𝐇𝐢𝐦 ✍︎ 2

737 60 0
                                    

••Reader POV.

Dream..

"Tunggu! Jangan pergi!!..aku masih ingin kau disini Sebastian!!"

Sosok sebastian hanya melihat mu sejenak dgn tatapan dingin lalu lanjut berjalan dan menghilang dari hadapan mu.

"Kumohon...hanya sebentar...aku hanya ingin bersama mu lebih lama lagi....walau hanya 1 detik...ku anggap itu sebagai hadiah...kumohon janagan pergi" tangis mu.

Dream end..

Tubuh mu tersentak dan terasa terbanting dari atas,keringat bercucuran,air mata membasahi wajah mu,mata yang agak sembab sehabis menangis.

"...aree??...watashi wa..nande?.." tanya mu lirih saat kau menggenggap cermin mu dan menatap kau yang tak berhenti mengeluarkan air mata.

Mimpi itu tak teringat oleh mu,sosok Sebastian datang mendorong troli dgn nampan yang membawakan secangkir teh.

"Lady?...ada apa dengan mu?..kau sehabis menangis?.." tanya Sebastian.

"Bu-bukan apa apa...tak usah dipedulikan" ujar mu sembari menghapus air mata.

'Aku yakin lady mengalami sesuatu hingga ia menangis 'batin Sebastian.

"Nee...Sebastian hari ini ada jadwal apa saja?" tanya mu.

"Hmm...sepertinya khusus hari ini free,karena saya tak menemukan ada jadwal atau misi dari ratu" ujar Sebastian.

"Huft..akhirnya...bebas" senang mu.
"Atau mungkin mau kucarikan tugas!?" seringai Sebastian.

"Hah!?..." malas mu dn kembali merebahkan diri.
"Hahahaha...aku bercanda Lady..." ucap Sebastian.

"Yasudah...kau bisa keluar sebentar...aku akan mandi setelah itu kita menikmat Free time" ujar mu dan mengambil handuk yang sudah dilipat oleh Sebastian.

"Baik akan saya siapkan air panas nya" ujar Sebastian dan menuju kamar mandi.

Sebaatian membuka keran dan menuangkan Shower gel di bathtub.
Sementara kau mencuci muka dan menghirup udara segar dipagi hari.

Beberapa menit setelah menghirup udara,kau merasa terdorong untuk bergerak mendekati Sebatian yang masih menyiapkan bathtub mu.

Kau berdiri tepat di belakang Sebastian dgn kepala yang menggelap.

Sebastian berbalik keaarah mu yang berdiri terdiam didepan pintu.
"Lady?...ada apa?" tanya Sebastian.

Kau berlari kearah Sebastian dgn air mata mengalir diwajah mu yang tampak menggelap.

"Lady?" panggil Sebastian.
Kau berlari menerjang Sebastian dan mendorong nya ke bathtub entah apa yang mendorong mu, kau mencium bibir Sebastian dgn lembut.

Sebastian terbelalak saat kau mencium nya sesaat setelah kalian terjatuh ke bathtub setelah kau menerjang nya.

Sebastian merangkul pinggulmu dan membalas ciuman lembut mu,perlahan lahan Sebastian memperdalam ciuman mu dan membuat air mata mu terus mengalir.

Ciuman menyedihkan itu berakhir dgn wajah Sebastian yag sedikit merona dan menatap wajah mu yang menangis.

Kau memeluk tubuhnya yang basah,kau menggosok wajah mu di dada bidang Sebastian sembari menangis.

"Nee...Sebastian...hiks..watashi...watashi..wa...anata...watashi wa..anata no..daisuki! " ucap mu menangis dan menenggelamkan wajah mu.

Sebastian merasa sesuatu bergetar didalam tubuh nya,rasa yang menyakitkan,rasa Hangat, dan perasaan yang campur aduk.

"La-lady?" pekik Sebastian yang mendapati mu tengah menangis sejadi jadi nya.

Sebastian perlahan lahan memeluk mu dgn lembut,membelai Surai Coklat mu yang basah.

"Maaf...aku jadi aneh begini...aku..menyukai mu...Sebastian.." ucap nya lagi.

Sebastian mengusap lembut wajah mu,secara perlahan mengusap air mata mu yang terus menetes diwajah cantik mu.

"Lady...sudah,berhentilah menangis" ucap Sebastian seraya menghapus air mata mu.

Kau tak bisa berhenti menangis karena kau tahu bahwa setelah ini semua berakhir.

Sebastian tak sanggup melihat bibir mu yang memar setelah kau menggigit nya saat menahan tangis mu.

Sebatian mengangkat dagu mu dan mencium lembut lagi bibirmu yang mungil itu,kau membalas nya dgn perlahan semakin lama semakin dalam ciuman itu.

Decapan ciuman menggema dipenjuru ruangan itu,hanya ada suara decapan ciuman yang terdengar.

Sebastian memasukan lidah nya kedalam pertahanan mu yang lemah dan menjabat lidah mu dgn lembut.

"Hnn~"

Sebastian menyudahi ciuman itu dan menatap kedua iris mu yang masih terpejam.

Sebastian menurun kan kerah Piama mu dan mendekati leher jenjang mu.
Sebastian mencium leher mu dan meninggalkan bekas kemerah merahan disana.

"Se-sebastian!..." panggil mu sembari menepuk nepuk pundak nya.

"(y/n)-san,gomen..." ucap Sebastian.

Namun entah atas kemauan atau dorongan apa kau duduk diatas Sebastian dan menatap nya lekat lekat.

"Sebaatian...aku mencintaimu" ucap mu lalu kembali mencium Sebastian yang terduduk dibawah mu didalam bathtub dgn Shower yang kau nyalakan membuat kalian semakin basah.
























End.

Demi apa author kebayang begituan..
Ckckck bar bar santuy emg aku ini.

Hadehh..

Yasudah minna jan lupa untuk
Stay Coment and Vote ya😃

^^.

a Part with Sebastian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang