3.Terlihat Bodoh

272 126 81
                                    


Happy Reading:)

Dalam hidup seorang Rani, ada tiga hal yang belum dia rasakan. Pertama, dapet giveaway dari youtuber atau berbagai macam giveaway yang sering ia temui di beranda instagram nya. Kedua, melihat hantu yang sering disebut sebut Vanya, salah satu teman kelas nya yang konon katanya punya indra ke enam.

Terakhir, dipeluk cowok ganteng.

Mungkin dia pernah di peluk Papanya yang kata Mama adalah orang paling ganteng se galaksi Bima sakti, tapi bukan pelukan itu yang Rani maksud. Rani belum pernah di peluk cowok ganteng yang bisa menimbulkan sensasi ke-uwu-an dalam dirinya. Bayu? Mungkin Bayu memang cowok tampan di mata kaum hawa di sekolahnya, tapi bagi Rani , Bayu hanyalah makhluk menyebalkan yang menjelma menjadi sahabat lucnutnya.

Jadi pelukan yang pernah Bayu lakukan itu tidak bisa dihitung menurut Rani.

Dan saat sosok tampan yang awal nya ingin Rani panggil daleman pinky pai namun ternyata adalah Sakha si pemimpi itu dengan santai menariknya dalam pelukan didepan semua orang, ia jadi shock. Hati nya juga ikut bergemuruh. Tubuhnya juga susah digerakan, mendadak lupa kalau saat itu mereka tengah disaksikan puluhan siswa siswi yang juga ikut terpekik.

"Gue nggak nyangka kak Sakha bakal langsung meluk lo kayak gitu sumpah. " Disa datang memasuki tenda setelah ia selesai dengan tugas cuci piringnya, ia duduk di hadapan Rani sambil menatap penasaran.

Malam semakin larut, tadi setelah adegan pelukan yang menghebohkan orang banyak, Sakha membawa Rani menjauh lantas meninggalkannya begitu saja. Dan sebelum Rani menjadi serbuan masa yang ingin sekali tau apa yang terjadi, ia segera bersembunyi didalam tenda.

"Gue juga nggak tau kalo kak Sakha tampan yang lo ceritain itu dia!" Rani mendengus.

"Kalian pernah ketemu sebelum ini?" Tiga orang lainnya bertanya penasaran, selaian Disa dan Rani, ada Sindi, Lala dan Putri. Satu tenda ini ada lima orang, semantara anggota lain ada di tenda sebelah, untuk satu ini Rani bersyukur tidak satu tenda dengan Tiara.

Menurut Rani, Tiara sedikit tidak menyukai nya, meski pun sikap Tiara padanya keliatan baik.

"Pernah. Tapi bukan pertemuan yang cukup baik," Mata Rani beralih menatap Disa, "menurut lo apa gue bakal di buru massa gara gara kejadian tadi?"

"Mungkin tatapan sinis?"

Rani menghela nafas bosan, " Gue berharap ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari kegiatan ini selain tatapan sinis orang orang."

Rani mengeluarkan airpods dari tasnya, lantas segara menyumbat kedua telinga nya, tubuh nya segera ia baringkan, mencari posisi nyaman.

"Lo bahkan sempet bawa kek gituan?" Putri menatap polos.

"Orang macem Rani kenapa enggak bawa gituan? Dia nggak akan mungkin bawa buku panduan sandi morse  kesini." Disa menjawab lebih dulu sambil ikut menyusul merebahkan diri.

"Disa... Lo bener banget."

  🐾-🐾-🐾

Jam setengah enam pagi.

Rani terburu-buru dengan pakaian olahraga yang bisa dibilang kebesaran, sepatu yang ia kenakan bahkan belum sempat diikat saat ia berlari terlantung lantung menuju lapangan. Siswa siswi lain sudah berbaris rapi disana, dan Rani benar benar ingin mengutuk orang yang mengadakan senam di pagi buta seperti ini.

"Rani, kamu telat. Untung nya senam belum di mulai." Tiara menoleh kebelakang, tersenyum pada Rani yang masih ngos-ngosan.

After Meet You  [LENGKAP√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang