Chapter 5

336 29 0
                                    

Budayakan Vote sebelum Membaca

Happy Reading!!

***

Sasuke terkejut dengan apa yang dikatakan Gadis musim semi itu.

"A-Apa!?"

"Dorong aku! Bunuh aku Sasuke!!"

Sakura sesenggukan keras, kaki kecil gadis itu sudah berada di ujung gedung, namun ia tak bisa loncat karena lehernya masih berada di cengkeraman Sasuke.

"Tidak- aku akan membunuhmu perlahan.."

Sakura mengatupkan rahang. Sasuke benar-benar terlihat seperti seorang psikopat sekarang. Sakura menggenggam erat tangan Sasuke.

"Tolong.. Bunuh aku saja.."

Gadis itu meronta ronta. Kemudian tiba-tiba Sasuke melempar Sakura ke samping, membiarkan gadis itu tersungkur sembari memegangi lehernya yang memar, air mata menetes membasahi plavon.

Kemudian sasuke melangkah meninggalkan Sakura pergi ke kelas, ia terdiam, mengepalkan tangannya.

"Kenapa aku melakukan ini."

Kakinya melangkah berat sekali. Ia teringat saat pertama kali mereka berpacaran dan Sasuke sangat mencintai Sakura begitu pun sebaliknya.

Tapi hanya karena kejadian kecil, perasaannya berubah. Sial. Apa hanya karena itu dia tega menyiksa Sakura!?
Adik sekaligus kekasihnya.

"Sasuke-Kun.."

Onyx hitam lelaki itu terarah pada gadis berambut hitam panjang, dengan mata biru yang menawan, Reiko.

"Reiko-"

"Apa yang membuatmu terdiam begini..?"

Reiko mendekati Sasuke dan menggelayuti lengan kekar lelaki itu. Membuat wajah Sasuke memerah.

"Hanya pikiran tidak penting.."

Sasuke menjawab pelan. Reiko kemudian mengangguk angguk kecil, melembutkan tingkahnya.

"Jangan pikirkan jalang itu.. ayo kita berkencan."

"Hn."

Dan pikiran tentang Sakura mendadak menghilang seperti angin lalu dan Sasuke memutuskan pergi bersama Reiko. Tak disangka Sakura yang patah-patah turun dari tangga melihat semuanya.

"Sasuke- kau jahat sekali.."

Air mata itu kembali mengalir dari pelupuk emeraldnya.

***

"Sakura Chan!"

Gadis bersurai merah muda dengan langkah seperti tak ada harapan lagi itu menoleh.

"Hinata.. Ino..!"

Kemudian Sakura memeluk kedua sahabatnya tanpa ragu, Setelah melepas pelukan, Hinata menatap mata Sakura yang sayu luar biasa.

"Saku, apa ada yang mengganjal pikiran mu?"

"Itu.."

***

"Apa!?"

"Sial, lelaki itu kejam sekali!"

Ino memukul bantal yang di berada di pangkuannya. Kebetulan Ino mengajak Hinata dan Sakura untuk pergi ke apartemennya yang mewah, sekalian untuk menenangkan hati Sakura.

"Tenang aja Saku.. jangan nangis.."

Ino dan Hinata memeluk tubuh Sakura yang rapuh. Gadis itu sesenggukan setelah menceritakan segala yang dialaminya hari ini.

I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang