𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧✍︎ 4

455 45 0
                                    

••Author POV.

Sebastian mengambil bola nyawa (y/n) yang melayang didepan kaki nya.
"Kau memang merepotkan...tapi aku selalu ingin melindungi mu" ujar Sebastian.

Sebuah botol dgn cairan merah kental seperti darah yang didalam nya terdapat sebuah keristal yang mengapung ditengah botol itu.

Sebastian menetes kan sedikit cairan itu ke bola jiwa (y/n), seketika (y/n) kembali menjadi roh tadi.

"Lho?...kok balik?" tanya (y/n)
"Hey...apa kau tak ingin bersama ku lebih lama?" tanya Sebastian.

(y/n) tak kuasa menahan tangis nya ia pun berhamburan kedalam pelukan Sabastian dan perputar putar.

"Kau!..benar benar iblis!!!...aku semakin mencintaimu!! Sebastian!" ujar (y/n) yang menangis dan mengeluarkan semua unek unek di tangisan nya sementara Sebastian hanya terus memeluk tubuh mungil (y/n).

"Aku punya permintaan...akan kah kau menuruti ny?" tanya Sebastian.
"Tentu saja!" jawab (y/n) senang.

Sebastian berlutut ala pangeran,ia menggenggam tangan (y/n) dgn lembut dan membuat rona merah tersirat diwajah (y/n).

"Maukah kau hidup kembali menjadi iblis dan kita tinggal didalam Sebuah keluarga?" tanya Sebastian.

"Kau melamar ku?" senang (y/n).
"Tentu apa lagi?" ujar Sebastian dan menatap wajah (y/n) lekat lekat.

"Ya..jawaban ku Iya!" riang (y/n) sambil menangis haru.

"Bersidiakah kau menjadi iblis? (y/n)-san" tanya Sebastian.
"Aku mau" jawab (y/n).

Sebastian menggores sedikit tangan nya dan menyesap darah nya.
Ia mendekat kearah wajah (y/n) lalu menarik dagu nya dan mencium lembut (y/n).

Cairan itu dimasukan kebibir mungil (y/n),//mouth to mouth//,Sebastian melihat wajah cantik (y/n) dan mengelus sisi kiri wajah nya dan memperdalam ciuman nya.

.

.

.

••Reader POV.

Kau membuka mata mu dan mengizinkan cahaya menerobos pengelihatan mu.

Kau mencoba bangun dan mendudukan dirimu ditepi ranjang.
"Hngghh.."lengguh nya saat kepala nya mulai membaur dgn apapun yang ada diruangan itu.

" pagi (y/n)"ucap Sebastian.

"Pa-pagi..." ucap nya terbata saat diri nya yang setengah sadar merespon rangsang sekitar.

"Hm...sepertinya kau sudah membaur dgn kekuatan mu" ujar Sebastian tersenyum.

"Hmm...tak buruk hanya sedikit sulit untuk berbafas saja" jawab mu sembari meneguk segelas air putih.

"Begitu ya.." angguk Sebastian lalu pergi ke dapur.










End.

Dont kill me!

Masih ada 1 chapter lagi koq.
Tehee~

Jadi dieps selanjutnya author nyaranin yang baca harus inget umur lho ya.

Yang masih suci binti polos bin gak tau apa apa jan baca kalo gamau kena dosa.

Oke segitu aja and...

Stay Coment and vote.

Adios!

UwU.

a Part with Sebastian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang