"kamu kemarin abis ngapain sih sampai luka lebam gitu. Pasti abis berantem ya,sama siapa? Orangnya yang mana? Biar Abang yang bilang sama dia." Ucap Abang yang bawel.
"Enggak bang ini kena kaca motor aja kok." Balas Manda
"Masa kena kaca motor sampai kayak begitu? Ini mah ke tonjok orang. Pasti gara gara cowok ya?. Siapa sih orangnya sampai mukul cewek. Hemm... Abang tau ni pasti cowok brengsek kan. Mana sih orangnya sini biar Abang atur."
"Ih Abang bawel amat... Buruan anter Manda nanti Manda telat ke sekolah." Ucap Manda dan langsung keluar menuju gerbang rumahnya.
"Eh eh Abang belom selesai ngomong... Heiii... Manda tungguin." Teriak Abang dan langsung menyusul manda.
Kata kata pelacur yang keluar dari mulut Arsya kini kembali menyelimuti pikiran Manda. Manda tidak bisa melupakan ucapan Arsya kemarin. Ingin sekali balas dendam,tapi tidak mungkin.
Bang Fajri yang melihat kelakuan adiknya yang termenung kini sempat khawatir. Apakah dia baik baik saja? Ada masalah apa sampai ia termenung? Tapi bang Fajri hanya diam saja. Fokus pada arah yang didepannya.
"Abang abang stop!." Bang Fajri yang mendengar ucapan Manda pun akhirnya rem secara mendadak. Manda turun,dan langsung keluar dari mobil. Manda berlari menuju tukang jualan nasi uduk.
Manda masuk ke mobil "ngapain lu beli nasi uduk." Tanya bang Fajri
"Oh ini...buat Manda nanti pas istirahat. Emang kenapa?."
"Gapapa sih,yaa... Tumben tumben aja gitu lu beli nasi uduk."
"Lanjut bang,bentar lagi upacara mau dimulai."
***
Sampai di sekolahnya ia langsung di datangi oleh Arsya. Arsya tersenyum licik yang membuat Manda takut. Tapi, segerombolan the eagle datang menghampiri Manda yang membuat Manda merasa lega. Pastinya juga ada Daffa. Arsya yang mengetahui segerombolan itu pun langsung pergi meninggalkan manda.
"Halo Manda." Ucap valeron.
"Oh iya yon.. hi." Balas Manda
"Emm.. gua boleh bareng kalian gak, soalnya gua sendiri. Temen temen gua juga kayaknya udah pada dikelas."
Diandra merangkul valeron "ya boleh dong man,masa gaboleh ya gak Yon." Ucap Diandra sambil menaikkan satu alisnya.
"Apansi lu mat tangan lu berat jir." Balas Valeron lalu menyingkirkan tangan Diandra yang berada di pundaknya.
"Yaelah berat juga badan lu Yon. Kemaren kan abis makan 3 piring nasi ya Yon. Hahaha gausah muna deh lu Yon." Ucap Diandra lalu menjitak pala valeron.
Valeron membalas jitakan Diandra "aib orang gausah lu sebar anjir."
"Ya maap Yon."
"Masuk yuk. Bentar lagi upacara mau dimulai." Ucap Marcel lalu mereka semua masuk ke dalam kelas untuk bersiap siap menyiapkan keperluan buat upacara, seperti memakai topi,dasi,dll.
***
"Mampus gua gak bawa topi lagi gimana dong." Ucap Valeron yang kebingungan.
"Mampus lu yon." Sahut athalah sambil tertawa
Athalah mengecek celana nya "Lah gua gak pake gesper tau taunya bangsat. Ketinggalan di kasur kayaknya."
"Mampus karma...Alhamdulillah gua ada temennya lah,jadi gua Sans aja."
"Yee anjing,gua gamau kena hukuman apalagi sama lo." Ucap athalah lalu meninggalkan kelas dan langsung menuju lapangan
Semua siswa sudah berbaris di lapangan. Barisan kelas Manda dan Daffa hanya seberangan tapi Manda tetap melihat kedepan walaupun sahabatnya itu terus menggodainya.
"Siapa yang gak memakai atribut yang lengkap harap maju ke depan." Perintah kepala sekolah.
Athalah dan valeron kini maju ke depan. Tak heran mereka berdua yang dihukum karena semua siswa sudah tau perilaku mereka. Walaupun mereka bandel tetap aja banyak yang suka sama mereka berdua.
"Kamu berdua ya bosen bapak ngeliatnya." Ucap bapak kepala sekolah.
"Kalo bosen ya gausah liat lah pak." Balas athalah,Valeron tertawa kecil.
"Kamu berdua gaada sopan santunnya sama sekali. Sekarang berdiri di tengah lapangan sambil hormat." Bapak kepala sekolah memerintah,mereka berdua langsung menurut apa yang diperintahkan bapak kepala sekolahnya itu. Mereka berdiri tegap dan mengangkat tangannya dengan posisi hormat.
Semua siswa tertuju kepada mereka berdua. Ada yang sedang menertawakan mereka seperti teman temannya ada juga yang bergosip. Daffa maju yang membuat Marsel yang berada didepannya pun tau apa yang sedang dilakukannya. Mereka bertukar tempat sehingga posisi Daffa dan Manda hanya bersebelahan. Manda yang melihat itu pun tersipu malu tapi Manda tetap berusaha tenang agar tidak terjadi adegan memalukan. Daffa memperhatikan Manda yang sedang berusaha diam padahal aslinya ia ingin sekali teriak.
Sedikit demi sedikit siswa yang berada di lapangan pun bubar. Upacara juga sudah selesai sehingga hanya tersisa petugas upacara dan mereka berdua, siapa lagi kalo bukan athalah dan valeron.
Hari ini kelas Amanda sedang belajar IPA. IPA adalah pelajaran yang tidak disukai Amanda. Ia lebih memilih matematika daripada IPA. Sehingga yang dilakukan saat ini adalah melihat jendela dan menghitung awan yang mengapung di udara. Kurang kerjaan emang. Daripada ia harus tidur,nanti sama nasibnya kayak Valeron dan athalah yang sedang berjemur di tengah lapangan. Jadi ia lebih memilih melihat jendela daripada harus memerhatikan guru yang sedang menjelaskan.
Berbeda dengan Daffa,Daffa sangat menyukai semua mata pelajaran apalagi IPA,soalnya dia jagonya. Tak heran,ia banyak disenangi guru guru karena prestasinya.
Bel istirahat pun berbunyi. Manda yang daritadi melihat kearah jendela langsung bangun dari tempat duduknya. Ia mengambil nasi uduknya yang akan ia berikan untuk Daffa karena sudah menolong manda kemarin. Baru saja ia keluar dari tempat duduknya teman temannya itu pun langsung menghampiri Manda yang hendak pergi kemana.
"Eh mau kemana Lo." Tanya riska.
"Oh ini mau ke depan." Balas Manda.
Rizka tertuju pada luka lebam yang ada di pipi Manda "itu pipi Lo kenapa? Ada yang mukul lo? Siapa sih orangnya biar gua pukul balik beraninya sama sahabat gua." Ucap Rizka yang tidak sabaran.
Manda berdecak "apasih Rizka heboh deh Lo Dateng Dateng kayak Abang gua aja."
Rizka memutarkan bola matanya "ya gua khawatir lah man, itu kok bisa begitu sih."
"Sans aja si Rizka." Lalu Manda pergi meninggalkan Rizka.
Manda berjalan di sepanjang koridor sekolah mencari geng nya daffa. Terlihat di depan sana ada Marcel yang sedang duduk di depan pintu,Manda pun langsung menghampirinya
Manda lari ngos ngosan "cel liat Daffa gak?." Tanya Manda pada Marcel
"Oh tile? Lagi di ruang IPA biasa dia mah." Balas Marcel sambil kaki kanan nya ditumpuk ke atas layaknya bos pangkalan.
Marcel memegang tangan Manda "bentar lu mau ngapain dah kesana."
"Ya mau samperin Daffa lah,yaudah Manda mau kesono dulu."
Manda pergi ke ruang IPA dan Manda terkejut melihat Daffa. what? Daffa sama Clarissa berdua?
Cie penasaran ya penasaran
Sengaja gua giniin si hahahaha
Tungguin aja yak
Jangan lupa vote nya Kaka kalo gak gua hantuin lu kayak mbak" jenius
Hahaha Mon maap wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream boyfriend
Genç Kurgu[follow dulu sebelum baca] "wanita yang mencintai sepak bola dan mendukung tim kebanggaan nya" "ini tentang aku yang menyukaimu lebih dari apapun dan tak akan hilang seketika" "dia idolaku. Aku mencintainya,lebih dari apapun "salah gak sih seorang f...