"FAREL BANGKEEE!" teriak seorang gadis cantik berkulit putih yang terus menyebutkan nama sahabat nya, namun yang disebutkan nama nya pun tidak menghiraukan panggilan gadis mungil itu. Ia tetap berlari di lapangan luas sekolah nya.
"Farel ih, berhenti dong!" ucap gadis itu dengan nafas yang terengah-engah.
"Yeuh baru gitu doang, Lala cemen." Kata cowok berambut hitam yang mengenakan Kaos polos bewarna biru dongker.
"Siapa suruh Farel punya kaki panjang, kan Lala capek lari nya." Kata gadis itu yang bernama Lala Ferditta Andriani atau akrab di panggil Lala.
"Lala nya aja yang lemot," ujar Farel tak mau kalah dari Lala. Farel Ahmad Keynata atau akrab dipanggil Farel, ia merupakan salah satu sahabat dari Lala Ferditta Andriani. Farel dan Lala memang sudah dekat dan bahkan sangat dekat dari jaman mereka SD kelas 1.
Sangking dekat nya mereka kemana-mana selalu berdua, bahkan mereka sering dicap oleh orang-orang kalau mereka sedang pacaran, padahal tidak sama sekali. Mereka hanya sahabatan.
"Iyain aja biar cepat." Balas Lala sekenanya saja, sambil membenarkan hijab nya yang berantakan karena tertiup angin. "La?" panggil Farel yang kini sedang berjalan di samping nya."Apa?" jawab Lala ketus.
"Yaelah curut.. ketus banget sih,"
"Bodo amat, kenapa?"
"Beli minum yuk? Farel haus banget nih." Ajak Farel yang menatap tukang es dawet di sebrang jalan. "Ayuk deh, Lala juga haus nih." Balas Lala sambil berjalan berdampingan dengan Farel menuju tukang es dawet tersebut.
Mereka pun membeli es dawet tersebut. sesudah membeli es dawet, Farel dan Lala pun bergegas menuju kantin sekolah mereka, kantin sekolah yang tidak terlalu ramai, dan fasilitas nya terbilang elit yang berada di SD Nusa Indah yang merupakan sekolah favorit di kota itu.
Setelah itu Farel dan Lala berpapasan dengan sahabat nya yang lain, Dina, Toto, Ardan, Quena, Ressa dan Kiki.
Mereka sekarang berada di kantin pada jam istirahat."Eh ada Fala nih baru dateng," ujar Toto kepada Farel dan Lala. Toto Nugraha, anak cowo yang memiliki rambut hitam agak ikal dan memiliki kulit berwarna sawo matang, dan juga berusia sepantaran dengan Farel dan Lala.
"Fala apaan dah?" tanya salah satu dari mereka yaitu Ardan Manuel, anak cowo yang mempunyai daya tarik tersendiri, ganteng dan manis ia mempunyai itu. Dan satu lagi, ia memiliki sifat periang dan ceria.
"Fala itu singkatan dari nama Farel Lala," sahut Dina setelah meneguk air minum nya, Dina yang merupakan sahabat dari Lala dan Farel. Dina Nevina, bocah cantik nan cuek itu membalas pertanyaan yang dilontarkan dari Ardan.
"Ouh bisa gitu ya?" kini Quena yang bersuara, sambil menatap satu persatu sahabat nya. Quena Zenia, atau akrab di panggil Quena oleh sahabat nya. Quena yang notabene nya keluarga blasteran dan mempunyai nama bagus itu namun tidak sebagus nama nya, ia memiliki sifat telmi (telat mikir) dan juga cenderung sering membuat para sahabat nya kesal sendiri dengan sifat nya.
"Yah bisa lah bambang, gimana sih kau ini." ujar Ressa dengan nada sedikit sebal. Ressa Falia, bocah berdarah Medan-Jakarta ini memang cenderung memiliki sifat paling galak di antara sahabat nya. Walaupun ia sering di cap galak oleh teman sekolah nya, sisi lain dari Ressa adalah sahabat yang sangat pengertian dan berhati lembut, hanya saja nada berbicara nya yang suka ngegas diantara yang lain.
"Alahmak, ngegas dia." kata Kiki sambil tertawa kecil. Kiki Saputra Siregar atau akrab dipanggil Kiki, sama perihal nya dengan Ressa. Ia juga merupakan anak berdarah Medan, sehingga logat bicara mereka sama. Beda hal nya dengan Ressa, Kiki hanya anak perantauan saja, tidak ada keturunan dari pulau Jawa dan sebagainya, dia asli Medan.
"Eh, kelen udah siap belum PR yang dikasih Bu mia?" tanya Ressa kepada sahabat nya. Kini mereka sedang berada di kantin sambil memakan bekal yang mereka bawa dari rumah.
Sekedar info: Kelen = kalian.
"Uhuk.. uhuk.." Farel terbatuk begitu mendengar pertanyaan yang di lontarkan Ressa. "Eh, ini nih minum dulu." Lala menyodorkan botol minum nya untuk Farel.
"Alahmak, mampos lah aku ini. Aku belum ngerjain," kini Kiki sedang panik, pasal nya ia lupa mengerjakan PR.
"Ya Allah, Ardan juga belum ngerjain." Ardan pun mulai was-was karena baru saja ingat dengan pr yang diberikan Bu Mia.
"Hayuluh, untung Toto tampan udah selesaikan PR yang dikasih Bu Mia." ujar Toto dengan santai nya.
"Yaelah itu mah gampang, tinggal ngerjain di kelas entar juga beres." ujar Farel dengan santai. "Yeh ni anak, awas aja ya nanti Farel gak di kasih nyontek ke Lala lagi loh." ucap Quena sambil melirik dua sejoli itu, Farel dan Lala.
"Yaudah gapapa, kan masih ada Toto buat bahan contekan." ujar nya sambil menatap ke Toto dengan menunjukkan senyum manis nya.
"Sok manis," celetuk Toto.
*****"Rel?" Panggil Lala kepada Farel, namun tidak ada jawaban dari nya karena Farel sedang asyik bermain game di ponsel nya.
'Ga denger mungkin ya?coba deh Lala panggil lagi.' batin nya.
"Farel?" Ia memanggil nama Farel sekali lagi.
"Farel?" nihil tidak ada jawaban sama sekali dari cowok tersebut, Lala pun geram dan akhirnya ia memutuskan untuk memanggil Farel dengan suara lumayan keras.
"FARELLL!" teriak Lala menyebutkan nama sahabat nya. Farel pun tersentak dan mengumpat kasar, "Bangcat, gak usah teriak oon."
"Lagian di panggil dari tadi ga nyaut, Farel budek ya?" ujar Lala.
"Engga budek, tapi pura-pura budek."
"Ha?bisa gitu ya?"
"Bisa lah. Lagian sih kamu La, Farel lagi seru-seru nih mabar. "
"Gini nih otak kamu sableng dari dulu ga pernah berubah." ucap Lala sambil membuang pemandangan nya ke arah air pancur di taman tersebut.
"Terserah Lala aja deh, yang penting Lala seneng." Bocah cowok itu pun mengalah, karena jika semakin diteruskan akan semakin panjang nanti urusan debat mereka, pikir nya.
—————————————————Heyoo gaess
Gimana cerita kedua aku, seru atau kurang? Oke nanti komen aja yaJangan lupa vote and coment ya.
See you next chapter❤️
Salam manis dillamrp26_
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN
Teen FictionJANGAN COPYPASTE CERITA SAYA!🚫 •cerita kedua dari akun : @dillamrp26_ Follow,vote and coment. Update setiap hari: Selasa, Jumat, Minggu. ------------------------- Penantian, satu kata beribu makna. Penantian ini juga dirasakan oleh kedua sahabat d...