5

3K 262 2
                                    

Setelah taehyung membawa jimin pergi cukup jauh dari villa ia menurunkan tubuh ringan itu.

"Yak! Apa yang kau la-"

Cup

Perkaatan jimin disela dengan sebuah ciuman tepat dibibirnya. Hanya menempel namun mampu membuat jantungnya berdebar gila.

"Yang pertama aku ingin mengatakan  aku tidak sedang mempermainkan mu karena aku sungguh mencintaimu dan akan melakukan apapun untukmu..  Yang kedua aku sedang menculikmu"

Jimin menganga mendengar penuturan taehyung. Dipukulnya bahu kekar itu membuat empunya mengaduh.

"Apa kau sudan gila.. Jika ada yang melihat aku bersamam-"

"Sssttt.. "

Jari telunjuk yang panjang itu menyentuh permukaan bibir tebalnya, membuat sekali lagi tubuh jimin mematung tak berdaya. Mata taehyung yang menatapnya lembut membuat ia serasa dihipnotis

"Kajja.. "

Tak menunggu persetujuan dari si manis taehyung langsung menggandeng tangan beda ukuran itu, sangat mungil dan pas untuknya. Jimin tak dapat memungkiri ada rasa bahagia dihatinya kala bersama taehyung.

***

Dilain sisi hoseok yang sendirian di bar merasa bosan dan akhirnya memutuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri. Saat sedang memotret pemandangan pantai yang indah ia mendengar suara desahan yoongi

"Yang benar saja yoongi dan jimin melakukan ditempat terbuka begini.. "

Sesaat kemudian senyum jahil terpampang diwajahnya, ia berniat untuk mengintip.

"Sebentar saja tidak masalah kan.. "

Namun saat ia mendekat bola matanya membulat tak percaya, karena yoongi tengah bercinta dengan jungkook bukannya jimin. Hoseok yang shock segera menutup mulut dan menjauhi tempat itu, tak habis pikir dengan apa yang barusan dilihatnya.

"Kalau jimin sampai tau.. "

"Sampai tau apa? "

Namjoon dan seokjin yang datang ke bar pinggir pantai itu menatap hoseok bingung. Sedang yang ditatap gelagapan sampai mengeluarkan keringat dingin.

"A-ani hyung.. Bukan apa-apa hanya soalan kecil.. Mari minum hyung.. "

*****

Jimin dan taehyung berlarian dipinggir pantai, si mungil berusaha mengejar pria tan itu namun tentu tak berhasil dan malah terjatuh diatas pasir

"Chim.. "

Taehyung panik dan menghampiri si mungil, membantu tubuh ramping itu berdiri dengan dua tangannya.

"Ada yang terluka? "

Jimin hanya menggeleng seraya mengerucutkan bibirnya membuat taehyung terkekeh gemas

Cup

"Omo! "

Jimin terkejut kemudian mendelik pada taehyung yang tersenyum padanya. Pria jangkung itu merapatkan tubuhnya dan megalungkan lengan kekarnya pada pinggang jimin.

"Kau menggemaskan sekali.. Aku jadi ingin memakanmu"

Wajah jimin memanas, taehyung memang nomor satu dalam hal memuji dirinya sampai tersipu malu. Nafas hangat milik pria tan itu kini menyapu perpotongan lehernya membuatnya meremat punggung kemeja taehyung.

"Nghh tae.. "

Jimin memejamkan matanya erat kala lidah dan bibir taehyung mulai bermain dengan permukaan kulitnya.

****

"Kalau istrimu tau bagaimana? "

"Sekalipun dia tau dia tak akan bisa berbuat apa-apa, kau tak usah khawatirkan hal itu"

Jungkook tersenyum dan mengangguk mendengar penuturan yoongi. Ia memeluk pria pucat itu erat seperti tak ingin berpisah.

"Maaf aku harus pergi sekarang.. "

Jungkook menahan pergelangan tangan itu saat empunya ingin pergi seraya menatapnya tak rela.

"Apa kau mencintai dia? "

Yoongi hanya mencium bibir jungkook sebagai jawaban kemudian berlalu pergi.

"Jadi jawabannya itu iya atau tidak ck"
Gerutu si gigi kelinci.

****

Setelah jimin membuka seluruh pakaiannya ia mengikuti taehyung masuk kedalam air. Cahaya rembulan dan bintang dilangit bersinar terang menambah nuansa romantis malam itu.

Taehyung memeluk si mungil dari belakang seraya tangan mereka saling bercengkraman. Dikecupnya bahu itu sekaligus memberikan tanda kepemilikan sedang Jimin hanya mampu mengadahkan kepala sembari melenguh merasakan sensasi yang taehyung beri.

Kejantanan taehyung yang mulai mengeras mampu jimin rasakan di sela bongkahan bulatnya. Tangan kekar itu kini tak tinggal diam untuk memainkan nipple jimin yang juga sudah mengeras

"Ahh tae.. Mmh"

Semilir angin membuat tubuh jimin merinding dan ingin segera merasakan kehangatan. Ia membalik tubuhnya mengahadap taehyung mencium bibir tipis itu dalam-dalam.

"Ahkk tae.. "

Satu hentakan dan milik taehyung tertanam sepenuhnya didalam jimin. Temponya teratur dan lebih berfokus pada ciumannya yang kian memanas. Air yang semula tenang kini ikut bergemericik disekitar mereka.

"Mmbhh"

Ck

Wajah jimin memerah seraya berusaha meraup udara sebanyak-banyaknya kala taehyung yang terus menghujamnya. Ia mengalungkan kakinya pada pinggul pria tan itu agar semakin mempermudah akses keluar masuknya.

"Ahh mmhh"

Perutnya terasa hangat seraya mengeratkan pelukannya. Taehyung menggendong tubuh itu ke tepian.

"Tae.. "
jimin menatap taehyung dengan tatapan sendunya

"Jangan mengatakan apapun, aku sudah tau.. "

"Sungguh? "

"Kau ingin mengatakan kalau kau tidak layak kemudian kau meninggalkanku lagi.. Benar kan"

"Memang aku akan mengatakan itu tapi aku tidak akan meninggalkanmu"

Taehyung berhenti dan mulai memakaikan jimin pakaian. Hatinya sangat senang namun sebisa mungkin ia mempertahankan wajahnya agar tetap datar.

Jimin hanya pasrah saja saat taehyung memasangkannya pakaian layaknya bayi. Mendapati taehyung hanya diam setelah mendengar ucapannya membuat ia menggigit bibir bawahnya gugup bercampur bingung.

"K-kenapa hanya diam? "

Taehyung tersenyum tipis

"Kenapa mau aku cium? Baiklah"

HOME (VMIN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang