Enammmmmmm:v

8 0 0
                                    

"Pulang ini meet yuk."Ajak Alena.

"Duh sorry gue hari ini Ekskul pramuka."Ucap Sasya.

"Iya gue juga mau Ekskul silat."Sahut Cinta.

Mendengar itu alena tampak kecewa.namun bagaimana lagi?

"Ah ciee yang mau ketemu sama dede candra."Goda Tania sambil menoel pipi cinta.

Cinta memutar bola matanya malas "Edeh. gue tuh sebenernya males ekskul semenjak bocah gila itu ikut ekskul silat juga."

"Gausah benci gitu nanti kalo suka gimana? kan malu jilat ludah sendiri."Cibir Devi sambil menaik turunkan alisnya.

"Serah lo aja deh. kalo gitu gue duluan bye!."Pamit Cinta lalu mereka mengangguk.

Saat Cinta sedang berjalan keruangan ekskul silat tiba tiba candra berada disebelahnya.

Cinta berhenti lalu menghadap ke arah Candra"Lo ngapain sih ngikutin gue terus!."Bentak Cinta.

Candra tersenyum miring "Pede banget lo. siapa juga yang ngikutin lo. lo lupa? gue juga anak silat."

Cinta berdecih "Anak baru aja songong!."

Candra tersenyum "Terus kenapa? gak boleh? yang senior nya aja sombong."

Cinta menatap tajam kearah candra. sungguh! adik kelas ini ngajak ribut.

"Bacot lo!."

Setelah mengucapkan itu cinta langsung berjalan secepat kilat meninggalkan candra yang masih terdiam sambil tersenyum tanpa sepengetahuan cinta.

"Gue gak takut sama tindakan lo. ataupun sama ucapan pedes lo. gue malah makin mau berjuang buat lo. karna bagi gue lo itu galak tapi lucu imut gimana gitu haha anjay!."Ucap Candra pada dirinya sendiri sambil memandangi punggung cinta yang sudah lumayan jauh.

Tanpa sepengetahuan Cinta dan Candra ada seseorang yang menatap dengan tatapan sengit. dia adalah Aira. adik kelas baru yang mencintai Candra.

"Gue bakal bikin kak cinta sama sahabatnya hancur melalui kak sasya. setelah itu gue bisa ngambil hati nya candra."-Batin Aira.

Saat Cinta sedang beristirahat dia melihat Sasya sedang berbincang dengan perempuan yang menurutnya adalah adik kelas. dilihat sasya sangat bahagia dengan perempuan itu yang membuat hati cinta sedikit teriris.

"Segitu bahagianya lo sama dia sya? gue gak pernah liat lo ketawa selebar itu kalo sama kita."Lirih Cinta sambil memandangi Sasya.

Candra yang melihat cinta sedang beristirhat beriinisiatif untuk mengagetkannya namun dia mengurungkan niatnya karena melihat wajah murung cinta. candra mengikuti arah mata cinta dia melihat aira teman sekelasnya bersama perempuan sepertinya itu sahabatnya cinta pikir candra.

"Dia Aira adik kelas baru."Ucap Candra membuat Cinta terkejut sambil menetralkan raut wajahnya.

Cinta menatap candra "Lo kenal sama dia?."Tanya cinta sambil menunjuk Aira dan candra pun mengangguk

"Dia sekelas sama gue. btw yang sama Aira sahabat lo?."Tanya Candra dan Cinta mengangguk.

"Jadi Aira orang yang lagi deket sama sasya? gue takut sasya ninggalin gue sama yang laiinnya demi aira."Lirih Cinta sambil menatap kosong.

Candra tercengang sungguh! dia tak tega melihat gadis yang ia kagumi.

Candra mengusap bahu cinta"Lo gak boleh ngomong gitu. positif tingking aja."

Disisi lain.

"Kak sasya tau gak sih?. tadi waktu Aira mau kesini. aira denger sahabatnya kak sasya pada ngomongin kakak."Ucap Aira.

Sasya menatap Aira bingung "Ngomongin kakak gimana?.

Aira tersenyum miring "Iya ngomongin kakak. intinya mah mereka tuh benci sama kakak. soalnya kakak kalo diajak jalan gak mau. selalu aja alasannya mau jalan sama kak lucky. mereka juga benci sama kakak soalnya kakak tuh sok polos."

Sasya terkejut. benarkan para sahabatnya menghianatinya? benarkan mereka munafik? dia harus bagaimana sekarang? harus percaya atau tidak?.

"Masa sih sahabat kakak gitu. gak mungkin ah. kamu salah denger kali."Ucap Sasya tak percaya.

"Beneran kak. aku gak mungkin boong. lagian namanya juga temen pasti munafik kak. apalagi mereka kan deket sama kakak. masa iya gak ada rasa benci mana mungkin lah."Kompor Aira

Sasya terdiam.dia harus mencari kebenarannya sendiri. dia tidak boleh gegabah.

****

Malam ini Cinta sedang berada di Basecame nya.namun sasya tidak ikut serta.

"Kalian tau gak? tadi siang gue liat sasya sama aira dia-..."Omongan Cinta terpotong oleh Mirandra.

"Nah iya! si adik kelas yang songong itu namanya Aira! iya Aira!."Ucap Miranda heboh.

"Oh jadi namanya Aira. santuy dong mir masyaallah."Ujar Soraya sambil mengelus dadanya dan Miranda hanya cengengesan.

"Lanjutin cin."Pinta Tania.

"Gue liat sasya ketawa bareng sama Aira. jujur aja sih hati gue tuh ngerasa sakit. soalnya kalian kan tau sendiri sasya kalo sama kita gak pernah namanya ketawa sampe keras gak kek kita."Ujar Cinta.

"Iya juga sih. gue juga ngerasa sasya tuh kek berubah gitu."Sahut Alena.

"Gue gak suka sasya yang sekarang. beda banget tau."Sambung Tania.

Kalian tanya dimana devi? dia sedang di luar basecame lagi telponan sama kenan:v

"Iya jujur aja sih gue juga gak suka sama sasya."Sahut Miranda dan diangguki oleh mereka.

Sedangkan disisi lain. sasya ingin memasuki basecame nya namun mendengar ucapa miranda membuat hati sasya sakit. ia mengurungkan niatnya untuk masuk dan pergi dari tempat basecame itu.

"Ternyata yang diomongin Aira bener. sahabat gue munafik."-Batin Sasya

Devi yang mengetahui Sasya sedang berdiri didepan pintu basecame ingin menghampirinya namun sebelum dia berjalan.Sasya malah berlari duluan. akhirnya Devi memutuskan untuk masuk kedalam basecame dan menceritakannya pada Sahabatnya.

"Soalnya kalo diajak jalan gak bisa sok sibuk banget tuh curut."Lanjut Miranda.

"Hy guys!! kalian tau gak!!."Teriak Devi dari arah pintu basecame membuat mereka menaikkan satu alisnya.

"Tadi gue liat Sasya lagi berdiri didepan pintu. waktu gue mau nyamperin dia. eh dia malah lari sambil nangis gitu."Jelas Devi membuat mereka terkejut.

"Nangis? kenapa?."Tanya Soraya Heran.

"Mana gue tau anjir."Celetuk Devi.

Mereka terdiam dengan pikirannya masing masing.

Fierce Girl VS Crazy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang