5. Akhirnya...

338 121 123
                                    


                  Happy Reading:)

Rani baru saja akan keluar kelas saat bell istirahat berdering nyaring, tapi langkahnya terhenti saat mendapati cewek yang terlihat menarik dengan dua bulatan rambut yang menempel di sisi kepalanya, tengah menatap Rani takut takut.

"Mau nyari siapa?" Rani melebarkan senyumnya.

Cewek didepan Rani masih menunduk dengan memeluk hoodie hitam yang cukup Rani kenal, " Kak Bayu nya ada?"

Bayu datang dari dalam kelas lantas merangkul Rani dengan santai sebelum menyadari ada orang lain lagi di depannya, senyumnya mengembang, " Hai Riri."

"Ohh, sekarang lo suka sama bocil juga?" Rani bertanya, melepaskan rangkulan tangan Bayu di pundaknya.

"Sembarangan! Dia itu seangkatan sama kita tau nggak, " Bayu nyengir ke arah cewek yang tadi ia panggil Riri, "iya nggak Ri?"

"Iya kak, Riri kelas sepuluh. Oiya, ini hoodie nya kak Bayu, makasih udah di pinjemin." Setelah itu Riri langsung saja berjalan terburu-buru, terlihat ia menghampiri cowok di ujung koridor yang kini menatap tajam kearah Rani dan Bayu, atau hanya menatap Bayu saja?

"Gue tinggal seminggu aja lo udah ganti profesi jadi PHO ya?"

"Enggak Ran, orang gue cuma minjemin hoodie doang waktu tuh cewek kedinginan."

"Itu sih modusnya lo aja, " Rani berjalan mendahului Bayu yang masih menggerutu, niatnya mereka akan ke kantin.

Benar. Rasanya sudah seminggu Rani tidak sekolah, pertama karena ikut perkemahan, kedua karena ia sakit setelahnya. Malam hari dimana Rani nyasar dihutan, lantas Sakha yang membawanya dengan gaya yang cukup mampu membuat hati Rani jedag-jedug, ia benar benar memutuskan pulang kerumah, padahal malam itu diadakan api unggun untuk meramaikan kuis kecerdasan, dan masih ada satu hari lagi.

Namun Rani tetap ingin pulang, badannya sakit semua, bahkan saat sampai rumah pun badannya mendadak demam dan terpaksa di opname 3 hari dirumah sakit.

"Gue kaget waktu tau lo ada dirumah sakit setelah pulang dari kemah, " Bayu meletakan gelas es teh nya di meja, menatap Rani yang tengah sibuk menikmati bakso nya, "trus gue langsung ketemuan sama Genta dan nonjok dia."

Uhuk! Rani tersedak kuah baksonya yang cukup pedas, tangannya terulur mengambil es teh milik Bayu dan menandaskan nya.

"Itu punya gue woi!"

"Nggak ada akhlak lo, ngapain coba nonjok kak Genta?" Rani tahu kalau Bayu pasti akan marah saat dirinya terluka, tapi tidak tahu kalau Bayu akan sampai menonjol anak orang juga.

"Dia juga terlibat dalam bikin lo sakit kayak kemaren."

Rani mendengus, " Sok tau lo ah, orang kak Genta nggak ngapa-ngapain juga."

Bayu sontak nyengir, menggaruk tengkuknya, " Salah orang nih gue?" Selanjutnya ia memasang muka sok penuh penyesalan, "mampus! Pasti gue nggak dapet tips buat deketin cewek selama sebulan dari Genta."

"Cih... Gue masih penasaran kenapa lo bisa kenal dan berguru jadi pakboy sama dia, " Rani kembali memakan baksonya.

"Easy beb easy, itu karena dunia ini, emang se cebol badan lo, " Sahut Bayu santai lantas segera berlari meninggalkan Rani sebelum cewek itu menyiramkan kuah baksonya, yang sayangnya Rani memang berniat melakukan itu.

"Bayu sialan!"

                           🐾-🐾-🐾

Disa datang menghampiri Rani dengan lembaran-lembaran di tangannya, Rani sendiri terlihat mengantuk dan hampir jatuh tertidur di mejanya kalau saja Disa tidak datang.

After Meet You  [LENGKAP√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang