11

2.5K 226 15
                                    

"Daa sayang aku berangkat kerja dulu"
Ujar taehyung seraya melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam mobil.

Jimin mengangguk seraya melambai, ia mengusap perutnya yang masih datar. Lagi-lagi merasa sepi kala prianya pergi.
Si mungil menghela nafas dan masuk kala mobil itu mulai tak ditangkap netranya. Ia membaringkan badannya di sofa seraya melihat-lihat majalah fashion perusahaan suaminya.

"Ck kenapa modelnya cantik-cantik semua.. "
Jimin memanyunkan bibir kala melihat foto para model yang menggunakan brand perusahaan taehyung.

Matanya menyipit kala melihat ada model yang memakai pakaian minim hingga belahannya terlihat. Ia jadi sebal kenapa desainer taehyung membuat model baju begini, dirinya kan jadi cemburu dan berpikiran yang aneh-aneh.

Dengan cepat ia berlari masuk kamar dan berdiri di depan kaca. Ia memutar badan ke kanan dan kiri. Jimin merasa insecure melihat bentuk tubuhnya sendiri.

"Setelah melahirkan tubuhku pasti jelek.. Kalau taehyung tidak suka lagi bagaimana.. "

Pikiran macam-macam mulai memenuhi otaknya. Ia takut suatu saat taehyung membuangnya karena tubuhnya tidak seksi lagi.

Bibirnya melengkung kebawah tanda ia sedang sedih. Seharian ia hanya menonton drama Korea di kamarnya sambil sesenggukan.

"Kenapa kamu selingkuh? Hikss.. "
Ujar seorang wanita dalam drama itu. Sambil mencengkram kemeja lelakinya.

"Apa kamu tidak pernah berkaca? Lihat tubuhmu itu gendut dan tidak menarik!!"

Jimin meremat selimut dengan erat. Muncul perasaan takut dihatinya setelah menonton adegan itu.
'Apa tae juga akan begitu padaku nanti.. Tidak mungkin kan.. Dia kan lelaki yang berbed-'

"Semua lelaki sama saja!! Kalian semua brengsek hanya mencintai karena fisik!! "
Wanita itu langsung melompat ke dalam sungai.

Jimin jadi menggigit bibir bawahnya.
'Apa iya semua lelaki begitu? Aigoo aku kan juga lelaki.. '

Tintin

"Eoh?! " Jimin melongo melihat jam dinding yang tau-tau sudah pukul lima sore.

"Memang ya menonton drama bikin lupa waktu"

Si mungil segera berlari keluar menjemput taehyung, tapi seketika senyum diwajahnya luntur kala melihat taehyung turun dengan salah satu model yang ia lihat di majalah tadi.

"Sayang.. Kenalkan dia lisa salah satu model terbaik diperusahaan, semua barang yang ia pakai penjualan nya jadi lebih cepat habis"
Ujar taehyung semangat.

Jimin mencoba tersenyum ke arah gadis itu. 'Kenapa harus dibawa pulang sih' batinnya sebal

Taehyung mempersilahkan lisa masuk, disini entah mengapa jimin merasa jadi pembantu, ia membuatkan minuman untuk mereka berdua dan duduk disebrang taehyung.

Gadis itu mencoba ramah padanya namun entah karena hatinya sedang tidak beres ia menjawab dengan sangat cuek. Siapa yang tidak cemburu kalau suaminya membawa wanita cantik ke rumah.

"Aku mau ke kamar dulu" Ujar si mungil singkat seraya bangkit berdiri. Ia berharap taehyung akan peka tapi

"Baiklah aku akan mengantar lisa pulang dulu"

'Hishh...... ' jimin merutuki pria tan itu dalam batinnya.

***

Jam menunjukkan pukul 8 malam sampai akhirnya suara mobil taehyung terdengar masuk pekarangan.

"Sayang aku pulang.. "

Taehyung sedikit terkejut tak mendapati jimin menunggunya di ruang tamu seperti biasa. Dengan kaki panjangnya ia segera masuk ke dalam kamar.

"Sayang.. "

Senyumnya muncul kala melihat jimin tengah menyisir rambutnya didepan meja rias. Ia mendekat kemudian mencium keningnya sebelum berjalan kearah kamar mandi.

Entah hanya sekedar perasaannya atau memang ada sesuatu yang aneh pada taehyungnya. Jimin tidak bisa tersenyum sekarang ini.

Usai mandi taehyung merebahkan dirinya disamping jimin seraya menyandarkan kepalanya pada bahu si mungil. Tangan kelarnya mengelus perut rata itu pelan.

"Cepat lahir kesayangan appa.. "

"Tae.. "

"Hmm? "

"Kalau aku jelek kau pasti akan meninggalkanku kan.. "

Taehyung bangun untuk melihat wajah jimin. Ia mengeraskan rahangnya mendengar penuturan si mungil. Mana mungkin setelah semua yang ia lakukan ia akan meninggalkan jimin begitu saja karena fisik.

"Jika cuman karena fisik.. Aku sudah meninggalkanmu sejak dulu"

"Maksudmu aku jelek sejak dulu begitu?"

Jimin mengerucut kan bibirnya seraya menatap taehyung sinis.

"Aishh bukan begitu sayang.. Maksudku aku mencintaimu karena itu dirimu bukan karena sekedar fisikmu.. Aku mencintai sikap mu yang lembut dan ramah bahkan sekalipun kamu tidak bersikap lembut maupun ramah aku akan tetap mencintaimu.. "

"Bohong.. Lelaki pandai berbohong"

Taehyung merengkuh jimin dan mendekap nya dengan erat. Ia menciumi pucuk surai jiminnya dengan lembut kala merasa bajunya basah karena air mata.

"Wae yo sayang? Kenapa kamu jadi begini.. "

"Hikss.. Jujur padaku kamu selingkuh kan tae!!! "

Jimin mendorong tubuh kekar itu agar menjauh. Matanya sudah bengkak. Sungguh hati taehyung sakit melihatnya, ia tidak tau apa yang sudah ia lakukan sampai jimin menuduhnya yang tidak-tidak. Karena sungguh dirinya tidak selingkuh, sekedar punya niatan saja tidak sekalipun terbesit di otaknya.

"Sayang.. Aku tidak selingkuh kenapa kamu berpikir begitu?"

"Lihat aku sekarang, gendut dan jelek, aku sudah tidak seksi dan menarik lagi buatmu.. Hikss.. Setidaknya kalau kamu selingkuh terus terang saja agar aku bisa bersiap menahan sakitnya.. "

"Jimin!"

Taehyung mencengkram kedua lengan si manis yang terus-terusan menangis dan bicara melantur. Matanya melotot tidak suka mendengar jiminnya mengatakan hal-hal semacam itu.

"Kamu tidak jelek!! Dan berhentilah berpikir kalau aku akan selingkuh karena sampai kapanpun aku tidak akan melakukannya! Apa kamu tega dengan bayi kita jika kamu terus berpikiran begitu?! "

Ditariknya si mungil hingga terisak dipelukannya.

"Sshh jangan pernah berpikir begitu lagi.. Aku mencintaimu.. "

"Hikss tapi kenapa kamu mengajak lisa kerumah.. Kenapa mengantarnya pulang lama sekali? "

"Aku mengenalkannya agar kamu bertemu dirinya secara langsung, aku tidak mau ada orang yang sengaja menyebarkan rumor yang tidak benar... Aku lama karena setelah mengantarnya aku pergi minum dengan namjoon hyung  Maaf tidak memberitahu.. "

"Kamu tidak sedang berbohong kan? "

"Tatap mataku.. Apa kamu melihat kebohongan?! "
Tegas taehyung seraya menunjuk matanya. Ia melotot membuat jimin takut.




HOME (VMIN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang