𝐋 𝐚 𝐝 𝐲 ✍︎ 1

1.2K 71 0
                                    

••Reader POV.

Jam dinding terus berdentang keras seiiring tangan mu menulis sebuah surat yang ditujukan untuk Sebastian.

Dear Sebastian

Setelah semua berakhir...
Yang ku ingin kan diakhir hidup ku disaat kau menganbil jiwa ku hanyalah, Sebuah rasa.

Aku tahu mungkin kau tak pernah menyukai ku tapi...
Hingga saat itu aku akan menyatakan. Perasaan ku padamu dan kumohon setelah itu jangan pernah harapkan aku untuk kembali.

Air mata menitik membasahi kerah lengang kemeja mu,semakin lama semakin deras air mata mu jatuh ke kerah lengan mu.

"Nee..hiks..Sebentar lagi...aku..hiks..ingin lebih lama...bersama mu..hiks" kau terisak sembari menenggelam kan wajah mu dilipatan lengan mu.

Sebastian yang kala itu sedang diluar Mension mu untuk menjalan kan beberapa misi terakhir.

"Dalam hitungan jari...aku..bisa menghitung...saat saat terakhir ku" tangis mu yang hanya menggema diruangan mu.

Telinga mu memerah,air mata mu semakin deras,rasa sakit yang menggores hati mu semakin dalam.

"Andai aku iblis...aku hanya ingin ada untuk mu" isakan tangis mu.

Karena waktu dimana jiwa mu akan menghilang tak lama lagi terkadang beberapa waktu sekali tubuh mu menjadi transparan akibat melemah nya segel kontrak itu.

.
.
.

Beberapa waktu berlalu...
Kini Sebastian tengah menemani mu mengerjakan beberapa tugas dokumen tentang perusahaan (L/N) Corp.

"lady...silahkan teh nya.." ucap Sebastian meletakan secangkir teh ditepi meja.

Sebastian meninggalkan ruangan mu untuk mengembalikan nampan ke dapur,sementara kau mengerjakan dokumen itu.

"Hh..Selesai...juga.." ucap mu meregangkan tangan.

Kau menatap langit malam yang indah dari jendela ruang kerja mu,tampak bintang bintang tengah menemani bulan yang sedang berjaga.

"Nona..waktunya kau mandi setelah itu istirahat" ujar Sebastian.

"Nee...Sebastian.." panggil mu namun pandangan mu mengarah ke arah bintang bintang itu.

"Ada apa Lady?" tanya Sebastian.

"Apa iblis...bisa jatuh cinta?" tanya mu dgn iris merah ruby mu yang berkaca kaca.

"Hhmmm~...sepertinya tidak" jawab nya.
"Oh begitu ya..." jawab mu menahan isak tangis mu agar tak dilihat oleh sebastian.

Kau berbalik dan menghampiri Sebastian yang berdiri diambang pintu sembari membawa jam saku.

Srukk..

Kau memeluk Sebastian yang tengah berdiri disana kau harus berjinjit saat memeluk Sebastian agar tinggimu menyamai nya.

(A/N: disini ceritanya Reader itu lady yang usianya sekitar 19 tahun lah ya)

"Terima kasih..." ucap mu dan mengeratkan rangkulan tangan mu di tengkuk Sebastian.

Sebastian membalas pelukan mu dgn datar dan tak berkesan apa apa.
"sudah tugas ku My lady" ujar nya.

Kau melepas pelukan itu dan berjalan menuju kamar mu untuk mandi dan istirahat setelah mengurus dokumen dokumen itu.






















End.

Ceritanya Sad banget guys,dah cinta tapi di tolak.
Sakit nya 1000x lipat euy.

Hurt...

Stay Vote and Coment T^T

a Part with Sebastian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang