2

3.5K 279 4
                                    

Brakkk

"Ahkk sakitt hiks"

Jimin merintih kala yoongi tiba-tiba mendorong kasar tubuhnya hingga membentur meja makan.

"Apa kau mau meracuniku hah?! Sia-sia aku menikahimu kalau memasak saja tidak bisa!! "

Jimin hanya meringkuk, memilih untuk tak membantah perkataan yoongi meski hatinya sakit. Satu bulan ia sudah berusaha agar mencintai pria itu namun nyatanya ia gagal. Perkataan dan kelakuaan namja itu hanya membuat jimin terluka.

"Ahkkk yoongi sakitt.. "

Kulit kepala jimin terasa amat perih karena yoongi menjambak rambutnya terlalu kencang. Ia mulai meronta dan menangis berusaha melepaskan cengkraman suaminya.

"Sudah berani melawan hah!! "

Plak

Bugh

Brakk

Ditampar dan ditendangnya tubuh mungil itu berkali-kali hingga tak mampu terisak dan bangkit berdiri. Pipinya terasa perih dan panas akibat tamparan suaminya, tubuhnya juga terasa sakit semua karena kekuatan pukulan dan tendangan itu tak main-main.

"Ampun yoongi ah.. Jebal.. "

Namun penyiksaan untuknya belum berakhir kala yoongi mulai melepas gespernya. Tubuh jimin mulai bergetar ketakutan dan hanya mampu memejamkan matanya erat-era.

Cetas

"Ahhhgkk"

Rintihan demi rintihan mulai menggema dari bibir mungilnya. Tubuhnya yang semula sangat mulus dan indah kini  hanya dipenuhi luka memar dan juga bekas cambukan yang mengerikan.
Setelah puas melukai jimin yoongi kemudian menyetubuhinya dengan kasar. Jimin yang tak sanggup menahan rasa perih dan sakit itu pun pingsan di lantai dapur.

***

Si mungil membuka matanya perlahan merasakan sekujur tubuhnya sangat pegal dan sakit. Sedari pingsan ia terbaring dilantai tanpa beralaskan apapun

"Kenapa kau begini padaku.. "

Ia memeluk lututnya seraya kembali menangis meratapi nasibnya yang menyakitkan. Jam dinding menunjukan pukul 5 sore. Suasana rumah mewah itu sangat sepi dan dingin. Ia sangat membenci tempat ini.

"Ini bukan rumah tapi neraka.. "

Ting Tong.

Dengan bersusah payah jimin mencoba bangkit kemudian mencuci mukanya di wastafel. Terdengar bel itu berbunyi lagi membuat jimin dengan segera berjalan membukakan pintu meskipun langkahnya tertatih-taih

Ceklek

"Tae.. "

"Chim.. Apa yang terjadi padamu.. "

Taehyung membulatkan mata tak percaya melihat kondisi jimin saat ini yang sangat menyedihkan. Belum sempat jimin mengeluarkan sepatah kata pria tan itu segera merengkuh tubuh mungilnya.

"Apa si brengsek itu yang membuat mu begini?!"

"Sshh.. "

Jimin hanya mendesis dan mulai menangis dipelukan taehyung. Sakit yang ia rasa sungguh sudah tak terkatakan. Tanpa berlama-lama taehyung menggendong tubuh jimin  membawanya pulang ke mansionnya.

*****

Dibelainya surai itu penuh rasa sayang merasa betapa sangat bahagia bisa bersama jimin yang terbaring dipelukannya. Si mungil yang telah berhenti terisak kini memilih untuk menenggelamkan wajahnya didada sang dominan. Beberapa luka lebam yang tak tertutup pakaian itu membuat hati taehyung geram

"Apa yang sudah dia lakukan padamu chim.. "

Perlahan si mungil menyembulkan kepalanya seraya menatap taehyung.
Mata jimin yang terlihat sembab dan sayu membuat hati taehyung sakit. Yang lebih mungil perlahan memejamkan mata memajukan kepala untuk mencium taehyung. Ciuman jimin itu awalnya tanpa didasari nafsu dan hanya untuk mengalihkan pembicaraan, namun siapa sangka justru membangunkan hasrat terpendam taehyung

****

"Dimana jalang itu berani-beraninya   keluar dari rumah awas saja saat kembali nanti.. kubunuh kau!!! "

Yoongi yang pulang dalam keadaan mabuk membanting apapun yang ada dihadapannya. Beruntung si mungil tak dirumah dan berakhir menjadi pelampiasan suaminya.

****

"Nghh taehh.. "

Jimin meremat seprei yang sudah kusut itu sebagai pelampiasan, rasa nikmat kuluman taehyung pada miliknya membuat akal sehatnya hilang. Tangan kekar itu meremat paha dalam si mungil agar kakinya semakin mengangkang.

Jleb

Dua jari panjang milik taehyung berhasil tertanam sempurna membuat jimin menggeliat resah

"Ahhh ahhh ahhh taehh ssshh ahh"

Sang dominan mulai memompa jarinya dengan kecepatan sedang. Seraya lidahnya mulai menjamah permukaan dada jimin.

"Ahhh taehh.. "

Si mungil terengah-engah usai menyambut dunia putihnya. Ini adalah pertamakali untuknya merasakan nikmat bercinta. Karena bersama yoongi yang ia rasakan hanya sakit dan perih.

Taehyung mulai merambat naik diatas tubuh jimin dan mulai melumat labium tebal nan menggiurkan itu.

"Mmbhh ahh mmbb"

Jimin sangat menikmati permainan taehyung. Tangan mungilnya mulai meremas rambut sang pria tan sesuka hati. Kabut nafsu telah membutakan keduanya.

Jimin mendorong tubuh taehyung. Kemudian dengan nakalnya ia menaiki tubuh itu dan lanjut menciuminya. Kepalanya perlahan turun hingga didepan kejantanan taehyung

"Kulum sayang.. Kau akan menyukainya"

Jimin menjilat bibir tebalnya sensual berniat menggoda taehyung yang sudah sangat keras. Dikecupnya pucuk kelamin itu membuat empunya mendesah dengan baritonnya membuat jimin semakin ingin.

"Ouhh jimmminhh ahh"

Jimin mulai memasukan kejantanan itu dan menaik turunkan kepalanya. Punya taehyung yang besar dan panjang memenuhi seluruh ruang mulutnya

"Mmmhh"

Jimin membuka mata untuk melihat taehyung yang berkeringat dan menatapnya nafsu seraya menggigit bibir bawahnya terlihat sangat seksi

"Ouhhh jiminah ohh sshh"

"Mmhh"

Taehyung mulai menggerakan pinggul dan menahan tengkuk si mungil. Memompa kejantanannya dengan tempo lumayan cepat membuat jimin tersedak berkali-kali

"Ouhhh ahhh ahh"

"Mmh mhh "

"Ahhhh.. "

Cairan kental yang memenuhi mulutnya itu ditelan hingga habis meskipun sebagian ada yang terlanjur mengalir keluar dari mulutnya

"Come here baby..  "

HOME (VMIN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang