"Hei!" Kehadiran Zuho mengejutkan Yevia.
"Hmm?" Yevia menengok kearah Zuho dengan sedikit lemas.
"Sakit?"
Yevia hanya menggeleng pelan.
"Terus kenapa disini?"
"Kakak ngapain disini? Bukannya lagi bimbing maba?"
"Udah selesai, lah kamu kenapa ga ikut Rowoon?"
"Aku ga diizinin ikut tour nya gara-gara aku ga fokus dengerin, aku..." Ujar nya lalu tiba-tiba tak ingin melanjutkan lagi kalimat nya.
"Kenapa?"
Yevia hanya terdiam.
"Kenapa?" Tanya Zuho lagi.
"Kak Rowoon itu dia, ya kak?"
Zuho baru mengerti kenapa adik nya begini.
"Kamu perlu istirahat deh kayanya, pikiran kamu kemana-mana. Istirahat duluan aja nanti kakak yang bilang Rowoon"
"Iyaa kak" Yevia langsung pergi menuju kantin dan menenangkan diri nya sejenak.
Setelah seluruh kegiatan selesai, para panitia berkumpul untuk rapat sebentar. Lalu Zuho mulai menjelaskan kondisi adik nya tadi kepada Rowoon
"Woon" panggil Zuho setelah selesai rapat.
"Kenapa Zu?"
"Sorry ya kalo tadi Yevia ga merhatiin lo, sebagai ganti nya lo kasih dia tugas aja"
"Gila lo baru hari kedua udah dapet maba aja"
"Dia adek gue, gue paham kenapa dia begitu tadi, mungkin belum terbiasa"
Rowoon mengerutkan kening nya "Zu, ini kampus ya bukan dirumah, lo profesional dikit dong, masa dia lo manjain gini"
"Gue bukan manjain dia Woon, gue yang tau adek gue jadi tolong ngertiin"
"Hmmm iya deh. Yaudah suruh dia chat gue nanti gue kasih dia tugas"
"Jangan modus ya lo" Zuho memperingatkan dengan lirikan tajam.
"Engga akan. Kasih aja nomor gue"
Lalu mereka semua pulang. Zuho dan Yevia tidak pulang bersama karna Yevia tidak ingin menunggu kakak nya rapat. Zuho saat ini khawatir dengan kondisi Yevia. Mengingat dulu ia pernah menjalani terapi akibat sesuatu yang merusak mental nya. Saat sampai dirumah, Zuho langsung menghampiri adik nya di kamar
"Vi, kakak boleh masuk?"
Tak ada jawaban dari Yevia, Zuho memutuskan untuk membuka langsung pintu kamar Yevia.
Yevia terduduk di kasurnya sambil melamun, sadar akan kehadiran Zuho ia langsung membuyarkan lamunan nya.
"Vi? Are you okay?" Zuho mulai cemas dengan keadaan Yevia
"I'll be okay soon, don't worry"
"Kamu harus terbiasa ya. Gimana pun dia bakal jadi senior kamu di kampus, mau ga mau kamu bakal ketemu dia setiap hari"
"Iyaa kak"
"Maafin kakak ya, kakak yang bagiin senior pembimbing nya, kakak lupa kalau Rowoon mirip sama dia"
"Iya kak gapapa"
"Semua nya cuma kebetulan, kamu jangan nyalahin diri sendiri lagi, okay?"
"Tapi, semua ini gara-gara aku kan kak?"
Zuho pun langsung memeluk adik nya
"Shhh engga, bukan salah kamu. Udah satu tahun berlalu, kamu harus ikhlas. Dia pasti ga mau liat kamu sedih kaya gini terus"
KAMU SEDANG MEMBACA
His Figure's On You [discontinue]
Romance"gue dikirim Tuhan untuk jagain lo, bukan sebuah kebetulan, tapi ini takdir" "meski bukan dia, tapi gue yakin lo adalah dia" Gimana rasanya ketika kalian bertemu kembali dengan orang yang kalian sayang tapi di orang yang berbeda?