𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭✍︎ 3

628 45 2
                                    

••Reader POV.

Malam yang tenang berpadu dgn hembusan angin yang menerbangkan anak rambut mu yang panjang nan bergelombang.

Bayangan panas kemarin pagi terlintas dikepalanya dan membuat nya memerah padam.

"Apa..aku salah telah berbuat seperti itu ke Sebastian?" tanya mu.

"(y/n)? Kau kah itu?" tanya Sebastian yang melihat seorang gadis berdiri ditaman sendirian.

"Ini aku Sebastian..." ucap mu lembut.

Sebastian menghampiri mu dan berdiri disamping mu.
"Apa aku membangun kan mu?" tanya mu pada Sebastian yang tengah menikmati terpaan angin malam.

"Tidak..." jawab nya.

"Begitu..menurut mu...apa aku bisa tinggal lebih lama bersama mu?" tanya mu dan menyenderkan kepalamu dibahu Sebastian.

"Entahlah..." jawab nya.

"Sepertinya...tidak mungkin..dan lagi pula...keputusan tak bisa diubah" ujar mu dan menatap sendu langit malam.

"(y/n)-san..?" cemas Sebastian.

"Kan benar setelah ini aku selesai...kau bisa membawa jiwa ku setelah itu...andai aku bisa lebih lama bersama mu" ujar mu dan terus menatap sendu langit.

"(y/n)-san...aku benar benar minta maaf" ujar Sebastian.

"Tak perlu...itu bukan salah mu kau bahkan tak berbuat apa apa...haha lucu sekali mencintai seorang iblis...." ucap mu.

"Tepat pukul 00.00 nanti...semua berakhir...dan tak ada yang bisa mengingat ku..." timpal mu sembari mengangkat tangan dan membentangkan kelima jari mu diangkasa dan menatap langit dibalik celah jari mu.

"(y/n)-san" Sebastian menatap tubuh mu yang sesekali tembus pandang dan terus menatap dirimu dgn wajah penuh arti.

Kau berbalik menghadap Sebastian yang ada dibelakanng mu dgn wajah sedih namun kau menutupi nya dgn senyuman manis dgn air mata yang terpapang jelas diwajah mu.

"Sebastian!...semua berakhir...aku kembali...semua selesai..." ujar mu tersenyum senang didampingi air mata sedih.

Sebastian menatap mu dgn tatapan nanar,ia merasa akan kehilangan sesuatu yang ingin ia jaga,yang ingin ia lindungi,paras cantik nan cerah itu akan menghilang dan tak bisa kembali.

"Nee Sebastian mau kah kau menuruti satu permintaan egois ku?" tanya mu.

"Apa itu?" tanya Sebastian.

"Hmm~..tidak sekarang tapi nanti saat kau mengambil jiwa ku" ujar mu.

"Sebentar lagi..." kau berbalik dan menatap langit malam,air mata tanpa arti terus memgalir entah mengapa.

Jam menunjukan pukul 23.50.

Kau berbalik lagi menghadap Sebastian dan menatap nya dgn senang namun air mata kesedihan mengalir diwajah mu.

"Nee!...kau tahu Sebastian!?...Aku sangat mencintaimu!! Lebih dari apapun!" ujar mu dgn Senyum manis nan sedih terukir bebas diparas cantik mu,kau mengisyaratkan kalau kau senang,namun hati mu bagai piring yang remuk.

00.00

Tempat kau berdiri berubah menjadi perbatasan dunia.

Sebastian membuka kancing baju mu satu persatu untuk menyatukan tanda perjanjian.

Tanda perjanjian Sebastian tepat berada di punggung tangan kiri nya dan tanda perjanjian tempat mu berada di dada kiri mu.

"Ada kata kata atau permintaan terakhir?" tanya Sebastian.

"Yaitu permintaan egoisku tadi.." ujar mu.

Air mata mu terus menerus menetes dan membasahi dada mu karena kau menangis sembari menunduk.

"Berikan tangan mu.." ujar ku.

Sebastian mengulurkan tangan nya,kau membawa tangan kirinya itu diatas kepala mu dan membuat nyamengelus perlahan pucuk kepala mu.

"Katakan...kau senang bersama ku" ujar mu sembari menahan isak tangis mu.

"Aku senang bersama mu" ucap Sebastian.

"Katakan lah seolah kau menyukainya!" titah mu.

"Baiklah..." lembut Sebastian.
"Aku senang bersamamu (y/n)-san" ucap Sebastian.

Segel didada kiri mu yang sudah dibuka Sebastian mulai memudar.
"Terima kasih Sebastian.." ucap mu lembut.

"Aku senang bisa bertemu iblis seperti mu...aku senang sekali..aku sangat senang!" ujar mu sembari menangis

"(y/n)?" lirih nya.

Jiwa mu mulai terlepas dari tenaga mu,jiwa mu melemah dan terjatuh di tangkapan Sebastian.

"(y/n)?" lirih nya lagi.

"Keeinginan ku bila aku iblis adalah...aku ingin terus bersama mu!...hanya dengan mu" ujar mu sembari tersenyum palsu.

Tangan mu berusaha meraih wajah Sebastian yang nampak sedih akan perginya diri mu.

"Jangan sedih...Sebastian...kumohon tersenyumlah" ujar mu dan sekarang jiwa mu larut menjadi kerlipann cahaya.

Sementara Sebastian hanya bisa menatap sedih bola nyawa mu yang melayang diatas tangan nya.

Sebuah amplop kecil jatuh dari kerlipan cahaya nyawa mu.

Sebastian mengambil amplop itu dan membuka nya,ia membaca kertas yang berisi kata kata terakhir dari mu.

Ia menatap kertas yang ia pegang itu dgn perasaan kesal nan sedih saat sesuatu yang baru ia sadar bahwa betapa besar rasa cinta majikan nya pada iblis pelayan itu.

Rasa kehilangan menyelimuti Sebastian yang terlutut ditempat menghilang nya dirimu.



















End.

Maap kek nya yang ini Sebastian nya terlalu OOC banget ya kek nya.

Tapi syedih T^T.
Kacian yang jones baca crtita OOC nya autgor sambil gigit bantal.

Hehe.

Stay Coment and Vote.

UwU.

a Part with Sebastian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang