One

103 8 5
                                    

2016

Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, angin meniup pelan rambut seorang gadis yang tengah berdiri di bibir jembatan. Gadis itu memandangi jalan raya yang berada dibawah nya. Pikirannya berkecamuk, perlahan ia menaiki pembatas jembatan dan bersiap membawa diri nya menuju alam selanjutnya.

Gadis itu mulai memejamkan mata nya, dan....tiba-tiba saja seorang pria asing menarik tangan nya untuk turun, gadis itu langsung membuka mata nya.

"Kalo mau bunuh diri, jangan disini. Kasian pengendara yang lewat sini termasuk gue, gue gamau digentayangin arwah lo" ujar nya setelah menarik turun gadis itu.

Gadis itu menunduk dan menangis.

"Kenapa lo nyelametin gue? Kenapa ga dorong gue aja? Gue cape, gue gakuat jalanin hidup ini lagi, kenapa lo biarin gue hidup, gue cape" tangis nya semakin pecah.

"Lo berharga jadi harus tetap hidup, sesulit apapun hidup lo, lo layak untuk terus jalanin hidup ini sampe lo keluar dari kesulitan ini. Nama nya hidup, ga akan selalu mulus. Ya pokonya gue gamau aja lo mati sia-sia dan gentayangin semua pengendara sini" kata pria itu sambil terkekeh.

Gadis itu mendengus, bisa-bisanya ia bercanda dalam keadaan seperti ini.

"Udah malem, pulang" pria itu pergi meninggalkan gadis itu, sedangkan gadis itu masih terdiam dan mencerna apa yang dikatakan pria tadi. Pria itu benar, seharusnya ia tak melakukan hal bodoh itu tadi.

*+*+*+**+*+*

2020

"KAK YEVIAA BANGUN!!!" Teriak Nira dari lantai bawah.

Ini hari senin, Yevia adalah seorang mahasiswa baru yang akan melaksanakan masa orientasi hari ini, namun sampai pukul 7 ini Yevia belum juga keluar dari kamar nya, padahal orientasi akan dimulai pada pukul 7.30.

"Apa sih? Aku udah siap dari tadi" kata nya dengan sedikit tergesa menuruni tangga.

"Sarapan dulu baru berangkat" Nira menyodorkan sepiring roti sandwich yang sudah ia buat untuk Yevia.

"Aku bawa aja ya, udah telat. Kakak pasti udah berangkat kan?"

"Iyalah tadi nungguin Kak Yevi sambil misuh-misuh mulu, aku suruh berangkat aja"

"Hahaha yaudah, aku berangkat. Makasih Nir!" Yevia langsung pergi meninggalkan adiknya.

Yevia butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke kampus nya, namun hari ini seperti nya Yevia kurang beruntung, dia terjebak macet sekitar 10 menit. Ya tentu saja ia telat masuk ke kampus.

"BURUAN!!!!" teriak salah satu senior yang berjaga didepan gerbang.

Yevia berlari sekuat tenaga agar bisa masuk sebelum senior nya menutup pintu gerbang, 2 senior yang melihat Yevia hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"Maaf...ka...aku...telat..." Kata Yevia dengan nafas terengah-engah.

"Tau ga ini jam berapa?! Harusnya kalo kamu sadar, dari jam 7.15 kamu sudah disini!" tegas senior lainnya.

"Maaf ka" ujar nya sambil menunduk.

"Yaudah masuk sana. Besok jangan telat lagi"

"Makasih kak" Yevia menunduk hormat dan segera berlalu menuju lapangan untuk berbaris dengan mahasiswa baru yang lain.

Setelah selesai mendengarkan para senior menjelaskan beberapa hal, semua mahasiswa dipersilahkan untuk beristirahat dan kembali lagi pada pukul 13.00 untuk kegiatan selanjutnya.

His Figure's On You [discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang