Rose of Sharon

408 71 6
                                    


Menjadi Pengantin
yang Sempurna


~


Nyonya dan tuan Kim tidak pernah berpikir Jennie akan menemukan kebahagiaannya di diri seorang gadis bernama Jisoo. Namun melihat Jennie tumbuh dewasa dan sangat bahagia, tidak ada yang lebih membahagiakan mereka lebih dari itu. Putri mereka Jennie mendapatkan segalanya dari Jisoo, dan lebih dari cukup doa nyonya dan tuan Kim di masa lalu telah terkabulkan.

Jennie telah menjadi bintang dengan kepemilikan, putri mereka takkan lagi kesepian di langit malam karena Jisoo serupa rembulan yang berada disisinya.

Hari ini seluruh keluarga berkumpul untuk memberi doa dan restu pada Jisoo dan Jennie untuk keputusan mereka hidup bersama selamanya. Tak hanya itu, teman-teman dekat Jisoo dan Jennie juga datang. Suasana makin semarak manakala Irene, Seulgi, Wendy, Lisa dan Rose bernyanyi untuk Jisoo dan Jennie.

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous
I couldn't speak
In that very moment I found the one and
My life had found its missing piece

So as long as I live I'll love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

What we have is timeless
My love is endless
And with this ring I say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I mean every word

So as long as I live I'll love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

Oh, oh
You look so beautiful in white
Na na na na na
So beautiful in white
Tonight

Riuh tepuk tangan menggema ketika lagu itu berakhir. Setelah memeluk Jisoo dan Jennie bergantian, mereka kembali ke tempat duduk mereka untuk menikmati kelanjutan acara.

Setelah itu tuan Kim, ayah Jisoo, berdiri dengan sebuket hibiscus berwarna putih ditangannya.

"Hari yang penting, hari yang bahagia.
Dalam hidupku, aku telah mencintai tiga wanita. Nenek Jisoo, Istriku yang cantik dan Jisoo.
Aku sangat mencintai mereka, untuk semua keputusan yang mereka buat dalam hidup.
Dan hari ini untuk putriku, Jisoo...
Appa selalu bangga padamu nak, kau adalah putri kebanggaan appa. Terimakasih karena telah memilih wanita cantik yang duduk disebelahmu untuk menemani perjalananmu yang masih panjang.

Berbahagialah. Karena bahkan jika kita kembali terlahir di kehidupan selanjutnya, appa akan tetap menginginkanmu sebagai putri appa yang sangat appa sayangi.."

Selesai dengan pidato pernikahannya, tuan Kim berjalan ke arah Jisoo dan Jennie. Diberikannya buket hibiscus berwarna putih ditangannya pada Jennie, lalu memeluk erat Jisoo dan Jennie bersamaan.

Tepuk tangan menggema diiringi suasana haru yang tercipta begitu saja. Suasana intim nan hangat mau tak mau mengundang air mata bagi Jisoo dan Jennie, tak terkecuali teman-teman mereka.

"Jisoo appa, angkat aku sebagai anakmu hiks..", Seulgi berujar.

"Tolong restui Wendy juga appa.."

Jisoo nyaris tertawa melihat kelakuan teman-temannya yang lucu, namun ia hanya menggelengkan kepalanya karena teringat airmatanya masih menitik.

"Aku kira appa akan memberiku dan Jennie bunga daisy..", ujar Jisoo menebak.

Tuan Kim tersenyum.

"Putriku, selamanya kau adalah daisy bagi appa. Appa memberi Jennie hibiscus putih tentu dengan sebuah doa. Segala cinta appa juga akan tercurah untuk Jennie sebagai putri appa, appa berharap kalian tetap murni menjalani hidup ini."

Jennie yang terharu meminta pelukan lagi pada tuan Kim yang kini menjadi ayah mertuanya. Jisoo memandang haru pada appa-nya untuk kebijaksanaan yang luar biasa.

Hari ini, para orangtua tahu bahwa mereka telah berhasil membesarkan anak-anak mereka yang luar biasa dengan baik.

Hari ini, teman-teman Jisoo dan Jennie tahu pada akhirnya kita hanya akan jatuh cinta pada seseorang. Bukan jenis kelamin.

Hari ini Jisoo dan Jennie tahu, bahwa mereka terlahir dengan sebuah tujuan. Bersama-sama, mereka akan melanjutkan perjalanan. Menuju terang, menuju kesempurnaan.








END.

ALTARFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang