Chapter 5

10 3 0
                                    

Abhinaya

Jangan lupa vote, komen dan share :D

Happy reading

"Dito Ravindra?" gumam Farren

itukan nama Om gue, kok bisa di sini si Batin Farren

Dengan cepat Farren membuka dokumen tersebut dan di sana hanya ada data diri paman nya

Hal itu membuat Farren semakin yakin bahwa itu paman Dito sebab disana ada foto pamannya

"Ngapain biodata Om gue ada disini?" gumam Farren

"ehh ran ran!!" panggil Farren sendari berteriak

"apaan?!" teriak balik Gibran yang sedang bermain ps sendirian

"sini dahh" ucap Farren

"apaan si?" tanya Gibran sendari menghampiri Farren

"liat dah" ucap Farren sendari menunjuk ke arah layar laptop

"lahh itu om Dito kan? Bukannya om Dito udh meninggal ya dan itu kok Foto om lo di silang?" tanya Gibran secara bertubi tubi

"Apa jangan jangan..... Ahh tapi gamungkin" Farren menepis segala pikiran buruk yang ada di kepalanya.

"Om lu meninggal kan ga banyak yang tau"

"Nahh itu dia, Kayaknya kematian om gua masih ada sangkut pautnya deh sama si cewe itu"

"Ya gak mungkin lah ren, cwe itu kenal sama om lu aja engga kayknya.. tau dah pusing gua liatnya juga, lagian kenapa si lu? penasaran bgt sampe kepoin isi flashdisknya?"

Farren menggeleng "gua ge gak tau, Tpi gua jadi makin penasaran" jawab Farren

"halah lo penasaran karena lo naksir beneran kan sama si Dara, gara gara adegan kemaren" Gibran menggoda temannya itu.

"kagak dih" tolak Farren sendari tersenyum

"aaaa bener kali" ucap gibran sendari tersenyum jahil

"apaan si anjirr, kagak!! gua kagak suka ini sama dia" sewot Farren

"Yaudh jangan sewot dong" ucap Gibran sendari kembali bermain ps

"bacot!" sewot Farren sendari melemparkan buku ke Gibran

"njiir" kaget Gibran karena lemparan Farren pas mengenai pundaknya

Farren mengambil flashdisk dan menyimpan di laci meja belajarnya setelah itu pergi menghampiri Gibran yang sedang bermain ps

"Ren ga ada makanan apa?" Tanya gibran "laper gue nih" lanjut nya

"Ambil napa sono dikulkas" jawab Farren sendari mengambil stik ps di tangan Gibran

"ehh bentar lagi gue menang!" sewot Gibran

"udah sono ambil makanan nya"

"ck iyaiyaa" ucap Gibran sendari berjalan ke arah kulkas

Gibran berjalan dengan malas kearah kulkas. Padahal kulkas itu tak jauh dari posisi Gibran duduk

"Ren, bantuin gue" ucap gibran dengan susah payah

Farren menengok ke arah gibran "ehh bambang ngapain di bawa semua" sewot farren

Pasalnya gibran benar benar membawa semua yang berada dikulkas dan saat Farren melihat ke arah kulkas disana kosong sudah tidak ada makanan lagi

Gibran menunjukkan giginya "yaabis laper gua"

"tutupin dlu kek tuh kulkas, hadehh untung anak sultan"

AbhinayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang