13|| a beautiful day

91 15 3
                                    

"makasih ya udah nganterin aku." Ucap Manda

"Santay." Balas Daffa Sambil ngeliat rumah Manda.

"Emm... Mau mampir dulu."

"Gak. Gua cabut dulu."

"Ah iya iya. Hati hati." Ucap Manda dibalas anggukan Daffa dan segera pergi.

Manda pun masuk kedalam rumahnya sambil senyum senyum sendiri dan ketauan bang Fajri karena pulangnya hampir larut.  Biasanya Manda pulangnya jam 5 ini pulangnya malah abis isya ya jelas diomelin.

"Baru pulang? Napa lu senyum senyum sendiri." Ucap bang Fajri sambil tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Emm... Itu bang tadi macet. Serius kok bang gaboong. Jangan bilang ke mama papa ya kalo manda pulang jam segini. Btw Manda laper bang." Balas Manda mencari alasan biar bang Fajri tidak curiga.

Bang Fajri menghela nafas "noh ada martabak kesukaan lo. Abis itu cerita sama Abang Lo habis kemana."

Sudah Manda duga ngomong sama bang Fajri susah nya tak terkira. Manda sudah berusaha cari alasan tapi tetap saja gagal.

"Em iya bang. Btw Abang cakep banget hari ini. Mau ketemu doi ya?."

"Gak. Buruan sono atau gak martabak nya gua abisin." Ucap abang,Manda memutarkan bola matanya itu karena malas meladeni nya juga dan langsung Manda bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi Manda mengambil makanan di atas meja makan. Manda terkejut ternyata bang Fajri sudah menunggu di sofa. Ya gak salah lagi kalo bang Fajri itu kepo tadi Manda kemana.

"Ishh kagetin aja mojok mojok di sofa." Ucap Manda sambil melihat ke arah bang Fajri.

"Ya emang kenapa. Masalah gitu buat lu?." Manda menghela nafas panjang karena ucapan abangnya itu.

"Buru abis itu ke kamar gua. Cariin lirik lagu yang bagus buat cover bareng. Karena Lo followers gua naik." Manda membulatkan bola matanya itu dan hampir tersedak.

"Ini bawa ke kamar lu aja ya bang sekalian nanti kalo laper lagi tinggal makan." Ucap Manda sambil memegang kardus yang berisi martabak itu.

"Yaudah gc naik. Nanti gua nyusul." Ucap bang Fajri lalu Manda segera naik ke kamar abangnya itu.

Terdengar suara langkah kaki yang sedang menuju kamar abangnya itu. Siapa lagi kalo bukan bang Fajri. Bang Fajri tuh orangnya pengertian trus kadang peka kadang gak,labil banget parah,ganteng sih tapi fakboy,dia kayaknya cuman peka ke adeknya itu deh,eh peka atau peduli gak beda jauh sih ya. Bang Fajri menghampiri Manda sambil membawakan susu yang berada di tangannya itu. Katanya biar adeknya tambah gemuk. Manda yang sedang melanjutkan makannya itu langsung melihat ke arah bang Fajri.

Bang Fajri meletakkan susu di atas meja belajarnya itu "jadi kita harus mulai lagu apa." Ucap bang Fajri

"Emm bentar deh bang. Lagu favorit Manda mau gak? Emm... Judulnya stuck with you."

"Serah. Gua harus hapalin kunci nya dulu bentar. Lu makan aja dulu."

"Iya."

Gak lama kemudian "udah nih udah ketemu. Gua atur posisi kameranya dulu." Ucap bang Fajri lalu mengatur kamera nya itu supaya angel nya dapet.

"Mulai yak."

So, lock the door and throw out the key
Can't fight this no more, It's just you and me
And there's nothin' I, nothin' I, I can do
I'm stuck with you, stuck with you, stuck with you
So, go ahead and drive me insane
Baby, run your mouth, I still wouldn't change
Being stuck with you, stuck with you, stuck with you
I'm stuck with you, stuck with you, stuck with you

Justin Bieber feat Ariana grande

"Keren bang. Dapet banget asli." Ucap Manda terkagum kagum.

"Yoi lah babang tamvan."

"Yee gr loh." Balas Manda lalu menoyorkan kepalanya bang Fajri itu.

"Stop! Gua mau nanya,tadi lu kemana."

Yap pertanyaan maut bagi Manda. Manda bingung harus jawab jujur atau boong. Skakmat ditempat ia sekarang.

"Yaa tadi macet beneran. Lagian si lu gak jemput Manda. Untung ada temen Manda yang nganterin."

"Bentar bentar, temen? Siapa? Cewe atau cowo yang nganterin? Macem macem gak sama Lo?." Yap posesifnya keluar.

"Apansi lu gosah Ngadi ngadi ye." Balas Clara

"Ngadi ngadi kan artinya mendesah. Wah wah lu udah macem macem." Sahut bang Fajri lagi.

"Sejak kapan anjir berubah jadi mendesah." Balas Manda sambil menoyorkan kepala abangnya itu.

"Btw siapa yang nganterin lu. Kok mau sih nganterin lu." Kata abangnya itu.

"Daffa." Jawab Manda dengan menunduk.

"Ohh Daffa."

Kepala Manda kini mendongak melihat abangnya itu. Kirain Manda mah bakal diomelin tau taunya engga. Syukur deh kalau begitu.

"Abang gak marah sama Manda?." Tanya Manda.

"Gak. Gua tau kok Daffa itu begimana. Jadi yaudah ngapain gua marah sama lu." Jawab bang Fajri dan hanya dibalas oh-han nya Manda.

"Emm.. jadi kalo misalkan Manda sama Daffa boleh dong."

Bang Fajri memegang pundak Manda "selagi dia gak ngecewain lu. Gua bolehin." 

Manda senang bukan kepalang kali ini. Sebab ia diberi lampu ijo oleh abangnya itu. Biasanya ia posesif jika ada cowok yang anterin manda pulang. Tapi kali ini terasa beda. Manda semakin yakin kalo Daffa itu orang yang pas buat Manda.

Ting~~

Ponsel Manda berbunyi. Manda langsung mencari ponsel miliknya itu. Tapi entah dimana dia lupa naronya.

"Ish hp Manda mana ya. Dibawah kasur gaada,di tas gaada,di meja juga gaada. Kayaknya di kamar Abang deh." Manda pun langsung bergegas ke kamar abangnya itu.

"Bang liat hp Manda gak."

"Itu di celana lu apaan anjir."

Manda melihat di saku celananya "oiya ya,maaf bang Manda lupa hehehe." Ucap Manda lalu kabur tanpa ditutup lagi pintunya. Bang Fajri pun geram,setiap Manda ke kamarnya itu tidak menutup pintunya lagi.

2 pesan belum terbaca

Man.

Makasih ya karena Lo gua senang hari ini.

Daffa


Makasih ya yang udah baca cerita aku.

Vote juga ya dan follow author juga.

Makasih lup lup banyak banyak❤️😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang