Happy reading
~~~~~~~~~~♡~~~~~~~~~~
05.00
Kring..kring..kring..
Ratu menggeliat dari tidurnya, merasa terganggu dengan suara bising dari alarm itu. Ratu menyibak selimutnya kemudian meraih tongkatnya dan berjalan menuju kamar mandi. Tak lupa ia mematikan alarm terlebih dulu.
Ratu telah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya. Kini ia sedang duduk di depan meja rias. Ia memoleskan wajahnya dengan bedak tipis dan sedikit lipbalm di bibirnya.
Ia melirik jam di nakas, Ratu berniat akan membangunkan abangnya. Ia meraih tongkatnya dan berjalan menuju kamar abangnya.
Ia memutar knop pintu kamar abangnya, dan mulai memasukinya. Ratu menaruh tongkatnya di dekat meja nakas dan duduk di pinggir kasur. Ia menatap lekat abangnya yang masih terpejam. Ratu mulai menggoyangkan lengan abangnya.
''Bang bangun, udah pagi.'' Kevin menggeliat dan memutar tubuhnya yang semula menghadap Ratu menjadi membelakangi Ratu.
Ratu menepuk-nepuk lengan abangnya sedikit lebih keras agar abangnya itu bangun.
''Enggh.''lenguh Kevin.
''Bang bangun.''ucap Ratu.
Ratu merasa jengkel dengan Kevin, kemudian ia berpikir dan menemukan ide cemerlang, bagaikan ada lampu terang di atas kepalanya.
''Aduh bang sakit, bang kaki gue sakit, bang bangun.'' Ratu berlagak seperti sedang kesakitan.
Kevin yang mendengar itu, langsung terlonjak kaget. Ia menatap Ratu dengan wajah bantalnya dan mata yang menyiratkan kekhawatiran.
''Hah? Apa yang sakit? Gue bwa ke rumah sakit, ya. Sini gue gendong.'' Kevin berdiri dan menunduk di depan Ratu seperti orang yang siap menggendong.
Suara tawa Ratu menggelegar keras di kamar Kevin. Kevin mengernyitkan keningnya pertanda bingung.
'Apa adeknya gila, kakinya lagi sakit malah ketawa'batin Kevin.
Kevin menatap Ratu yang masih dengan tawanya. Dia merasa bahagia melihat tawa Ratu yang sudah lama tak ia dengarkan semenjak kejadian itu.
Ratu yang merasa ditatap intens dengan abangnya, menghentikan tawanya dan menatap balik Kevin.
''Lo boongin gue?''tanya Kevin.
''Emm, peace bang'' Ratu mengeluarkan cengirannya dan dua jari membentuk 'v'.
''Gila lo dek, gue lagi mimpi ketemu masa depan gue, malah lo bangunin.''seru Kevin.
''Iya sorry, hahaha jangan bang geli, hahah.'' Kevin menggelitiki badan Ratu membuat Ratu kegelian.
Ratu berusaha menghindar dari gelitikan Kevin. Saat Kevin lengah, Ratu mengambil langkah seribu dan berlari menghindari Kevin. Ratu berlari menuruni tangga dengan cepat saat melihat Kevin mengejarnya.
Ratu berlari mebdekati bibi yang sedang menata makanan di meja makan. Ratu berlindung di belakang badan bibi.
''Dek sini lo.''seru Kevin.
''Eh-eh non kok lari-lari kan kakinya non lagi sakit.''khawatir bibi.
Kevin berdiri di dekat meja di depan bibi. Kevin mendengar ucapan bibi dan rait wajahnya berubah saat memandang kaki adiknya.
''Dek kaki lo udah sembuh.'' Kevin bersorak.
''Eh iya, Yeeee.'' Ratu melompat-lompat saking senangnya.
Hingga Kevin dan Ratu berpelukan satu sama lain. Bibi yang melihat itu pun ikut senang.
''Udah-udah pelukannya dilanjut nanti, ini udah hampir siang, nanti non sama aden telat lagi ke sekolahnya.
''Eh iya sekolah, gue belum mandi aaaa.'' Kevin berlari menuju kamarnya, saking cepatnya ia terjatuh di anak tangga.
''Ati-ati bang.'' Ratu menasihati.
''Sarapan dulu, non.''ucap bibi.
''Iya bi makasih.''
Ratu menduduki kursi makan. Ia mulai mengambil beberapa macam makanan dan mulai melahapnya. Tak lama kemudian, Kevin datang dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya.
Kevin juga mulai melahap makanannya. Beberapa menit kemudian, Kevin dan Ratu sudah selesai makan. Kini Ratu sedang mengambil tas di kamarnya, sedangkan Kevin sedang memanasi mobilnya.
Ratu memasuki mobil Kevin, kemudian Kevin mulai melajukan mobilnya menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, Ratu dan Kevin turun bersamaan dari mobil. Suara bisik-bisik terdengar mengiringi jalan mereka. Namun, mereka tak menghiraukannya Ratu dengan muka datarnya dan Kevin dengan sikap acuhnya.
Ratu memasuki kelasnya, di dekat tempat duduknya terlihat Kiara dan Rachel tampak disana. Mereka sedang berbincang entah apa Ratu tak menghiraukannya. Kiara dengan gaya tomboy nya dan Rachel dengan gaya imutnya.
''Baru masuk, Tu.'' Suara Rachel terdengar.
Ratu hanya menganggukan kepalanya, kemudian ia duduk di bangku sebelah Rachel.
''Kaki lo udah sembuh, kok bisa si.''seru Rachel.
Dan tetap sama Ratu hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
''Yaelah Ratu mah kalo ditanyain jawab kek ngangguk aja daritadi.''sewot Kiara.
''Hm.'' Kini deheman Ratu yang keluar.
Rachel mengusap punggung Kiara mencoba menenangkan. Meski ia baru mengenal Rati namun ia sudah dapat mengetahui sifat aslinya. Ratu yang datar dan dingin sedangkan Kiara yang tomboy dan ketus.
Tet..tet..
Bel tanda waktu mulainya pelajaran menghentikan perbincangan ringan mereka. Sekarang mereka sedang fokus memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan sana.
*****
Sekarang Ratu, Kiara dan Rachel berada di tengah-tengah keramaian kantin. Mereka sedang memakan pesanan mereka dengan lahap, tentunya terkecuali Ratu yang hanya menyesap ice lemon dihadapannya.
Saat sedang sibuk makan, tiba-tiba terdengar suara bising di kantin itu. Bagi Rachel dan Kiara, bising seperti itu sudah biasa pasti iu semua karena kedatangan most wanted boy di kantin. Tapi bagi Ratu yang senang kedamaian ia merasa tak suka dengan keadaan bising seperti ini.
Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati 3 cowok sedang berjalan mendekati mejanya. Ratu mengalihkan pandangan, saat matanya bertatapan 5 detik dengan pria wajah datar itu.
~~~~~~~~~~♡~~~~~~~~~~
Pria wajah datar?
Siapa?Tbc
Typo beterbaran
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARATU
Teen Fiction( SLOW UPDATE ) Jangan lupa vote, koment, dan follow akunku! lo itu dingin, tapi dibalik dinginnya lo itu tersimpan kehangatan tersendiri yang buat gue nyaman ~Ratu Giska F. lo itu dingin, dinginnya lo itu ternyata menyimpan beribu masalah yang lo s...