3

3.4K 294 2
                                    

Jimin memposisikan lubangnya tepat diatas kejantanan taehyung, dengan perlahan ia menurunkan tubuhnya membuat keduanya mendesah tak karuan. Untuk melampiaskan perih dan sakitnya jimin menggigit bahu taehyung. Sedang sang dominan yang tak sabaran langsung menghujam lubang itu tanpa membiarkan jimin menyesuaikan

Badan mungil itu terhentak-hentak mengikuti tempo yang taehyung beri. Rasa perih dan sakitnya perlahan berganti nikmat yang memabukan
Beberapa tusukan hingga keduanya mencapai puncak secara bersamaan. Jimin langsung ambruk didada taehyung. Namun pria tan itu nampaknya belum lelah. 

"Sayang aku masih menginginkanmu.. "

Tangannya si mungil mengalung indah dileher prianya membawa tubuh pria itu agar mengukungnya.

"Kalau begitu nikmati sesukamu... "

Taehyung terkekeh seraya kembali menumbuk lubang itu kasar namun nikmat. Jimin terus mendesah kencang-kencang karena kenikmatan. Kedua labium itu kembali bertemu dan saling melumat.

Tehyung kembali menembakan spermanya di dalam jimin membuat perutnya terasa hangat. Sang dominan tanpa melepaskan penyatuan memeluk serta mengecupi seluruh permukaan wajah jiminnya.

Tubuh jimin yang polos menampakan banyak sekali memar membuat hati taehyung mencelos dan juga geram

Jimin menatap taehyung dan mengelus rahang tegas itu lembut. Rambut nya yang berkeringat membuat kadar ketampanan pria tan itu bertambah.

"Apa yang dia lakukan sampai kau seperti ini chim... "

Jimin kembali melumat bibir tipis itu mengalihkan pembicaraan

****

Di keesokan hari taehyung mengantar jimin pulang dengan mobilnya, namun ia tak berhenti tepat didepan rumah mewah itu sedikit memberi jarak agar mobilnya tak terlihat

"Kau yakin ingin kembali.. Kau bisa tinggal denganku selamanya jim.. "
Taeyung menatap jimin sendu tak rela berpisah dengan si manis

"Bagaimanapun juga aku miliknya tae.. Dan juga kuharap kau melupakan aku.. Aku tidak pantas buat mu.. "

Taehyung mengeraskan rahangnya dan menatap tajam kearah jimin. Sedang yang ditatap hanya mampu menunduk berusaha menutupi air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Jangan bilang kau mencintai pria itu"

"Ani! "

"Katakan kau masih mencintaiku jim.. Katakan bahwa semalam yang kau rasakan bukan hanya nafsu! "

Jimin menggigit bibir bawahnya seraya menggeleng. Ia masih sangat mencintai taehyung dan yang semalam ia bahagia melakukan itu dengan orang yang ia cinta, bahkan hatinya tidak merasa menyesal. Tapi ia terpaksa berbohong agar taehyung menjauhinya.

"Tidak.. Lupakan saja yang kemarin aku hanya terbawa suasana.. "

"Kalau hanya terbawa suasana kenapa kau menangis?! Jangan bohong padaku! Aku pernah kehilangan mu satu kali dan aku tak mau kehilangan mu lagi.. "

Jimin hanya mampu terisak sembari menguatkan gigitan pada bibirnya

"A-aku tidak layak untukmu tae.. Hiks.. Aku sudah menikah.. Kau pantas dapat yang lebih baik hiks.. "

"Yang aku cintai hanya kau jim.. Kumohon jujurlah dengan perasaanmu"

"Jika aku bilang aku memang masih mencintaimu apa yang akan kau lakukan! " jimin menatap taehyung dengan isakannya yang semakin menjadi-jadi.

Taehyung langsung melumat bibir yang telah bengkak itu dengan ganas. Diangkatnya si mungil hingga duduk dipangkuannya seraya membuka resleting celananya.

"Mmbhhmm"

"Mmbhh ahh taehh.. "

Jimin mengadahkan kepalanya memberikan akses lebih pada taehyung untuk menandainya.

"Ahhh"

Taehyung menghujam kejantanannya didalam lubang jimin dengan tempo cepat. Mobil itu tampak bergoyang-goyang jika dilihat dari luar. Namun kacanya gelap sehingga tidak menunjukan aktivitas apa yang sedang terjadi di dalam.

"Ahhh taehhh "

"Aku akan membuatmu menjadi miliku! "

"Mmbbhh ahh"

"Kau hanya milikku"

"Nghhh.. "

Perut jimin terasa hangat dan tubuhnya sangat lemas. Ia langsung jatuh kedekapan taehyung. Cairan kental itu sampai meluber keluar karena terlalu banyak. Taehyung putar balik ke rumahnya dengan posisi tubuh keduanya masih menyatu.

****

"Bangsat!! Kenapa jalang itu tidak kembali!.. "

Yoongi menonjok cermin dikamarnya hingga retak, kamar itu kondisinya sudah seperti kapal pecah. Dengan frustasi ia mengacak surainya kasar seraya mengambil ponsel.

"Cari dimana istriku berada! Ingat jangan sampai ada yang tau.. Jika masalah ini sampai menyebar kau liat saja resikonya! "

"Ya tuan.. "

Ia memutuskan untuk lebih baik pergi minum dengan seorang teman

***

"Tae.. "

Taehyung berusaha menulikan telinga hatinya selalu saja sesak jika mendengar jimin menyebut namanya dengan nada yang menyedihkan

"Tae dengarkan aku.. "

"Hmm"

Pria tan itu pura-pura menyibukan diri dengan laptopnya. Jimin yang menyerah akhirnya menghela nafas dan memilih tidur. Setelah namja itu memejamkan mata dengan lembut taehyung membelai surainya

"Aku hanya ingin kau disisiku selamanya Apakah aku terlalu tamak? "

HOME (VMIN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang