Halaman Pertama

503 27 0
                                    


      "Dea, semalem Ara nerima gue! Ternyata insting lo emang bener, dia juga suka sama gue. Makasih banyak ya,"
Dea membaca message dm twitternya, satu persatu  dan tersenyum. Rata-rata pesan itu dari teman yang berhasil Dea combalangkan.

"Mampus dah jam segini, bisa telat gue," Ucap Dea sembari memasukkan buku ke dalam tasnya.

Tanpa disadari Dea meninggalkan bubur yang dibeli diperempatan tadi pagi, padahal Dea itu tipe orang yang harus sarapan pagi.

:°•❀°

"Sof... Sofi," Panggil Dea yang baru saja tiba di kampusnya.

"Eh apaan? Tumben lo jam segini baru dateng bukannya kelas lo jam setengah 9 ya?"

"Hooh, tadi gue keasikan baca Message dari anak anak yang minta
dicomblangin"

"Ohh, btw muka lo kok pucet? Lo belum sarapan De?"

"Hah? Gue gapapa kok tadi ga sempet sarapan," Jelas Dea ke Sofi.

"Woe gila lo, lo kan tau sendiri kalau lo wajib sarapan kalo mau kemana-mana, ntar kalau lo ping..."

"Sstt, jangan teriak-teriak lo, malu diliatin orang, udah ya gue mau ke kelas dulu," Kata Dea sambil meninggalkan Sofia.

"Ehh tapi kan De," Belum selesai sofi bicara, Sofi ngeliat Dea yang tadinya jalan, hampir jatuh pingsan. "LOH DEA!" Teriak sofi kaget, sontak ia membantu Dea.

"Gue anterin ke clinic kampus ya de-"

"Nggak jangan, nanti lo telat. Gue sendiri aja"

"Lo jalan aja ga kuat de, so-soan mau ke uks sendirian" Omel sofi. "..tapi bener juga kata lo, gue bakal telat. Nanti gue dihukum Bu Mawar mati gue." Lanjut sofi bimbang.

Bukan sofi namanya kalau ia tidak usaha, akhirnya ia mencari bantuan dan bingo. Ada Kolbi dan Galang yang sedang nongkrong di koridor tidak jauh dari tempat Sofi dan Dea berada.

"Tahan dikit ya de," Kata Sofi sambil memopang Dea agar bisa berjalan. Untung saja Dea tidak terlalu berat, kalau iya mungkin Sofi sudah jatuh.

Sedangkan Dea sendiri sudah lemas dan pandangannya buram, ingin tidur saja rasanya.

Akhirnya mereka sampai di koridor sebelah. Mata sofi melihat sekeliling untuk mencari duo astaga itu. Sofi menemukannya, namun sepertinya mereka sedang bersiap-siap untung pergi?.

"WOI KOLBI GALANG TOLONGIN" Teriak Sofi ke dua makhluk tersebut.

"Apaan anjir, gue mau pergi" Ucap Kolbi diikuti anggukan oleh Galang.

"Bantuin gue, Dea belum sarapan tadi pagi tolong anterin ke uks, gue gabisa anterin sorry." Jelas Sofi.

"Aduuh, sori gue gabisa. Ada meeting bareng anak anak" Kata Kolbi.

"Yaudah sini gue anter" Celetuk Galang.

"Hah serius lo lang? Tumben?" Tanya Kolbi.

"Lo mau Dea tambah sakit?, Kalo ga mau ikut yaudah lo kesana duluan aja gue nyusul, bilang ada urusan." Jelas Galang yang langsung memopong Dea dan berjalan ke arah Clinic Kampus.

...

...

"Tumben banget ya Kol"

"Iya sof, tumben banget"

:°•❀°

Sesampainya di Clinic kampus, Galang langsung dibantu oleh suster Clinic Kampus. Ia melihat wajah Dea yang pucat sekali. Coba kalau tadi gue ga nganterin lo langsung lo bakal tambah pucet De. Batin Galang.

( APASIKAMI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang