Curhat dikit ya wkw
Ada yang baca tapi ga ada yg vote ataupun komen:(Note: kalau baca, jangan lupa vote dan komen. :)
Makaci..
.
HAPPY READING ♥Okey lanjut...
"ELISA!"
Ia meneriaki nama Elisa terus-menerus, dicari nya di sudut kantor, dalam kantor pun tidak ada.
Ia merutuki dirinya sendiri, ia membenci diri nya sendiri karena telah lalai menjadi suami. Dimas tak putus asa, ia terus mencari keberadaan istri nya.
"Ada yang melihat istri saya di sekitar sini?" tanya Dimas kepada pegawai yang bekerja di kantor nya
"Eng-engga Pak, saya tidak melihat Ibu Elisa sejak tadi." jawab pegawai laki-laki itu.
"Baik lah, lanjut kan pekerjaan mu." Pegawai itu pun mengangguk dan melanjutkan pekerjaan nya
Ia pun memutuskan keluar, dan lanjut mencari istri nya. Saat ia menuju parkiran dan ingin membuka pintu mobil, seseorang meneriaki nama nya sambil berlari dengan nafas tergesa-gesa.
"Pak Dimas,"
"Pak, tunggu sebentar." ucap security kantor. Dimas yang keheranan pun mengerutkan keningnya, "Ada apa?" hanya itu yang keluar dari mulut nya saat ini.
"A-anu Pak,"
"Anu kenapa?bicara yang jelas!"
"Ibu Elisa Pak,"
"Elisa kenapa?istri saya dimana?anda melihat nya, cepat beritahu saya!" Dimas yang tampak khawatir pun menanyakan pertanyaan bertubi-tubi kepada security nya.
"Bu Elisa kecelakaan Pak," ucap Security itu sambil menundukkan kepalanya.
Seketika tubuh Dimas menegang, kaki nya melemas mendengar berita ini.
Ia merutuki dirinya sendiri, Dimas akan membenci diri nya sendiri jika istri nya kenapa-kenapa.Dimas bergegas menuju tempat kejadian perkara. Kaki nya tak sanggup lagi untuk berdiri, ketika melihat di depan nya ada wanita yang dia cintai terbaring lemah dan banyak darah yang keluar dari kepala dan kaki nya.
Kuat atau pun engga, ia harus kuat demi menyelamatkan istrinya.
Ia menggendong tubuh istrinya ala bridal style, dan Dimas segera membawa istri nya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.****
"Woi, bagi contekan dong." pinta Toto tanpa malu kepada teman kelas nya.
"Engga ah, males banget." jawab Quena sambil menulis rangkuman materi yang tertera dipapan tulis.
"Yah gitu amat lu, dasar pelit." cibir Toto yang mengatai Quena pelit.
"Toto awas dong, jangan berdiri di depan papan tulis." ucap Ressa dengan kesal.
"Iya, awas dong. Tulisan nya ga keliatan tuh ketutupan badan lu." ujar Lala sambil pindah dari tempat duduk nya, agar kelihatan dan menulis dengan tenang tanpa gangguan.
Serasa flashback ke jaman SD aku hehe —author.
Toto yang sibuk dengan kegiatan menggangu temen sekelas nya pun beralih menatap Ressa dan Lala,
"Waduh, rajin bener nih duo kanebo kering." celetuk Toto.
"Iyalah, gua mah rajin gak kayak situ." ujar Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN
Teen FictionJANGAN COPYPASTE CERITA SAYA!🚫 •cerita kedua dari akun : @dillamrp26_ Follow,vote and coment. Update setiap hari: Selasa, Jumat, Minggu. ------------------------- Penantian, satu kata beribu makna. Penantian ini juga dirasakan oleh kedua sahabat d...