya menjawab malas. Bukan, ia bukan kesal harus mengajak Syabina, tapi ia kesal dengan sikap ibu Syabina. Syahrul sadar betul bahwa Ibu Mela-ibu syabina- sedang menghindari Syabina atau mungkin tidak lagi memperdulikannya.
"Jangan sampai lupa lho, Abang" ibunya kembali mengingatkan ketika Syahrul hendak beranjak meninggalkan dapur.
"iya bunda".
..................,,,,,,,,,,,,,,,,...............
Setelah makan malam bareng, Syabina tidak langsung pulang. Ia main sebentar dengan Yasmin, terus lanjut belajar bareng Syahrul di kamarnya Syahrul. Cuma belajar bareng kok tenang saja, pintunya juga sengaja dibiarkan terbuka. Meskipun bunda percaya sama mereka, tapi siapa tau ada bisikan setan lewat, kan berabe.
"Na, lo tadi pulang sekolah langsung kemana?"
Syahrul nanya soal tadi siang dengan posisi berbaring diatas kasur sambil main game. -_-
"Ha? Ouh, tadi ada janji sama temen."
"Temen yang mana?"
"Ada, lah."
"Kayak yang punya temen aja lo."
"Gue punya ya, sialan!" Balasnya gak terima dikatai enggak punya temen.
"Ya siapa tau. Lo kan ansos." Syahrul menyahuti santai.
Syabina sudah ancang-ancang mau ngelempar laptop tapi ketahan karena Yasmin keburu nerobos masuk kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
CLANDESTINE
Novela JuvenilKayla Aninda Syabina (Hyunjin-Loona). Seorang anak tunggal yang kini hidup bersama Mamanya. Setelah perceraian kedua orang tuanya, Mamanya berubah. Dan hari itu, ia mengetahuinya. Hyunjin (Loona) as Kayla Aninda Syabina Park Jihoon (Treasure) as Azz...