Chapter 1

1.5K 96 1
                                    




Kookmin/Jikook
*Wolfie Raizel*





**Summary**

Ini adalah kisah, Park jimin dengan kehidupan nya.

Rasa sakit atas penghakiman yang akan menghampiri nya, kekecewaan dan rasa bersalah atas kehadiran nya,

Kepergian yang dirindukan, keberadaan yang dilupakan,
Kehilangan yang menyakitkan,

Kau hanya belum merasakan, rasa kehilangan yang merubah kepribadian mu,




Happy reading,

Xoxoxoxo



Jangan lupa untuk streaming mv bts ya guys,






Lelaki bertubuh mungil itu berjalan dengan kepala menunduk dan sesekali mengucapkan kata maaf tiap kali menabrak seseorang. Pandangan nya kebawah dengan kepala sedikit menunduk berusaha menyelip di antara banyaknya manusia yang saling berdesakan di koridor kampus itu.

Soul International University, salah satu universitas yang mempunyai rating terbaik di korea. Rata-rata mahasiswa nya adalah seorang anak pejabat negara atau pengusaha sukses di negeri nya. Dan sebagian kecil adalah mahasiswa yang bertahan dengan beasiswa di genggaman nya.

Berbagai macam prestasi yang diraih baik lokal maupun internasional mampu menjadi penentu seberapa hebat universitas ini.

Menaikan sedikit kacamata berframe hitam nya yang melorot. Kaki kecil itu melangkah memasuki ruang kelas dengan pintu kualitas kayu terbaik Camelthorn ( Vachellia erioloba ) dari Afrika Selatan yang seolah menegaskan tingginya derajat universitas ini.

Pandangan matanya selalu saja menunduk, seolah tak mampu menatap berbagai pandangan yang kini tertuju padanya.

Bagaimana tidak, lelaki mungil yang diketahui bernama Park jimin ini mengenakan kemeja kotak-kotak yang terlalu besar dan di masuk kan dengan apik ke dalam celana hitam berbahan kain miliknya. Tak lupa dengan kemeja yang terkancing rapi hingga bagian pangkal bawah lehernya disertai dengan rambut klimis dibelah dua dan kacamata berframe hitam yang besarnya hampir menutupi seluruh wajahnya

Setelah mencapai bangku nya yang berada paling pojok bagian belakang, jimin segera mengeluarkan buku yang tebal nya hampir 3 cm dari dalam tas nya. Benar-benar tipikal anak nerd bukan?
Ya, pemikiran itu tak salah. Tetapi-

“Apa itu Park Jimin? Yang disebut-sebut sebagai medusa?”

“apa-apaan itu? Jangan bercanda, itu tak lucu,”

“aku serius, banyak rumor yang beredar jika setelah melihat mata nya akan membeku selama beberapa menit. Hal itulah yang membuat nya selalu menggunakan kacamata dengan frame gelap,”

-walaupun berusaha terlihat tak ‘nampak’, pesona seorang Park Jimin sulit ditutupi.

Medusa, yang disebut sebagai makhluk mitologi Yunani dengan wujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambut nya. Siapapun yang menatap langsung dengan mata nya akan berubah menjadi batu. Tak perduli jika jelas-jelas jimin adalah lelaki, sebutan itu begitu melekat dalam dirinya.

walaupun sebutan itu terdengar lucu ditelinga, nyatanya dari kesaksian satu atau dua orang yang tak sengaja menyaksikan betapa magis nya mata seorang park jimin tak menampiknya.

Banyak yang mencoba untuk mendekat sekedar membuktikan rumor yang beredar atau mengenal jimin lebih dalam, tetapi terhalang dengan aura aneh yang terasa menekan di sekitar nya. Seperti feromon yang mengatakan ancaman dan penolakan bagi siapapun yang berusaha untuk mendekat. Maka tak heran, banyak yang masih meragukan kebenaran rumor tersebut. Sedangkan jimin sendiri memilih acuh pada setiap rumor yang beredar tentang nya. Ia hanya ingin menjalani kehidupan kampus nya dengan tenang tanpa ada gangguan.

Satu jam berlalu, tetapi dosen yang harus nya sedang mengajar di kelas ini tak kunjung datang. Jimin memilih mengemas kembali buku-buku nya dan berlalu keluar kelas. Hari ini hanya ada satu mata kuliah. Berhubung dia rasa dosen yang bersangkutan tak kan menghadiri kelas, membolos adalah hal yang akan menjadi pilihan nya. Sedikit rasa kesal menghampiri, tak ada seorang pun di dunia ini yang senang menunggu tanpa sebuah kepastian.

Tujuan nya saat ini adalah taksi yang kebetulan berhenti di depan gerbang kampus nya. Ada satu ‘kegiatan’ yang harus dilakukan nya saat ini. Bibir plum nya menyunggingkan senyum tipis membayangkan betapa menyenangkan ‘kegiatan’ nya nanti.



TBC~~



Jim'In' (Kookmin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang