SEMESTA 02;OSIS

13 2 0
                                    

Kelas Ayya a.k.a. VIII-D yang memang terkenal rusuh ini sangat sangat berisik karena guru yang mengajar tidak datang sebab adanya rapat dadakan.

Pojok kanan tempat teradem seantero kelas sebab adanya AC yang memang terpasang disana,membuat anak anak cowo berkumpul disana berganbung bersama para cewe yang sedang bergosip-ria duduk melingkar menyingkirkan beberapa meja yang menghalangi.

"Lo tahu gak itu si Gunawan anak kelas sebelah kemaren nembak si Tania anjrit" heboh Melan biang gosipnya 8-D

"Anjir masa sih boong lo ya" ujar Bianca tak kalah heboh

Gunawan Putra Permana cowo ganteng angkatan kelas 8,bukan hanya ganteng tapi karna jabatannya sebagai ketua dari eskul futsal membuatnya digilai oleh para kaum hawa.

"Eh Bi mana ada gue boong,tadi pagi aja gue liat tu anak dua berangkat bareng cuy" heboh Melan yang membuat para siswi kecuali Ayya dkk itu memasang muka sedih karna sang pujaan hati telah dimiliki seseorang.

"Gila lo pada ngomongin orang aja kerjaannya heran deh gue" ucap Devan melirik para penggosip itu

"Yaelah Van,cewe kan emang gitu mulutnya kalo gak dipake makan ya dipake buat ngomongin orang" ucap Gibran yang berada disebelah Devan membuat para siswi itu mendelik tak suka

"Eh liat liat tu si Gunawan sama si Tania woy" heboh Gita menunjuk keluar jendela yang membuat semua mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Gita

Benar saja diluar sana terdapat Gunawan dan Tania yang tengah duduk dibangku belakang kelas nereka.

"Udah deh lo pada ngapain sih tergila gila ma tu cowo buluk,nih dikelas kita juga kan ada Akang Xavier sikasep dari Bandung" ucap Ayya seraya merangkul cowo disampingnya

Malik dan para cowo lainnya terkekeh melihat muka sombongnya Xavier,sedangkan para cewe menatap cowo itu intens seakan meneliti penampilannya

"Nah bener tuh ini Akang Kasep si ketua Karate" timpal Hana

"Ganteng sih.... Tapi kalo cuma bisa nyakitin buat apa" celetuk Vani simantan kekasih selama 1minggunya Xavier

"Anjay gewlaseh... Ko jleb banget ya" ujar Xavier dengan muka memelasnya membuat mereka tergelak dibuatnya.

Tok.. Tok... Tok...

Ditengah tawa mereka terdengar suara pintu kelas mereka yang diketuk,membuat mereka menghebtikan tawanya lalu menoleh kearah pintu..

"Ada apa?" tanya Gilang siketua kelas saat melihat Ghani siketua OSIS diambang pintu

"Buat anak OSIS ditunggu diruang OSIS" ucap Ghani setelah itu berlalu pergi

"Gila si triplek,gak ada basa basi amat dah" ucap Putri yang diangguki semuanya

Ayya bangkit dari duduknya,karna dikelas mereka hanya Ayya yang menjadi anggota OSIS

"Semangat bu" celetuk Malik membuat Ayya Cemberut

"Lah ko malah cemberut si" heran malik

"Malea anjir" ucap Ayya membuat mereka terkekeh geli

Ayya semakin cemberut dibuatnya lalu melangkah keluar dengan kaki yang dihentak hentakan.

Ruang OSIS

Ramai itulah satu kata yang menggambarkan suasana Ruang OSIS saat Ayya memasuki ruangan itu,melangkah kebangku yang biasa ditempatinya.

"Nah karna sudah kumpul semua,hari ini bu Farida memberi tugas untuk mengadakan Razia Ponsel,Make-up,kaos kaki,serta atribut lainnya,dengan Nayyara sebagai ketua dibidang kedisiplinan yang akan memimpin tugas ini" ucap Ghani lalu menatap Ayya yang juga tengah meliriknya

"Maaf sebelumnya karena saya tidak bisa ikut serta karena saya juga diberi tugas untuk mengawasi anak anak yang akan mengikuti olimpiade minggu depan,jadi saya minta kerja samanya kepada kalian semua,dan maaf juga saya harus pamit sekarang,Ayya mohon bantuannya ya" lanjut Ghani menatap satu persatu anggota OSIS setelah itu pamit undur diri

"Yaudah disini gue yang bertanggung jawab,karena Ghani gak bisa mimpin,karena ada 18 kelas kita bagi kelompok aja biar cepet selesai,karena anak OSIS ada 30 orang berarti bagi 3aja ,10 orang bakal razia anak kelas 7,10lagi kelas 8,dan 10lagi kelas 9. Mira,Adit,Citra,Hazna,Sandi, Bela,Bagas,Zidan,Bima,Anisa itu yang bakal kekelas 7, Gue,Stephani,Cintia,Indra,Kevin, Joshua,Meli,Vero,Gea,Felix bakal kekelas 8,nah sisanya kekelas 9,yaudah biar cepet kita mukai sekarang aja." jelas Ayya,lalu merekapun mulai berpencar

8A ada 9orang dari 30orang yang terkena Razia
8B ada 12orang dari 28orang yang terkena Razia
8C ada 3oranf dari 25orang yang terkena Razia

Nah giliran kelas Ayya. Berjalan dengan angkuh kesepuluh orang itu memasuki kelas yang sangat ramai itu.

"Bisa duduk dibangkunya masing masing?" ucap Ayya menatap tajam teman teman kelasnya yang langsung dituruti oleh semua

"Sana gledah" perintah Ayya pada anggota OSIS yang bersamanya

Mereka mulai berpencar, menggeledah seisi kelas,memeriksa setiap laci meja,lemari buku,serta tas para siswa,Ayya berjalan kearah teman cowonya.

Memeriksa tas Gibran,Devan,Xavier, Kenzo,Kenzi mereka aman,giliran tas Malik,pemilik tas itu sudah cengengesan menatap Ayya. Ayya menatap pemuda itu waspada..

Sret

Aaaaa

Begitu membuka tas itu Ayya terkejut dibuatnya,melempar tas Malik lalu menatap pemilik tas itu dengan muka pucatnya sedagkan yang ditatap sudah tertawa bersama kelima temannya.

"Buahahaha anjir" Xavier tertawa makin ngakak seraya menunjuj wajah Ayya yang kini memerah karena kesal

Para siswa termasuk anggota OSIS pun ikut tertawa melihat ekspresi terkejut Ayya.

"Malik sialan" geram Ayya lalu mencubit lengan Malik

"Stthh.. Ampun ampun..  Aduh sakit ya hey" ringis Malik saat Ayya terus mencubiti lengannya

"Gila lo,buang sono cacingnya" suruh Ayya mau tak mau Malik pun bangkit dari duduknya,mengambil cacing cacing mainan dari dalam tasnya.

"Aaaaaa MALIK GILA BUANG ANJIR" teriak Ayya saat Malik melempar cacing mainan itu kearahnya

Setelah teriakan serta makian Ayya terhadap Malik, para anggota OSIS pun keluar kelas itu.

Segala sumpah serapah Ayya lontarkan sepanjang jalan menuju Ruang OSIS, meninggalkan teman temannya yang masih harus merazia 2kelas lagi.

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang